tirto.id - Jalan cerita Timun Mas merupakan salah satu cerita rakyat yang cukup dikenal oleh masyarakat Indonesia. Lantaran perkembangannya, kini cerita Timun Mas punya banyak variasi secara struktur maupun konteks budaya.
Perubahan atau penambahan variasi cerita legendaTimun Mas terjadi karena cerita rakyat dahulu kala disampaikan secara lisan. Demikian pula pendapat ini diungkapkan oleh Murti Bunanta dalam Problematika Penulisan Cerita Rakyat (1998).
Kendati demikian, pesan moral cerita Timun Mas pada dasarnya serupa mengungkit suatu persoalan kehidupan. Untuk mengetahuinya, berikut rangkuman cerita Timun Mas, tokoh, dan kesimpulannya.
Sinopsis dan Alur Cerita Dongeng Timun Mas
Ringkasan cerita Timun Mas bermula dari kehidupan seorang janda tua bernama Mbok Sarni yang hidup seorang diri. Mbok Sarni sangat mendambakan seorang anak untuk menemaninya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga bisa mengurangi rasa kesepian.
Suatu sore, Mbok Sarni pergi ke hutan untuk mengumpulkan kayu bakar. Tanpa diduga, dia bertemu dengan raksasa. Sosok tersebut meminta seorang anak manusia kepada Mbok Sarni, jika ia mau lewat dengan selamat.
Mbok Sarni lantas menjawab bahwa dirinya tak memiliki anak dan sebenarnya ingin sekali memiliki anak. Mendengar hal itu, raksasa memberi biji mentimun yang kelak akan ditanam Mbok Sarni.
Raksasa mengatakan kepada Mbok Sarni untuk menanam biji tersebut di depan rumahnya. Jika waktu sudah mencapai dua minggu, kata raksasa, Mbok Sarni akan memiliki anak.
Namun, raksasa tak memberinya dengan cuma-cuma. Dia memiliki persyaratan yang diajukan kepada Mbok Sarni, yaitu meminta agar anak tersebut diserahkan kembali ketika telah berusia 6 tahun.
Setelah dua minggu biji mentimun ditanam, Mbok Sarni menemukan seorang bayi cantik yang lahir dari salah satunya. Bayi tersebut lantas diberi nama Timun Mas. Lantas, bagaimana nasib Timun Mas selanjutnya?
Pada awalnya, Timun Mas dan Mbok Sarni hidup seperti biasa dengan melakukan pekerjaan sehari-hari. Namun, ketenangan mereka mulai terusik ketika raksasa datang untuk mengambil Timun Mas.
Mbok Sarni tak rela memberikan Timun Mas begitu saja. Oleh sebab itu, Mbok Sarni meminta penundaan selama dua tahun dengan dalih agar Timun Mas lebih sedap saat disantap.
Selama periode itu, ia terus mencari cara untuk melindungi anaknya dari cengkeraman raksasa. Kemudian, Mbok Sarni mendapat mimpi yang memberikannya petunjuk untuk menemui seorang petapa di gunung.
Esok harinya, Timun Mas menemui petapa tersebut dan menyampaikan tujuannya. Sang Petapa kemudian memberikan empat bungkusan kecil berisi biji mentimun, jarum, garam, dan terasi. Petapa memerintahkan untuk melemparkan bungkusan-bungkusan tersebut saat dikejar oleh raksasa.
Bermula dari situ, akhirnya Timun Mas dan Mbok Sarni dapat hidup bersama selamanya. Keduanya saling mengasihi satu sama lain sepanjang hidupnya, kemudian lolos juga dari bayang-bayang raksasa.
Tokoh dalam Cerita Timun Mas
Berdasarkan dongeng Timun Mas singkat di atas, kita dapat melihat ada beberapa tokoh yang terlibat di dalam kisahnya. Sinopsis Timun Mas tersebut menyebutkan Mbok Sarni, Timun Mas, raksasa, dan petapa.
Tokoh Timun Mas dikisahkan lahir dari timun yang ditanam oleh Mbok Sarni, sementara raksasa merupakan karakter yang memberikan biji timunnya. Adapun petapa bertindak sebagai tokoh penengah kisah atau pemberi solusi.
Berikut ini daftar tokoh berdasarkan alur cerita Timun Mas singkat di atas.
- Timun Mas;
- Mbok Sarni;
- Raksasa;
- Petapa;
Kesimpulan dan Hikmah Cerita Timun Mas
Kesimpulan cerita Timun Mas memperlihatkan Timun Mas dan Mbok Sarni yang mendapatkan kebahagiaan. Namun demikian, ada suatu hal yang berat dan tentunya harus dihadapi untuk bisa mencapainya.
Kemudian, sinopsis Timun Mas menunjukkan adanya pasang-surut kehidupan. Misalnya ketika Mbok Sarni merasakan kesepian, ketakutan terhadap raksasa, dan mendapatkan kebahagiaan dari raksasa itu sendiri.
Kendati pada akhirnya kebahagiaan berwujud anak bernama Timun Mas membawa masalah baru, Mbok Sarni tetap bertahan. Bahkan, mereka bekerja sama untuk keluar dari situasi itu.
Dengan begitu, hikmah dari cerita Timun Mas adalah kita dapat menemukan jalan keluar atas semua permasalahan yang dihadapi. Adapun dalam menghadapi masalah, seperti raksasa yang dikisahkan, seseorang harus punya keberanian.
Pesan Moral Cerita Timun Mas
Sinopsis Timun Mas yang disuguhkan sebelumnya mengandung beberapa pesan untuk para pembaca. Dalam Unsur Intrinsik Cerita Rakyat Timun Mas serta Implementasinya dalam Pembelajaran Sastra di Kelas V SD (2009) ada sejumlah pesan moral cerita Timun Mas.
Cerita rakyat Timun Mas singkat mengandung beberapa pesan moral berikut.
1. Jika Tidak Bisa Menepati Janji, Jangan Mudah Mengucapkan Janji
Dalam cerita rakyat Timun Mas, Mbok Sarni berjanji kepada raksasa bahwa suatu hari akan menyerahkan Timun Mas. Lantaran kasih sayang yang mendalam, Mbok Sarni tidak mau memberikan Timun Mas.Janji itu merupakan salah satu masalah yang terjadi dalam cerita Timun Mas. Awalnya Mbok Sarni berjanji kepada raksasa yang telah memberikan anak, namun mengingkarinya atas dasar kasih sayang.
Terdapat pepatah yang mengatakan bahwa janji adalah utang yang wajib dibayar. Oleh karena itu, jangan pernah membuat janji bila tidak yakin dapat memenuhinya di kemudian hari.
2. Berbakti Kepada Orang Tua
Meski tidak lahir dari rahim Mbok Sarni, Timun Mas tetap berbakti kepada Mbok Sarni dengan membantunya melakukan pekerjaan sehari-hari. Di sisi lain, Timun Mas juga melindungi Mbok Sarni dari raksasa.Demi menunjukkan bakti dan kasih sayangnya, Timun Mas membiarkan dirinya dikejar oleh raksasa di tengah hutan. Tepatnya agar Mbok Sarni tidak menjadi santapan raksasa untuk menggantikan dirinya.
3. Berani Menghadapi Tantangan
Mbok Sarni dan Timun Mas sama-sama menunjukkan keberaniannya ketika berhadapan dengan raksasa. Dengan kekuatan kasih sayang di antara keduanya, Mbok Sarni dapat menyelamatkan Timun Mas dari raksasa.Sementara itu, Timun Mas juga berjuang dengan keberanian yang dia punya untuk menyelamatkan dirinya. Bahkan, dia berlari ke tengah hutan dengan berbekal benda-benda ajaib dari petapa.
4. Sabar dan Tabah dalam Menghadapi Masalah
Mbok Sarni dan Timun Mas menunjukkan sikap sabar dan tabah dalam menghadapi persoalan yang berkaitan dengan raksasa. Mereka berdua tidak putus asa untuk menemukan solusi.Editor: Fadli Nasrudin
Penyelaras: Yuda Prinada
Masuk tirto.id






































