tirto.id - Sebagaimana emosi manusia pada umumnya, rasa kesepian merupakan hal jamak dirasakan nyaris semua orang. Setiap individu setidaknya pernah melaporkan merasa kesepian di suatu fase dalam hidupnya.
Rasa kesepian ini ditandai dengan putusnya hubungan emosional seseorang dengan keadaaan sekeliling, bukan terkait ada atau tidak adanya (keberadaan) orang lain, melainkan keterkaitan perasaannya dengan keadaan sekitar.
Tidak heran ungkapan sendiri di tengah keramaian sering dijumpai, karena rasa kesepian ini bisa saja mucul saat individu merasa terasing dan tak terhubung dengan lingkungannya.
Laman Very Well Mind menuliskan bahwa putusnya hubungan seseorang dengan lingkungan adalah tanda-tanda ketika rasa kesepian menghampiri. Karena itu, seseorang yang merasa bahwa tak ada yang memahami keadaan dan pikirannya dapat merasa kesepian, kendati ia dikelilingi oleh banyak orang.
Selain itu, rasa kesepian juga dapat dirasakan ketika seseorang merasa bahwa ia tidak dibutuhkan atau ketika ia meminta pertolongan, tak ada orang yang mengulurkan tangan membantunya.
Jenis-Jenis Kesepian yang Sering Dialami
Dilansir dari Psychology Today, terdapat tiga jenis kesepian yang lazim dialami manusia sebagai berikut:
1. Kesepian Eksistensial
Dari perspektif ini, kesepian eksistensial di kadar tertentu, dipandang baik dan berguna bagi kehidupan manusia.
Hal ini dikarenakan kesepian eksistensial adalah perasaan kesepian ketika seseorang menyadari bahwa ia merupakan sosok individualis, yang lahir sendirian, terpisah dari orang lain, dan dalam banyak hal, tidak bisa bergantung pada orang lain.
Kesepian eksistensial dapat menjadi menjadi destruktif dalam kadar berlebihan, namun jika ia bisa mengontrol kondisi yang ia rasakan, hal ini berguna untuk menjadi pendorong agar ia mengembangkan potensinya.
Misalnya, perasaan kesepian ini dapat menjadikan seseorang sadar bahwa ia mesti melakukan eksplorasi diri untuk menemukan passion, bakat, atau bidang yang akan ia geluti, agar ia berguna sebagai individu di masyarakat atau lingkungan sekelilingnya.
2. Kesepian Emosional
Kesepian emosional lahir dari perasaan bahwa seseorang merasa tidak memiliki hubungan emosional atau keterikatan dengan orang lain.
Biasanya, kesepian emosional inilah yang seringkali jamak ditemui, ketika seseorang merasa terputus hubungannya dengan orang lain, serta ia merasa tidak menemukan orang yang cocok untuk mengomunikasikan perasaannya.
Kesepian emosional juga dapat dirasakan ketika seseorang membutuhkan teman bicara, tetapi tak seorang pun yang kiranya dapat memahami yang ia rasakan.
Kesepian jenis ini juga biasanya dialami oleh seseorang yang yang pindah ke hunian baru, putus cinta, atau bercerai. Selain itu, individu yang sedang berkabung karena ditinggal mati orang terdekatnya juga berpotensi mengalami kesepian emosional.
3. Kesepian Sosial
Seseorang dapat mengalami kesepian sosial ketika ia merasa terpisah dari kelompok atau lingkungan ia tinggal.
Kesepian sosial bahkan bisa dialami oleh seseorang yang sudah memiliki pasangan, jika keduanya merasa tidak memiliki lingkaran pergaulan yang cocok untuk mereka.
Selain itu, kesepian sosial juga cenderung terjadi ketika seseorang berada di keramaian, namun tidak mengenal satu orang pun. Atau ketika ia merasa bahwa kehadirannya tidak berarti di kerumunan tersebut, maka kemungkinannya ia akan mengalami kesepian sosial.
Bagaimana cara mengatasi kesepian? Perlu diperhatikan, bahwa dosis kecil dari kesepian dapat berguna untuk mengevaluasi diri kita masing-masing.
Namun, jika perasaan kesepian sudah demikian kuat dan mengganggu, ia sebaiknya diatasi dengan tips-tips sebagai berikut:
- Pertama, untuk kesepian eksistensial, seseorang setidaknya menyadari bahwa ia sedang gelisah tentang makna hidupnya. Kesepian eksistensial ini mencakup rasa khawatir terhadap isolasi, keterasingan, takut pada kematian, tiadanya kebebasan diri, dan gelisah terhadap arti hidup.
Setiap individu, memiliki penyelesaian yang khas berbeda-beda satu sama lain. Misalnya, seseorang dapat mencari passion atau bakatnya, atau juga mencari kepuasan spiritual untuk menghadapi kesepian eksistensial ini.
- Kedua, untuk mengatasi kesepian emosional, seseorang harus memiliki hubungan emosional bermakna dengan orang lain. Dan untuk membangun kelekatan emosional, hal ini tidak bisa diperoleh secara instan.
Hubungan emosional yang sehat ini dapat dibangun dengan keluarga, teman, atau pasangan masing-masing.
- Ketiga, untuk mengatasi kesepian sosial, seseorang dapat membuka diri untuk ikut ke dalam kegiatan sosial atau komunitas tertentu.
Namun, yang menjadi catatan adalah solusi perasaan kesepian ini amat khas sesuai dengan perbedaan individu (individual differences). Bisa jadi, solusi bagi satu orang belum tentu cocok untuk orang lain.
Oleh sebab itu, seseorang harus proaktif melangkah untuk melakukan eksplorasi diri agar ia menjadi individu yang berfungsi sepenuhnya.
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Dhita Koesno