tirto.id - Tokoh dan penokohan adalah dua unsur intrinsik yang ikut serta dalam membangun cerita karya sastra. Secara umum, tokoh dan penokohan terdapat di karya fiksi berbentuk prosa, baik itu cerita pendek (cerpen) dan novel.
Dikutip dari Teori Pengkajian Sastra (2009), Burhan Nurgiyantoro menyebutkan unsur intrinsik sebagai bahan pembentuk karya sastra. Seperti halnya tokoh dan penokohan di dalam cerita yang disajikan oleh penulis karya itu sendiri.
Selain novel dan cerpen, Anda juga bisa melihat contoh penokohan dalam drama. Untuk memahami apa itu tokoh dan penokohan, Anda dapat memantau pengertian, jenis, dan contoh berikut.
Pengertian Tokoh dan Penokohan
Apa itu tokoh? Berdasarkan pendapat Nurgiyantoro yang tertulis di Modul 3 Ceritamu Ceritaku (2018:4) terbitan Kemendikbud, disebutkan bahwa tokoh memiliki peranan yang didasari oleh tingkat kepentingannya di dalam cerita.
Pengertian tokoh adalah para pelaku yang ditulis untuk membangun cerita. Tokoh ini diklasifikasikan berdasarkan seberapa penting kehadiran dan pengaruhnya terhadap isi cerita, yakni tokoh utama dan tambahan.
Terlepas dari tokoh, apa itu penokohan dalam cerpen? Pengertian penokohan adalah bagaimana pengarang menggambarkan seorang tokoh, mulai dari secara langsung (eksplisit) atau tidak langsung (implisit).
Jenis-Jenis Tokoh dalam Cerita Fiksi
Telah disebutkan sebelumnya bahwa terdapat tokoh utama dan tokoh pembantu (tambahan) yang ikut membangun cerita karya sastra. Selain itu, ada pula tokoh-tokoh yang diklasifikasikan sesuai sifatnya.
Berikut ini jenis-jenis tokoh dalam cerita fiksi.
1. Jenis-Jenis Tokoh Berdasarkan Tingkat Kepentingannya
Berdasarkan tingkat kepentingannya, tokoh dalam cerpen dan novel dibagi menjadi tokoh utama dan tambahan. Untuk mengetahui definisi dua jenis tokoh tersebut, Anda bisa membaca penjelasan berikut.1) Tokoh Utama
Tokoh utama adalah karakter yang punya pengaruh paling besar dibanding tokoh lainnya. Kemudian berpotensi mengubah alur, membuat konflik, dan menyelesaikan permasalahan yang diceritakan.2) Tokoh Tambahan
Tokoh tambahan atau pembantu keberadaannya tidak terlalu diperhatikan dibanding tokoh utama. Kendati ada sedikit colekan dari tokoh tambahan terhadap cerita, mereka tetap dianggap tidak terlalu mempengaruhi jalan cerita besarnya.2. Jenis-Jenis Tokoh Berdasarkan Sifatnya
Berbeda dari dua jenis tokoh sesuai tingkatan, terdapat pula klasifikasi tokoh berdasarkan sifatnya. Di antaranya terdapat tokoh protagonis, antagonis, dan tritagonis yang dijelaskan sebagai berikut.1) Tokoh Protagonis
Tokoh protagonis adalah karakter di dalam cerita pendek maupun novel yang memiliki sifat baik. Protagonis juga dideskripsikan sebagai penegak kebenaran, mengakhiri cerita karya dengan plot bahagia.2) Tokoh Antagonis
Berbanding terbalik dengan protagonis, tokoh antagonis adalah karakter yang memiliki sifat buruk dan jahat. Di dalam sebuah cerita fiksi, antagonis selalu menentang tokoh protagonis.3) Tokoh Tritagonis
Di antara dua sifat tokoh yang saling bersinggungan, tokoh tritagonis adalah satu-satunya karakter yang tidak memihak. Oleh karena itu, tritagonis hadir di dalam cerita sebagai penengah.Contoh Penokohan Apa Saja?
Penokohan dalam novel dapat dilihat dari cara penulis menggambarkan suatu tokoh. Untuk memantau contoh penokohan, Anda bisa memanfaatkan teknik analitik (eksplisit) dan dramatik (implisit) berikut.
1. Teknik Analitik
Teknik analitik atau eksplisit merupakan contoh penokohan dalam cerpen yang menuliskan langsung sifat tokoh. Anda hanya perlu membaca kisah untuk mengetahui bagaimana sifat tokoh itu.2. Teknik Dramatik
Teknik dramatik atau implisit merupakan contoh penokohan dalam novel yang tidak menuliskan langsung sifat tokoh. Anda perlu mengkaji pendapat, sudut pandang, dan cara interaksi tokoh untuk mengetahui sifatnya.Cara Menggambarkan Tokoh dan Penokohan dalam Cerita
Cara menggambarkan tokoh dan penokohan dalam cerita dapat memanfaatkan bahan utama berupa karya itu sendiri. Misalnya Anda ingin menentukan apakah tokoh itu protagonis atau antagonis.
Kemudian menemukan suatu kalimat “Tokoh A memberikan sedekah kepada orang yang membutuhkan”. Dari kalimat itu, tokoh bisa dianggap sebagai protagonis karena berkelakuan baik.
Sementara penokohan adalah cara penyampaian tokoh oleh seorang penulis. Hal tersebut bisa diidentifikasi menggunakan dua teknik, yaitu analitik dan dramatik.
Sebut misalnya kalimat “Pria itu bermuka dua, satu sisi pura-pura baik, sementara sisi lainnya berniat jahat”. Dari contoh penokohan dalam cerpen tersebut, kita bisa mengetahui bahwa gambaran tokoh sebenarnya adalah jahat.
Mengapa Tokoh Itu Penting?
Menurut Wisrawaty Wahyuddin dalam artikel "Kemampuan Menentukan Isi Cerita Rakyat Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Raha" yang termuat di jurnal Bastra (volume.1, No.1, 2016:5), pemahaman tentang unsur intrinsik bisa membawa pembaca menemukan kecerahan terkait isi dan alur cerita yang disajikan secara gamblang di karya sastra.
Begitu pula dengan tokoh dan penokohan yang termasuk sebagai dua unsur intrinsik karya sastra prosa. Dengan mengetahui sifat dan cara penggambaran tokohnya, Anda bisa sepenuhnya memahami alur.
Bukan hanya itu, tokoh penting karena menjadi karakter yang mengisi serta mengubah alur ceritanya. Kehadiran tokoh di dalam cerita bukan semata-mata menghias, namun memberikan makna mendalam terkait perjalanan hidup fiksinya.
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Alexander Haryanto
Penyelaras: Yuda Prinada