tirto.id - Pengertian novel sejarah adalah jenis novel yang bertema sejarah dan isinya tidak bisa dilepaskan dari kebenaran sejarah.
Novel sejarah kerap disebut novel historis ini ditulis berdasarkan fakta-fakta penelitian dari berbagai sumber sejarah.
Novel sendiri merupakan salah satu jenis karya sastra yang berbentuk prosa. Di dalamnya termuat kisah imajinatif yang terkadang menyinggung suatu hal terkait kehidupan manusia.
Berbeda dari cerita pendek yang ditulis secara sederhana, novel menyajikan serangkaian subbab yang tergabung secara kompleks menjadi suatu cerita utuh.
Dimulai dari pengenalan, biasanya novel akan menjelaskan hal-hal atau peristiwa lainnya menggunakan bagian baru. Kita dapat menemukan contohnya melalui buku-buku novel yang telah dicetak.
Lantas, apa pengertian novel menurut para ahli, novel sejarah, dan strukturnya?
Pengertian Novel Menurut Para Ahli
Menurut Nurgiyantoro dalam Teori Pengkajian Fiksi (2012, hlm. 4), terungkap bahwa novel merupakan karya fiksi yang menggambarkan sebuah dunia imajinatif.
Di dalamnya terdapat unsur berupa peristiwa, tokoh, plot, sudut pandang, latar, dan lain-lain.
Selain itu, ada beberapa ahli lain yang menjelaskan definisi novel. Berikut ini daftarnya.
- Tarigan (Prinsip-Prinsip Dasar Sastra, 2011): Novel merupakan cerita panjang di dalam satu buku yang menunjukkan kehidupan wanita dan laki-laki dengan sifatnya yang imajinatif.
- Kosasih (Dasar-Dasar Keterampilan Bersastra, 2012): Novel adalah karya imajinatif yang menceritakan suatu sisi utuh masalah kehidupan seseorang atau sejumlah tokoh.
Pengertian Novel Sejarah
Novel ternyata terdiri dari berbagai macam jenis tergantung isi kisahnya, misalnya novel sejarah.
Berdasarkan ungkapan Maman Suryaman dkk. dalam Bahasa Indonesia: Kelas XII (2018, hlm. 31), novel sejarah adalah genre novel yang kisah di dalamnya mengandung fakta masa lalu.
Jadi, pengertian novel sejarah adalah jenis novel yang bertema sejarah dan isinya tidak bisa dilepaskan dari kebenaran sejarah.
Novel sejarah kerap disebut novel historis ini ditulis berdasarkan fakta-fakta penelitian dari berbagai sumber sejarah.
Dengan menyelipkan fakta masa lalu, misal tokoh, nama tempat, atau latar waktu, novel yang merupakan karya fiksi akan menunjukkan juga sifatnya yang imajinatif.
Kendati berbagai fakta disebutkan dalam novel sebagai fakta, imajinasi penulis akhirnya menyebabkan kisah menjadi berbeda dengan tulisan sejarah.
Oleh sebab itu, novel sejarah dapat juga disebut sebagai rekon imajinatif. Artinya, novel menceritakan mengulang kisah fakta yang diiringi oleh imajinasi pengarang.
Struktur Novel Sejarah
Menurut catatan situs Universitas Sanata Dharma, dituliskan terdapat 6 struktur yang membangun cerita dalam sebuah novel. Hal ini juga berlaku bagi novel-novel yang menceritakan sejarah.
Berikut ini daftar struktur novel sejarah lengkap dengan penjelasannya.
- Orientasi: pengenalan latar, misalnya waktu, peristiwa, dan tempat. Kemudian juga dikenalkan tokoh dan hubungannya satu sama lain.
- Pengungkapan peristiwa: mengisahkan peristiwa awal sebelum memasuki suatu problematika.
- Menuju konflik: kisah semakin kompleks sehingga masalah semakin berat.
- Konflik: puncak cerita dari segala pergolakan atau permasalahan yang terjadi.
- Penyelesaian/resolusi: penilaian tokoh terhadap konflik yang sudah terjadi, ditunjukkan melalui nasib tokoh yang dikisahkan dalam novel.
- Koda: berisi komentar akhir baik oleh tokoh atau pengarang di akhir novel.
Contoh Novel SejarahIlustrasi karya sastrawan Pramoedya Ananata Toer. FOTO/Istimewa
Terdapat berbagai macam novel yang dapat dilihat sebagai contoh genre novel sejarah. Salah satunya adalah karya-karya Pramoedya Ananta Toer.
Penulis ini pernah menulis beberapa novel bertema sejarah, misalnya Perburuan, Bumi Manusia, dan masih banyak lagi.
Kisah dalam Perburuan menggunakan latar waktu masa pendudukan Jepang di Indonesia. Sementara itu, Bumi Manusia menjabarkan kisah seorang Minke yang hidup di masa pemerintahan Hindia Belanda.
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Yulaika Ramadhani