tirto.id - Secara definitif, pengertian novel sejarah berbeda dengan teks sejarah. Novel sejarah memang mengambil ide cerita berdasarkan fakta-fakta sejarah. Namun, keutuhan cerita di dalamnya tidak benar-benar menggambarkan peristiwa, baik dari segi penyebutan nama tokoh, latar, maupun alur.
Hal itu berbeda dengan teks sejarah yang disusun sejarawan. Dalam penulisannya, sejarawan terikat dengan kewajiban untuk menyampaikan berbagai hal yang terjadi di masa lampau sesuai fakta. Sejarawan dilarang memberikan tambahan lain atau merekayasa dengan alasan apapun.
Di sisi lain, novel memiliki kebebasan dari segi penceritaan. Penulis punya hak untuk merekayasa cerita, meskipun ide awalnya berangkat dari peristiwa masa lampau.
Mengutip laman Universitas Sanata Dharma (USD), penulis novel akan merangkai ceritanya sebagai sebuah kebetulan atau koherensi. Terkadang peristiwa di dalam karya sastra tersebut dikaitkan dengan situasi sejarah masa lalu. Dengan demikian, cerita pada novel sejarah seakan benar-benar menggambarkan situasi peristiwa sejarah kala itu.
Pengertian Novel Sejarah dan Contohnya
Novel sejarah merupakan salah satu genre novel yang kisahnya didasarkan pada fakta-fakta sejarah tetapi kemudian ditata ulang, baik dari segi alur, sudut pandang, maupun penamaan tokoh. Oleh sebab itu, novel sejarah masuk dalam jenis novel ulang (rekon). Di dalam novel sejarah tersaji berbagai peristiwa sejarah yang dibumbui beragam hal dari imajinasi penulis.
Sebagai novel rekon imajinatif, cerita dalam novel sejarah menjadi lebih menarik. Sudut pandangnya juga buat unik oleh penulis sehingga nilai sejarah yang disajikan lebih menyenangkan dan tidak membosankan untuk dibaca.
Novel sejarah masih tergolong sebagai fiksi sekali pun memuat ide yang berasal dari cerita sejarah aslinya. Penulis novel sejarah mengemasnya ke dalam bentuk naratif-imajinatif yang lebih menarik untuk dinikmati pembaca.
Penulis novel kawakan Indonesia yang cukup terkenal adalah Pramoedya Ananta Toer. Beberapa judul karyanya adalah Bumi Manusia, Jejak Langkah, Anak Segala Bangsa, Rumah Kaca, Arus Balik, hingga Mangir. Nama penulis lainnya antara lain SH. Mintarja dengan novel Kemelut Majapahit, dan Ramadhan K.H. lewat novel Kuantar ke Gerbang.
Struktur Novel Sejarah
Novel sejarah memiliki struktur pengembangan yang unik. Ceritanya dibangung dari sebuah orientasi yang nantinya berakhir dengan koda. Berikut penjelasan dari masing-masing struktur novel sejarah:
1. Orientasi
Orientasi merupakan pengenalan awal pada novel sejarah. Di dalamnya meliputi latar tempat, waktu, sudut pandang, hingga nama tokoh. Pada bagian orientasi ini umumnya dijelaskan pula hubungan antar-tokoh, dan latar belakang di balik sebuah peristiwa.
2. Pengungkapan peristiwa
Mengutip laman resmi penerbit Dee Publish, bagian pengungkapan peristiwa menjadi transisi dari peristiwa awal ke peristiwa inti. Bagian tersebut turut menceritakan awal kejadian yang nantinya memicu konflik. Pengulasan tentang tokoh, penyebab konflik, kesulitan yang dihadapi tokoh utama, sampai latar belakang konflik, biasanya turut disampaikan di sini.
3. Konflik
Konflik merupakan titik puncak pada peristiwa yang muncul di novel sejarah. Konflik terbagi atas inti masalah atau inti cerita yang selanjutnya menjelaskan latar belakang penulisan novel. Bagian konflik ini akan mencakup satu unsur permasalahan, kesulitan, sampai pertikaian yang dialami tokoh.
4. Puncak konflik
Setelah terjadi konflik, lalu terjadi puncak ketegangan cerita melalui puncak konflik. Bagian puncak pada permasalahan atau inti novel sejarah dibahas di sini. Puncak konflik turut menjelaskan para tokohnya yang berusaha mempertahankan diri dan berhasil tidaknya dalam mengatasi masalah yang ada.
5. Resolusi
Resolusi adalah penyelesaian suatu masalah atau konflik pada cerita. Misalnya tokoh menjelaskan penyelesaian masalah sampai dampak yang muncul dari penyelesaian yang dipilihnya. Nasib setiap tokoh turut dijelaskan.
6. Koda
Koda adalah penutup novel yang isinya dapat berupa simpulan cerita, cerita dalam novel sejarah lanjutan yang akan terbit selanjutnya, hingga pertanyaan menggantung pada cerita. Penulis kerap pula menyampaikan amanat bagi pembaca di bagian koda ini.
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Fadli Nasrudin