tirto.id - Biografi adalah kisah hidup atau perjalanan hidup seseorang yang dituliskan oleh orang lain. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, biografi adalah riwayat hidup (seseorang) yang ditulis oleh orang lain.
Biasanya, istilah biografi dipelajari dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, atau dipelajari oleh mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut terkait tentang biografi.
Pengertian dan Struktur Biografi
Secara umumnya, biografi dibuat dalam bentuk catatan tertulis, tetapi bisa juga dimuat dalam bentuk lain seperti rekaman atau media visual. Pada umumnya, biografi bercerita tentang peristiwa dan keadaan hidup seseorang.
Kendati demikian, biografi paling sering berkisah tentang tokoh sejarah atau publik, sampai profil kehidupan seseorang.
Selain itu, biografi selalu berbicara dalam sudut pandang orang ketiga, membawa nada yang lebih formal dan lebih objektif daripada autobiografi.
Biografi mencakup seluruh ruang lingkup kehidupan subjek, termasuk detail tempat kelahiran, latar belakang pendidikan, riwayat pekerjaan, hubungan, kematian dan lainnya.
Penulis biografi yang baik akan meneliti dan mempelajari kehidupan seseorang untuk mengumpulkan fakta dan menyajikan gambaran yang paling akurat secara historis, bahkan dari berbagai segi dari pengalaman seseorang.
Biografi harus mencakup kehidupan yang sangat detail, maka daripada itu, penelitian mendalam sangat diperlukan untuk memastikan keakuratannya.
Contoh Biografi
Jenderal Sudirman adalah pahlawan nasional kelahiran Purbalingga, 24 Januari 1916. Ia adalah Panglima Besar Tentara Keamanan Rakyat (TKR), kini Tentara Nasional Indonesia (TNI) pertama. Latar belakangnya dalam dunia militer tidak mentereng-menterang amat, hanya dimulai semacam hansip yang mengantisipasi serangan udara (LBD) di zaman kolonial.
Kemudian, pernah tiga bulan latihan menjadi calon komandan batalyon di Bogor pada zaman Jepang. Setelahnya dia langsung jadi komandan batalyon sekitar dua tahunan. Meski demikian, kisah-kisah tentang Sudirman tetap menarik untuk diikuti.
Tika Hatikah dalam Keteladanan Sang Tokoh menyatakan, pendidikan Jenderal Sudirman dimulai di Hollandsch Inlandche School. Namun, saat tahun kelima, ia berhenti dari sekolah itu dan melanjutkan di sekolah Taman Siswa Yogyakarta. Ia pintar dalam mempelajari berbagai ilmu pengetahuan dan memperdalam ilmu agama.
Ia didik dengan baik oleh gurunya Suwarjo Tirtosupono dan Raden Muhammad Kholil. Kelak, Jenderal Sudirman menjadi seorang pahlawan nasional yang terkenal dengan taktik gerilya dalam melawan penjajah.
Selengkapnya bisa dibaca di Biografi Jenderal Sudirman: Sejarah, Peran, Keistimewaan & Jasanya
Editor: Iswara N Raditya