tirto.id - Terdapat sejumlah Kultum Nuzulul Quran yang dapat disampaikan saat bulan Ramadhan untuk memberikan motivasi ibadah kepada umat Islam. Dengan memahami makna Nuzulul Quran, setiap muslim diharapkan bisa menghidupkan bulan suci Ramadhan dengan berbagai amal kebaikan.
Kultum atau kuliah tujuh menit seringkali digelar di bulan Ramadhan, misalnya menjelang berbuka puasa. Kultum merupakan salah satu bentuk ceramah atau tausiah dalam waktu singkat dengan mengangkat berbagai topik yang relevan, salah satunya terkait Nuzulul Quran.
Nuzulul Quran merupakan peristiwa turunnya wahyu Allah SWT yang pertama kali kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara Malaikat Jibril. Meski terdapat perbedaan pendapat mengenai kapan Nuzulul Quran terjadi, peristiwa penting ini lazim diyakini dan diperingati setiap 17 Ramadhan.
Contoh Kultum 7 Menit tentang Nuzulul Qur'an
Kultum 7 menit tentang Nuzulul Quran dapat disampaikan selama bulan puasa, terutama ketika mendekati tanggal 17 Ramadhan. Kultum Nuzulul Quran diharapkan bisa menjadi media dakwah dan pengingat bagi umat Islam tentang pentingnya meningkatkan iman dan takwa pada Allah SWT.
Berikut contoh kultum tentang Nuzulul Quran:
1. Teks Kultum Nuzulul Quran dan Maknanya

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Pada malam ini, kita berkumpul untuk memperingati salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam, yaitu Nuzulul Quran. Peristiwa ini merupakan awal dari turunnya wahyu Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW yang kemudian menjadi kitab suci Al-Quran.
Al-Quran diturunkan pada bulan Ramadhan yang penuh berkah seperti yang tercantum dalam surah Al-Baqarah 185:
“Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Quran, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil).”
Saat ini, mari kita renungkan sejenak tentang apa makna dari Nuzulul Quran dan mengapa kita patut merayakan atau memperingati peristiwa tersebut.
Nuzulul Quran sejatinya memiliki makna yang sangat besar bagi kita semua. Pertama, Al-Quran yang diturunkan oleh Allah merupakan kitab suci yang menjadi pedoman hidup bagi para muslim. Segala sesuatu tentang kehidupan hingga kematian, semuanya ada di dalam Al-Quran.
Al-Quran merupakan sumber ilmu pengetahuan dan hikmah yang tak terbatas. Al-Quran pun bisa menjadi obat bagi hati dan jiwa yang sakit. Itulah kenapa Nuzulul Quran menjadi peristiwa yang sangat penting, suatu momentum di mana Allah memberikan cahaya petunjuk bagi umat Islam.
Kedua, Nuzulul Quran juga menjadi tanda diangkatnya Nabi Muhammad SAW sebagai utusan Allah SWT. Beliau menjadi nabi terakhir atau penutup yang menuntun umat manusia menuju cahaya Islam.
Di sisi lain, Al-Quran yang berisi firman Allah juga menjadi mukjizat terbesar Rasulullah SAW yang sampai saat ini masih bisa kita lihat.
Dari sini kita bisa menyimpulkan bahwa Nuzulul Quran adalah peristiwa besar yang dapat mengubah kehidupan manusia. Nuzulul Quran menjadi titik balik yang mengalihkan manusia dari kegelapan menuju cahaya kebenaran.
Oleh karena itu, marilah kita memperingati Nuzulul Quran dengan cara terbaik yang bisa kita lakukan, yakni dengan memperbanyak ibadah, memperkuat iman, dan meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT.
Mari kita baca Al-Quran, kita pelajari maknanya, lalu kita amalkan ilmu-ilmu di dalamnya. Inilah cara terbaik bagi kita untuk memperingati Nuzulul Quran. Semoga kita semua dapat menjadi umat yang lebih baik, lebih taat, dan lebih dekat dengan Allah SWT.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
2. Kultum Nuzulul Quran dan Amalan-Amalannya

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Nuzulul Quran adalah peristiwa bersejarah bagi umat Islam yang menandakan turunnya Al-Quran pertama kali kepada Nabi Muhammad SAW. Nuzulul Quran diperingati setiap tanggal 17 Ramadhan dan berkaitan erat dengan malam Lailatulqadar.
Jika Lailatulqadar adalah peristiwa ketika Allah SWT menurunkan Al-Quran dari Lauh Mahfudz ke Baitul Izzah, maka Nuzulul Quran adalah turunnya Al-Quran dari Baitul Izzah ke bumi, tepatnya kepada Rasulullah SAW.
Sebagai salah satu peristiwa penting dalam Islam, kita sebagai seorang muslim sudah sepatutnya memperingati Nuzulul Quran dengan melakukan berbagai amalan baik yang dapat mendekatkan diri kita kepada Allah SWT. Bagaimana caranya kita mendapatkan keberkahan malam Nuzulul Quran?
Pertama, kita perbanyak membaca Al-Quran. Membaca dan mempelajari Al-Quran merupakan salah satu amalan yang sangat dianjurkan bagi umat Islam, bahkan setiap hurufnya mengandung pahala kebaikan. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
“Siapa yang membaca satu huruf dari Al-Quran, maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi sepuluh kebaikan semisalnya dan aku tidak mengatakan alif laam miim itu satu huruf, akan tetapi alif satu huruf, laam satu huruf, dan miim satu huruf.” (HR. Tirmidzi).
Tak sekadar membaca, kita juga sebaiknya memahami maknanya, menghafal ayat-ayatnya, serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Ketika kita mencintai Al-Quran, maka Allah akan meninggikan derajat kita seperti sabda Rasulullah SAW:
“Sesungguhnya Allah SWT akan mengangkat derajat suatu kaum dengan kitab ini (Al-Qur’an), dengannya pula Allah akan merendahkan kaum yang lain.” (HR. Muslim).
Amalan lain yang sangat dianjurkan adalah mendirikan salat malam atau qiyamul lail. Apa saja salat malam yang dilakukan? Setelah salat Isya, kita bisa melakukan salat sunah ba’diyah Isya, Tarawih, Tahajud, hingga salat witir.
Amalan berikutnya yang juga dianjurkan pada malam Nuzulul Quran adalah memperbanyak doa dan zikir. Mari kita panjatkan doa-doa kepada Allah SWT dengan penuh kesungguhan. Kita minta kebaikan dan keberkahan sebanyak-banyaknya kepada Allah yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang.
Jangan lupa pula untuk berdoa memohon ampunan, baik bagi diri kita, keluarga, kerabat dekat, maupun seluruh muslim di dunia. Dengan penuh kesungguhan dan keikhlasan, niscaya Allah akan mengabulkan setiap doa yang kita ucapkan.
Kita juga patut memperbanyak zikir untuk senantiasa mengingat Allah. Bahkan ketika sedang beraktivitas, biasakan agar bibir kita tak pernah lelah untuk menyebut nama-Nya
Hadirin sekalian,
Momentum Nuzulul Quran seharusnya menjadi pengingat bagi kita untuk lebih dekat dengan Allah dan Al-Qur’an. Semoga kita termasuk orang-orang yang mendapatkan keberkahan dari Allah, mendapatkan ketenangan di dunia, dan meraih kebahagiaan abadi di akhirat kelak. Aamiin ya Rabbal ‘alamin.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
3. Kultum tentang Nuzulul Quran: Keistimewaan Al-Quran

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah menurunkan Al-Quran sebagai petunjuk bagi umat manusia. Di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini, kita akan memperingati satu peristiwa penting yang disebut Nuzulul Quran.
Malam Nuzulul Quran adalah malam diturunkannya Al-Quran untuk pertama kalinya. Allah SWT mengutus Malaikat Jibril untuk menyampaikan wahyu pertama-Nya kepada Nabi Muhammad SAW. Peristiwa tersebut terjadi pada tanggal 17 Ramadhan ketika Rasulullah SAW yang saat itu berusia 40 tahun sedang menyendiri di Gua Hira.
Allah menurunkan firman-Nya secara bertahap kepada Nabi Muhammad SAW yang akhirnya kita kenal sebagai Al-Quran. Dari zaman Rasulullah hingga sekarang, Al-Quran telah menjadi pedoman utama bagi umat Islam dalam menjalani kehidupan di dunia.
Allah SWT menurunkannya sebagai petunjuk yang jelas, yang membimbing manusia menuju jalan yang lurus. Sebagaimana disebutkan dalam Surat Al-Baqarah ayat 2:
"Dzalikal kitaabu laa raiba fiihi hudal lil muttaqiin."
Arti: Kitab (Al-Quran) ini tidak ada keraguan di dalamnya. (ia merupakan) petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa.
Hadirin sekalian,
Mengingat Al-Quran adalah pedoman hidup kita sebagai umat Islam, maka mempelajarinya adalah sebuah kewajiban bagi setiap muslim. Rasulullah SAW bersabda:
“Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya.” (HR. Tirmidzi)
Hadis ini menegaskan bahwa keutamaan seorang muslim dapat dilihat dari bagaimana ia berinteraksi dengan Al-Quran, baik dalam mempelajarinya maupun dalam mengamalkannya atau mengajarkannya kepada orang lain.
Mempelajari Al-Quran memiliki banyak manfaat, salah satunya adalah meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Dengan memahami kandungan Al-Quran, kita akan lebih sadar akan perintah dan larangan-Nya, serta menjalankan hidup sesuai dengan tuntunan Islam.
Al-Quran juga memberikan solusi atas berbagai permasalahan yang kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari. Itulah kenapa Al-Quran disebut sebagai pedoman hidup karena di dalamnya ada banyak petunjuk dari Allah tentang segala hal, termasuk kehidupan di dunia maupun akhirat.
Namun, mempelajari Al-Quran tentunya bukan sekadar membaca, tapi juga memahami maknanya dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Banyak orang yang mampu membaca Al-Quran dengan indah, tetapi belum tentu memahami apa arti setiap ayatnya.
Banyak pula orang yang pandai mengaji dan paham maknanya, tapi justru tidak pernah mengamalkan isinya. Oleh karena itu, kita harus berusaha untuk tidak hanya membaca, tetapi juga mendalami tafsir dan ajaran yang terkandung dalam Al-Quran.
Di sisi lain, Al-Quran juga memiliki keistimewaan tersendiri. Al-Quran hadir sebagai penyembuh bagi orang-orang beriman, baik berkaitan dengan sakit fisik maupun hati. Al-Quran juga mampu memberikan syafaat di hari kiamat pada siapa saja yang membacanya.
Hadirin yang dimuliakan Allah,
Di bulan Ramadhan ini, mari hidupkan momen Nuzulul Quran dengan lebih akrab lagi dengan kitab suci kita. Kita jadikan Al-Quran sebagai bagian yang tak akan pernah lepas dari kehidupan. Jangan biarkan Al-Quran disia-siakan atau menjadi pajangan belaka yang kemudian berdebu.
Mari luangkan waktu setiap hari untuk membacanya, memahami maknanya, dan mengamalkannya dalam setiap langkah kehidupan. Dengan begitu, kita akan mendapatkan petunjuk yang benar dan hidup dalam rida Allah SWT.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
4. Kultum Nuzulul Quran: Sejarah Turunnya Kitab Suci Umat Islam

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Nuzulul Quran adalah peristiwa penting yang menandai turunnya wahyu pertama kepada Nabi Muhammad SAW. Peristiwa ini kita peringati setiap tanggal 17 Ramadhan, bertepatan dengan bulan puasa yang penuh berkah dan kemuliaan.
Al-Quran tidak diturunkan sekaligus seperti sebuah buku yang jatuh dari langit. Wahyu-wahyu Allah ini diturunkan secara bertahap kepada Nabi Muhammad SAW selama kurang lebih 23 tahun, dimulai dari tahun 610 M hingga 632 M. Lalu, bagaimana sejarah Nuzulul Quran?
Sebelum diangkat menjadi seorang nabi, Muhammad yang kala itu berusia 40 tahun mengasingkan diri dan bertafakur di Gua Hira yang jaraknya sekitar 6 km dari Makkah. Beliau selalu mengasingkan diri di gua tersebut sepanjang bulan Ramadhan setiap tahunnya.
Di gua kecil ini pula terjadi peristiwa besar, yaitu turunnya wahyu pertama Allah SWT yang juga menjadi tanda diangkatnya Nabi Muhammad sebagai utusan Allah. Saat itu, Malaikat Jibril datang membawa wahyu pertama dan berkata “bacalah”.
Namun, Nabi Muhammad saat itu menjawab “Saya tidak dapat membaca”. Hal ini berulang hingga tiga kali sampai akhirnya Malaikat Jibril menyampaikan wahyu Allah yang tertuang dalam surah Al-Alaq ayat 1-5:
“Bacalah! Dengan nama Tuhanmu Yang menciptakan. Menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah. Dan Tuhanmu Maha Pemurah. Yang mengajarkan dengan Pena. Mengajarkan kepada manusia apa yang belum diketahuinya...” (Q.S. Al-Alaq:1-5).
Peristiwa inilah yang disebut Nuzulul Quran. Setelah wahyu pertama turun, Nabi Muhammad SAW mulai menyebarkan ajaran Islam. Di sepanjang hidupnya, Nabi Muhammad terus menerima wahyu yang turun sesuai dengan kebutuhan dan kondisi umat Islam pada saat itu.
Wahyu-wahyu tersebut berisi petunjuk tentang ibadah, akhlak, hukum, dan berbagai aspek kehidupan lainnya yang mengarahkan manusia kepada jalan yang benar. Jadi, Al-Quran tidak turun secara sekaligus, tetapi bertahap hingga menjadi sebuah Al-Quran utuh seperti yang kita kenal sekarang.
Sejarah turunnya Al-Qur’an mengajarkan kita bahwa kitab suci ini bukan sekadar bacaan, melainkan pedoman hidup yang harus dipahami dan diamalkan. Kitab suci ini berisi berbagai solusi dalam permasalahan hidup yang sudah sepatutnya menjadi pegangan untuk mengarungi hidup di dunia.
Oleh karena itu, sebagai umat Islam, kita harus selalu berusaha untuk mendalami isi Al-Quran dan mengamalkannya dalam kehidupan. Terutama ketika malam Nuzulul Quran, kita tingkatkan lagi amal ibadah kita dengan semakin memperdalam ilmu Al-Quran sebagai wujud cinta kita kepada Allah dan Rasul-Nya.
Semoga kita semua dijauhkan dari rasa malas serta termasuk dalam golongan orang-orang yang mencintai dan mengamalkan Al-Quran setiap saat. Aamiin ya Rabbal ‘alamin.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Itu dia beberapa contoh materi kultum Nuzulul Quran yang bisa dijadikan referensi. Semoga materi ini dapat memberikan manfaat bagi siapa saja yang ingin menyampaikan pesan kebaikan di bulan Ramadhan. Dengan memahami makna Nuzulul Quran, semoga kita dapat semakin meningkatkan keimanan dan mengamalkan ajaran Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari.
Editor: Erika Erilia & Yulaika Ramadhani