Menuju konten utama

Apa Pengertian Puasa Menurut Bahasa dan Istilah?

Secara bahasa puasa artinya menahan diri, sedangkan pengertian istilahnya ialah menahan diri dari pembatal puasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari

Apa Pengertian Puasa Menurut Bahasa dan Istilah?
Ilustrasi Islam. foto/Istockphoto

tirto.id - Sebentar lagi, umat Islam akan menyambut Ramadan 1443 hijriah. Pada bulan suci tersebut, seorang muslim yang sudah balig, mukim (bukan musafir), berakal sehat, serta mampu menahan lapar dan haus diwajibkan menjalankan ibadah puasa.

Sebagaimana ibadah-ibadah lainnya, ketentuan puasa diatur dalam ilmu fikih. Sebelum mempelajari lebih lanjut mengenai detail hukum Ramadan, seseorang harus mengetahui terlebih dahulu pengertian puasa menurut bahasa dan istilah, serta garis umum pengerjaannya dalam Islam.

Puasa termasuk salah satu dari lima rukun Islam yang wajib dilaksanakan setiap muslim, sebagaimana tertera dalam sabda Nabi Muhammad SAW:

“Islam itu ditegakkan atas lima perkara, yaitu: Bersaksi bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan kecuali Allah, dan bersaksi bahwa sesungguhnya Nabi Muhammad adalah utusan Allah (syahadat), mendirikan salat, menunaikan zakat, berhaji ke Baitullah, dan berpuasa pada Ramadan,” (H.R. Bukhari dan Muslim).

Perintah puasa juga tertera dalam surah Al-Baqarah ayat 183: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,” (QS. Al-Baqarah [2]: 183).

Pengertian Puasa Menurut Bahasa dan Istilah

Dalam bahasa Arab, puasa (الصوم) artinya mengekang atau menahan diri. Secara bahasa, puasa yang artinya menahan diri itu tertera dalam cerita Maryam, ibu Nabi Isa ketika ia berjanji tidak akan berbicara pada orang lain.

إِنِّي نَذَرۡتُ لِلرَّحۡمَٰنِ صَوۡما فَلَنۡ أُكَلِّمَ ٱلۡيَوۡمَ إِنسِيّا

Bacaan latinnya: "Inni nadzartu lirrahmaani shauman falan ukallimal yauma insiyya"

“Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa karena Tuhan Yang Maha Pemurah bahwa aku tidak akan berbicara dengan seorang manusia pun pada hari ini,” (QS. Maryam [19]: 26).

Pada ayat di atas, Maryam berkata: "Aku berpuasa berbicara", yang artinya ia menahan diri untuk tidak berkata-kata.

Penggunaan puasa (menurut bahasa) juga kerap dilakukan dalam percakapan sehari-hari, misalnya "puasa memancing", "puasa makan mie", dan sebagainya.

Sementara itu, secara istilah, puasa adalah menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkanya dari awal terbit fajar hingga terbenam matahari semata karena perintah Allah SWT, serta disertai niat dan syarat-syarat tertentu, sebagaimana dikutip dari Fikih Islam Lengkap (1978) yang ditulis Moh. Rifa'i.

Lebih rinci lagi, puasa dimaksudkan untuk menahan diri dari lapar, dahaga, dan syahwat kemaluan, serta segala benda yang memasuki rongga perut dalam tubuh.

Durasi pelaksanaannya tertera jelas dalam hadis Rasulullah SAW, yakni sejak fajar kedua atau fajar shadiq (waktu imsak) sampai terbenamnya matahari.

Selain itu, ibadah puasa baru dinyatakan sah apabila dilakukan oleh sosok yang sudah beragama Islam, berakal sehat, tidak sedang haid atau nifas, serta berniat untuk berpuasa secara yakin tanpa kebimbangan atau ragu-ragu.

Selanjutnya, ibadah puasa Ramadan juga memiliki banyak keutamaan bagi yang menjalankannya.

Di antara ganjaran dan pahala puasa itu adalah ampunan dari Allah SWT, sebagaimana tertera dalam sabda Rasulullah SAW:

"Siapa yang melaksanakan puasa Ramadhan dengan keimanan dan keikhlasan, maka akan diampuni dosanya yang telah lampau,” (H.R. Bukhari dan Muslim).

Baca juga artikel terkait RAMADHAN 2022 atau tulisan lainnya dari Abdul Hadi

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Addi M Idhom