Menuju konten utama

25 Hadits Nabi tentang Puasa Ramadhan & Keutamaannya

Hadits tentang puasa Ramadhan berisi kumpulan dalil soal keutamaan beribadah di bulan Ramadan. Dalil puasa Ramadhan bisa dipakai dalam ceramah dan khutbah.

25 Hadits Nabi tentang Puasa Ramadhan & Keutamaannya
ilustrasi foto ramadhan 2024. foto/IStockphoto

tirto.id - Hadits tentang puasa Ramadhan berisi dalil mengenai keutamaan beribadah di bulan Ramadhan, khususnya puasa. Ada banyak riwayat yang menjelaskan tentang cara Nabi Muhammad SAW, beribadah di bulan Ramadhan, hal yang diperbolehkan, dan dilarang.

Puasa sendiri menjadi salah satu rukun Islam yang wajib dilakukan oleh umat muslim di seluruh dunia yang sudah baligh. Mereka tidak boleh membatalkan puasa di bulan Ramadhan, apabila tidak ada halangan yang mendesak, seperti sakit dan lainnya.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud, Rasulullah SAW, mengatakan orang yang berpuasa dengan penuh keimanan, akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Terlebih bagi mereka yang mendirikan sholat di sepertiga malam, untuk menyempurnakan puasanya.

Nabi Muhammad SAW sendiri selalu menjalankan ibadah puasa selama bulan Ramadhan, sejak perintah tersebut diturunkan kepadanya. Bahkan, saat terjadi Perang Badar, dan Fathu Makkah, yang berlangsung di bulan Ramadhan, beliau dan beberapa orang sahabat tetap berpuasa.

Bagi masyarakat Arab pra-Islam, puasa sendiri merupakan ibadah yang lazim dilakukan, termasuk oleh orang Quraish. Bahkan, Nabi Muhammad, juga melakukan ibadah puasa As-Syura di hari pertama bulan Muharam, yang merupakan tradisi orang Arab pra-Islam.

Namun, setelah turun perintah puasa Ramadhan, Nabi Muhammad SAW tidak lagi melakukan puasa As-Syura, secara rutin. Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Rasulullah, mengatakan kepada para sahabat bahwa mereka boleh melakukan puasa As-Syura, dan tidak apa-apa jika tidak melakukannya.

Meskipun begitu, orang yang berpuasa tidak boleh memaksa orang lain untuk beribadah seperti dirinya. Bahkan, dalam riwayat Imam Muslim, Rasulullah pernah berpuasa dalam perjalanan ke Madinah, dan beliau tidak mencela orang yang berbuka.

Keutamaan Puasa Ramadhan bagi Umat Islam

Berpuasa merupakan salah satu rukun Islam, terutama puasa di bulan Ramadhan. Dilansir laman Kemenag Sumsel, puasa menurut syariat berarti menahan diri dari makan dan minum, serta segala perbuatan yang bisa membatalkan puasa.

Ibadah puasa dilakukan mulai dari terbitnya matahari hingga terbenam. Dalam syarat tertentu berpuasa juga dapat dilakukan untuk meningkatkan ketaqwaan seorang muslim kepada Allah SWT. Ada banyak keutamaan di bulan Ramadhan, di antaranya sebagai berikut.

  1. Puasa sudah diwajibkan atas umat sebelum kita. Allah SWT berfirman: "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS Al-Baqoroh : 183).
  2. Amalan puasa memberi syafaat kepada orang yang mengamalkannya. Rasulullah SAW bersabda: "Puasa dan Al-Quran memberi syafaat bagi seorang hamba pada hari kiamat. puasa berkata : Wahai Robb, aku telah menahannya dari makanan dan syahwat maka berikanlah syafaat. Al-Quran berkata : Wahai Robb, aku telah menahannya dari tidur dimalam hari maka berilah syafaat. Rasulullah berkata: maka keduanya memberi syafaat. (HR Ahmad dan Al-Hakim).
  3. Pahala puasa tidak terikat dengan jumlah tertentu. Rasulullah SAW bersabda: Semua amalan anak Adam untuknya dan dilipat gandakan setiap satu kebaikan (dianggap) sepuluh kali kebaikan tersebut dan dilipat gandakan menjadi 700 kali. Allah berfirman: Kecuali puasa, karena amalan itu untuk-Ku dan Aku akan membalasnya. (disebabkan) meninggalkan syahwatnya dan makanannya demi Aku. (HR Muslim).

25 Hadits Nabi tentang Puasa Ramadhan dan Keutamaannya

Berikut ini adalah beberapa contoh hadits nabi tentang puasa Ramadhan dan keutamaannya.

  1. Telah datang bulan Ramadhan, bulan penuh berkah, maka Allah mewajibkan kalian untuk berpuasa pada bulan itu. Saat itu pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, para setan diikat dan pada bulan itu pula terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan (HR Ahmad).
  2. Barangsiapa memberi perbukaan (makanan atau minuman) kepada orang yang berpuasa, maka dia akan mendapat pahala seperti pahala orang yang berpuasa itu, tanpa mengurangi sedikitpun pahala orang yang berpuasa tersebut (HR Ahmad).
  3. Puasa dan Al-Qur’an akan memberikan syafaat seorang hamba pada hari kiamat. Puasa berkata: “Ya Rabbi, aku mencegahnya dari makan dan minum di siang hari” Al-Qur’ an juga berkata: “Aku mencegahnya dari tidur di malam hari, maka kami mohon syafaat buat dia.” Beliau bersabda: “Maka keduanya dibolehkan memberi syafaat (HR Ahmad).
  4. Apabila seorang istri melaksanakan shalat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya dan taat kepada suaminya, niscaya akan dikatakan kepadanya; 'Masuklah kamu ke dalam syurga dari pintu mana saja yang kamu inginkan (HR Ahmad).
  5. Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan, Syawwal, Rabu dan Kamis serta Jum'at maka akan masuk surga (HR Ahmad).
  6. Dari Ammar bin Ruzaiq, berkata: telah bercerita kepada beberapa orang dari penduduk Bashrah. Mereka berkata sesungguhnya Rasulullah Shalallahu'alaihiwassalam melewatiku ketika saya sedang berbekam pada malam ke-18 dari bulan Ramadhan, beliau bersabda: "Orang yang membekam dan dibekam berarti telah batal puasanya" (HR Ahmad).
  7. Abu Nadir mendengar Sinan bin Salamah bin Al Muhabbiq Al Hudzali, bercerita; Rasulullah Shalallahu'alaihiwassalam bersabda: "Barangsiapa memiliki tukang angkut (porter) yang membawa ke satu kelompok perjalanan maka berpuasalah Ramadhan, kalau dia menjumpai Ramadhan itu" (HR Ahmad).
  8. Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan karena Iman dan mengharap pahala dari Allah maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu (HR Bukhari dan Muslim).
  9. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berangkat dari Madinah menuju Makkah dalam keadaan berpuasa sehingga ketika sampai di daerah 'Usfan, Beliau meminta air lalu Beliau mengangkat air itu dengan tangan Beliau agar dilihat oleh orang banyak, lalu Beliau berbuka hingga tiba di Makkah. Kejadian ini di bulan Ramadhan". Dan Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma juga berkata: "Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam juga pernah berpuasa dalam suatu perjalanan Beliau dan juga pernah berbuka. Maka siapa yang mau silakan berpuasa dan siapa yang mau silakan berbuka (HR Bukhari).
  10. Ibnu Abbas pernah berkata, "Tidak pernah aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sengaja berpuasa pada suatu hari yang Beliau istimewakan dibanding hari-hari lainnya kecuali hari 'Asyura' dan bulan ini, yaitu bulan Ramadhan" (HR Bukhari).
  11. Di surga ada delapan pintu, diantaranya ada yang dinamakan pintu ar-Rayyan yang tidak akan memasukinya kecuali orang-orang yang berpuasa.
  12. Jarak antara shalat lima waktu, shalat Jumat dengan Jumat berikutnya dan puasa Ramadhan dengan Ramadhan berikutnya merupakan penebus dosa-dosa yang ada diantaranya, apabila tidak melakukan dosa besar (HR Muslim).
  13. Kami dulu pernah bepergian bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada bulan Ramadhan, namun orang yang berpuasa tidaklah mencela orang yang berbuka, dan yang berbuka juga tidak mencela orang yang berpuasa (HR Muslim).
  14. 5 perkara yang apabila dikerjakan oleh seseorang dengan keimanan, maka dia akan masuk surga; barangsiapa yang menjaga shalat lima waktu beserta wudhunya, ruku'nya, sujudnya dan waktu-waktunya, melaksanakan puasa ramadhan, haji ke baitullah jika mampu menunaikannya, menunaikan zakat dengan kesadaran jiwa, serta menunaikan amanat (HR Abu Daud).
  15. Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan dengan keimanan dan penuh harap, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Dan barangsiapa bangun (shalat) pada malam lailatul Qadar dengan keimanan dan penuh harap, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu (HR Abu Daud).
  16. Janganlah kalian mendahului bulan hingga melihat Hilal, atau kalian menyempurnakan bilangan, kemudian berpuasalah [Ramadhan] hingga kalian melihat Hilal atau menyempurnakan bilangan (HR Abu Daud).
  17. Telah diriwayatkan kepada kami dari [Abu 'Awanah] dari [Qatadah] dari [Sa'id bin Al Musayyib], [Al Hasan] dan ['Atha`] mereka berkata tentang wanita yang sedang mengalami istihadhah: "Ia mandi dan boleh mengerjakan shalat, berpuasa ramadhan, dan suami boleh menggaulinya." (HR Darimi).
  18. Barangsiapa berbuka satu hari pada bulan Ramadhan bukan karena rukhshah atau sakit, maka tidak akan dapat diganti oleh puasa satu tahun penuh, walaupun ia berpuasa setahun penuh (HR Darimi).
  19. Barangsiapa makan dan minum karena lupa hendaklah ia sempurnakan puasanya, sesungguhnya ia diberi makan dan minum Allah (HR Darimi).
  20. Puasa adalah tameng selama ia belum melubanginya. Yaitu [melubanginya] dengan menggunjing orang lain (HR Darimi).
  21. Janganlah engkau memakai celak pada siang hari sementara engkau berpuasa, bercelaklah pada malam hari menggunakan Itsmid (sejenis tumbuhan), karena sesungguhnya Itsmid dapat mencerahkan pandangan, dan menumbuhkan rambut (HR Darimi).
  22. Apabila salah seorang di antara kalian diundang untuk makan padahal ia sedang berpuasa, maka hendaknya ia mengatakan 'aku sedang berpuasa' (HR Darimi).
  23. Barangsiapa berpuasa bulan Ramadhan kemudian mengiringinya dengan enam hari di bulan Syawal, maka yang demikian itu seperti puasa satu tahun (HR Darimi).
  24. Orang-orang yang berpuasa telah berbuka puasa di sisi kalian, dan orang-orang yang baik telah makan makanan kalian, serta para Malaikat telah turun kepada kalian (HR Darimi).
  25. Ibnu Umar pernah berkata, "Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Islam terbangun atas 5 perkara, yaitu; bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, mendirikan shalat, membayar zakat, melakukan haji, dan berpuasa Ramadhan (HR Nasai).

Baca juga artikel terkait RAMADHAN 2024 atau tulisan lainnya dari Permadi Suntama

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Permadi Suntama
Penulis: Permadi Suntama
Editor: Yulaika Ramadhani