tirto.id - Al-Quran dan hadis merupakan dua sumber rujukan hukum terpenting dalam Islam. Kedua rujukan itu memiliki berbagai keistimewaan dan fungsi masing-masing dalam kehidupan seorang muslim. Lantas, apa pengertian, fungsi, dan keistimewaan Al-Quran dan hadis?
Rasulullah SAW dalam hadisnya pernah menjelaskan bahwa seseorang yang berpegang teguh kepada dua perkara, yakni Al-Quran dan hadis, maka ia akan selamat di dunia dan akhirat.
"Aku tinggalkan dua perkara untukmu sekalian, dan kalian tidak akan tersesat selama-lamanya, selama kalian selalu berpegang teguh kepada keduanya, yakni kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya," (H.R. Muslim).
Pengertian serta Keistimewaan Al-Quran dan Hadis
Al-Quran berasal dari lafal bahasa Arab, "Qara - yaqra’u - qur’anan" yang berarti "membaca bacaan atau lafal tertentu". Dalam hal ini, Al-Quran dimaksud sebagai bentuk bacaan yang sempurna dan tiada cela.
Secara istilah, Al-Quran adalah wahyu Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW secara berangsur-angsur melalui Malaikat Jibril, baik langsung atau tidak langsung.
Sementara itu, hadis berasal dari lafal "hadasa" yang berarti "baru, peristiwa, muda, perkataan, atau cerita".
Hadis dalam istilahnya dikenal sebagai segala sikap, perkataan, perbuatan dan penetapan atau persetujuan (takrir) dari Rasulullah SAW. Semua hal itu kemudian dicatat atau diingat dalam bentuk hadis yang dihafalkan, disebarkan, dan disebarluaskan oleh para sahabat, tabiin, serta para ulama.
Sebagai mukjizat terbesar Nabi Muhammad SAW dan landasan pokok ajaran Islam, Al-Quran memiliki berbagai keistimewaan. Adapun beberapa contoh keistimewaan kitab suci Al-Quran adalah sebagai berikut:
- Berbeda dengan kitab-kitab suci lainnya yang telah terdistorsi, Allah SWT sudah menjamin keaslian dan keotentikan Al-Quran
- Dibandingkan kitab-kitab suci lainnya, kandungan Al-Quran tergolong lengkap dan dapat menjadi jawaban dalam seluruh problematika hidup manusia
- Tidak ada kitab sastrawi seperti Al-Quran, namun tetap memuat esensi pokok yang penting
Di sisi lain, keistimewaan hadis adalah sebagai penjelas segala sesuatu yang dinukil dari Nabi Muhammad SAW.
Hadis mengisahkan dan memaparkan segala amalan-amalan yang dilakukan oleh Rasulullah semasa hidup dan juga kebiasaan para sahabatnya.
Fungsi Al-Quran dan Hadis dalam Islam
Al-Quran dalam agama Islam menempati posisi sebagai sumber rujukan hukum yang pertama dan utama.
Sumber rujukan ini mengatur berbagai hal, baik hubungan manusia dengan dirinya, Allah SWT (hablum minallah), sesama (hablum minannas), maupun hubungan dengan alam sekitar.
Dikutip dari bukuAl-Qur’an dan Hadis yang diterbitkan Kementerian Agama RI (2014:6), beberapa fungsi Al-Quran secara garis besar sebagai berikut:
- Sebagai sumber ajaran/hukum Islam yang utama
- Sebagai konfirmasi dan informasi terhadap hal-hal yang tidak dapat diketahui akal
- Petunjuk hidup manusia ke jalan yang lurus tentang berbagai hal walaupun petunjuk tersebut terkadang bersifat umum yang menghendaki penjabaran dan perincian
- Sebagai pengontrol dan pengoreksi terhadap ajaran-ajaran masa lalu, yaitu Injil, Zabur, dan Taurat
Kemudian, hadis adalah sumber rujukan hukum yang kedua. Pada saat bersamaan, hadis juga memiliki peranan penting terhadap Al-Quran, yaitu sebagai penjelas ayat-ayat yang membutuhkan penjabaran dan perincian lebih lanjut.
Adapun beberapa fungsi hadis terhadap kitab suci Al-Quran sebagai berikut:
- Mengukuhkan hukum yang sudah ada dalam Al-Quran
- Merinci ayat Al-Quran yang global atau umum, kemudian mengkhususkannya.
- Menetapkan hukum yang belum terdapat dalam Al-Quran
- Membatasi keumuman ayat Al-Quran
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Abdul Hadi