Menuju konten utama
Pendidikan Agama Islam

Pengertian Hakikat Al-Quran dan Bukti Kebenarannya

Umat Islam perlu memahami pengertian dan hakikat Al Quran sebagai kitab. Berikut penjelasan tentang pengertian Al Quran, hakikat, dan bukti kebenarannya.

Pengertian Hakikat Al-Quran dan Bukti Kebenarannya
Ilustrasi Al Quran. Adapun umat Islam perlu memahami pengertian dan hakikat Al Quran. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Al Quran merupakan kitab suci umat Islam yang menjadi pedoman utama dalam menjalani kehidupan. Simak pengertian dan hakikat Al Quran serta bukti kebenarannya di dalam artikel ini.

Dalam agama Islam, manusia percaya bahwa Allah SWT telah memberikan berbagai petunjuk tentang kehidupan. Adapun Al Quran yang menghimpun firman-firman Allah melalui Nabi Muhammad merupakan salah satu bentuk petunjuk.

Hakikat Alquran sebagai kitab suci agama Islam dapat umat lihat melalui sejumlah firman Allah SWT. Adapun bukti kebenaran Al Quran mencakup berbagai hal tentang Al Quran yang tidak bisa dibandingkan dengan perkataan maupun kitab lain.

Pengertian dan Hakikat Al Quran

KHATAM AL QURAN

Sejumlah santri Pesantren Al Kautsar membaca Al Quran bersama-sama dengan menerapkan jaga jarak di Masjid Daarul Qu'ran, Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Rabu (6/5/2020). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/aww.

Secara bahasa, Al Quran berasal dari kata qara’a, yaqra’u, qur’anan yang bermakna "bacaan" atau "yang dibaca". Dasar pengertian dan hakikat Al Quran ini tercantum dalam QS. Al-Qiyamah ayat 16–18 yang berbunyi sebagai berikut.

لَا تُحَرِّكْ بِهِ لِسَانَكَ لِتَعْجَلَ بِهِ (16) إِنَّ عَلَيْنَا جَمْعَهُ وَقُرْآنَهُ (17) فَإِذَا قَرَأْنَاهُ فَاتَّبِعْ قُرْآنَهُ (18)

Bacaan latinnya:

Laa tuharrik bihii lisaa naka lita'jala bih; Inna 'alainaa jam'ahuu wa qur aanah; Fa izaa qaraanaahu fattabi' qur aanah

Artinya:

Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk (membaca) Al-Quran karena hendak cepat-cepat (menguasai). Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. Apabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu.

Mengutip buku Akidah dan Akhlak Kelas VIII (2020) terbitan Kementerian Agama RI, pengertian Al-Quran menurut istilah adalah firman Allah yang diwahyukan melalui Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW sebagai mukjizatnya.

Oleh karena itu, orang yang membaca kalam atau firman Allah SWT akah mendapatkan kebaikan ibadah. Umat Islam wajib membaca kita suci Al-Quran, kemudian mempelajari serta mengamalkan nilai-nilainya dalam kehidupan sehari-hari.

Hakikat Al Quran juga bisa umat muslim pantau dari bentuk mashdar القراة yang berarti "menghimpun" dan "mengumpulkan". Al-Quran yang bernama lain Al-Huda menghimpun huruf-huruf, kata, dan kalimat secara tertib sehingga tersusun rapi serta benar.

Bukti Kebenaran Al-Quran

Al-Quran merupakan kitab suci dalam agama Islam yang tidak memiliki tandingan. Dengan kata lain, tidak ada kitab atau perkataan apa pun yang bisa meniru berbagai firman Allah SWT.

Kata-kata yang mirip dengan kalam yang ada di dalam satu ayat pun tidak bisa seseorang tiru. Misalnya, pada masa pemerintahan Abu Bakar Ash-Siddiq, muncul nabi-nabi palsu yang ingin membuat semacam kitab suci Al-Quran.

Namun demikian, para nabi palsu itu mengalami kegagalan total. Mereka tidak bisa menulis satu pun kalimat dengan kualitas kalimat indah seperti yang ada pada Al-Quran.

Bukti kebenaran Al Quran bisa umat Islam pantau dari firman Allah SWT dalam QS. Al-Maidah ayat 48 berikut.

وَاَنْزَلْنَآ اِلَيْكَ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتٰبِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ وَلَا تَتَّبِعْ اَrهْوَاۤءَهُمْ عَمَّا جَاۤءَكَ مِنَ الْحَقِّۗ لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنْكُمْ شِرْعَةً وَّمِنْهَاجًا ۗوَلَوْ شَاۤءَ اللّٰهُ لَجَعَلَكُمْ اُمَّةً وَّاحِدَةً وَّلٰكِنْ لِّيَبْلُوَكُمْ فِيْ مَآ اٰتٰىكُمْ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرٰتِۗ اِلَى اللّٰهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيْعًا فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ فِيْهِ تَخْتَلِفُوْنَۙ

Wa anzalnaa ilaikal Kitaaba bilhaqqi musaddiqallimaa baina yadaihi minal Kitaabi wa muhaiminan 'alaihi fahkum bainahum bimaa anzalal laahu wa laa tattabi ahwaaa'ahum 'ammaa jaaa'aka minal haqq; likullin ja'alnaa minkum shir'atanw wa minhaajaa; wa law syaa allaahu laja'alakum ummatanw wahidataw walakilliyabluwakum fii maa aataakum fastabiqul khairat; ilallaahi marji'ukum jamii'aan fayunabbi-ukum bimaa kuntum fiihii takhtalifuun.

Artinya:

"Dan Kami telah menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu (Muhammad) dengan membawa kebenaran, yang membenarkan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan menjaganya, maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang diturunkan Allah dan janganlah engkau mengikuti keinginan mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk setiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Kalau Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap karunia yang telah diberikan-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah kamu semua kembali, lalu diberitahukan-Nya kepadamu terhadap apa yang dahulu kamu perselisihkan."

Makna dari ayat di atas secara tersirat adalah tantangan bagi orang-orang yang meragukan Al-Quran. Mereka yang ingin mencari tahu bukti kebenaran Al-Quran bisa melakukan aktivitas berikut.

  • Menyusun kitab yang seperti Al-Quran secara keseluruhan (QS. 52:34).
  • Menyusun sepuluh surah seperti yang ada di dalam Al-Quran (QS. 11:13).
  • Menyusun satu surah saja seperti yang ada di dalam Al-Quran (QS. 10:38).
  • Menyusun sesuatu seperti atau lebih kurang sama dengan 1 surah di Al-Quran (QS. 2:23).
Tirto telah merangkum berbagai materi pengertian dan hakikat Al Quran serta hal-hal lain yang berkaitan dengan kitab suci agama Islam tersebut. Simak terus informasi terbaru seputar Pendidikan Agama Islam dan Al Quran di sini.

Kumpulan Informasi Pendidikan Agama Islam dan Al Quran

Baca juga artikel terkait AL-QURAN atau tulisan lainnya dari Cicik Novita

tirto.id - Edusains
Kontributor: Cicik Novita
Penulis: Cicik Novita
Editor: Dhita Koesno
Penyelaras: Yuda Prinada