Menuju konten utama

Keistimewaan Malam Nuzulul Quran & Dalil Diperingati 17 Ramadhan

Apa saja keistimewaan malam nuzulul Quran dan bagaimana dalil nuzulul quran diperingati setiap 17 Ramadhan?

Keistimewaan Malam Nuzulul Quran & Dalil Diperingati 17 Ramadhan
Seorang guru memimpin para santri dan santriwati membaca Alquran bersama di Pondok Pesantren Nurul Hidayah Al Mubarokah, Sempu, Andong, Boyolali, Jawa Tengah, Senin (20/5/2019). ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/wsj.

tirto.id - Apa saja keistimewaan malam Nuzulul Quran yang di Indonesia umumnya diperingati pada malam 17 Ramadhan?

Dari beberapa pendapat, apa dalil yang menguatkan bahwa nuzulul quran, peristiwa turunnya wahyu pertama dari Allah kepada Rasulullah saw. berupa Surah Al-Alaq 1 hingga 5, memang terjadi pada 17 Ramadhan, bukan pada 21 atau 24 Ramadhan?

Nuzulul quran paling utama adalah peristiwa ketika wahyu Al-Qur'an diturunkan pertama kali kepada Nabi Muhammad Saw. Wahyu tersebut adalah Surah Al-Alaq ayat 1 hingga 5, yang diturunkan Allah kepada Rasulullah saw. melalui perantaraan Malaikat Jibril.

Semenjak peristiwa tersebut, wahyu Al-Qur'an diturunkan secara berangsur-angsur selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Nuzulul Quran menjadi penanda bahwa Al-Quran diberikan Allah kepada umat manusia sebagai pedoman hidup yang di dalamnya tidak ada keraguan.

Keistimewaan Malam Nuzulul Quran

Nuzulul quran adalah momentum bagi kaum muslim untuk lebih mencintai, membaca, mendalami, dan mengamalkan Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari.

Al-Qur'an bukan hanya penyempurna kitab-kitab terdahulu, namun pedoman umat Islam dalam menjalani kehidupan. Hal ini ditegaskan langsung oleh Allah dalam berbagai ayat. Di antaranya, Surah Al-Baqarah:2.

ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيْهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَۙ

Żālikal-kitābu lā raiba fīh(i), hudal lil-muttaqīn(a).

Artinya, "Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan di dalamnya; (ia merupakan) petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa."

Rasulullah Saw. pada suatu ketika sebelum wafat, juga pernah berwasiat kepada seluruh umat Islam untuk berpegang teguh kepada Al-Qur'an sebagai berikut.

“Aku tinggalkan kepada kamu dua perkara, kamu tidak akan tersesat selamanya selama kamu berpegang dengan kedua-duanya, yaitu kitab Allah [Al-Qur'an] dan Sunnahku.” (HR. Al-Hakim).

Dalil Peringatan Nuzulul Quran Tiap 17 Ramadhan

Terdapat beberapa pendapat tentang kapan nuzulul quran berlangsung, tepatnya tanggal berapa. Terkait tahun, nuzulul quran terjadi pada saat Nabi Muhammad saw. berusia 40 tahun atau 610 Masehi.

Ibnu Katsir menyebutkan, peristiwa pewahyuan pertama ini berlangsung pada malam lailatul qadar di bulan Ramadhan. Namun, tanggal tepatnya tidak diketahui. Sementara itu, pendapat lain dari Safiur Rahman Mubarakpuri, adalah tanggal 21 Ramadhan yang bertepatan dengan 10 Agustus 610 Masehi.

Berikutnya, terdapat pula pendapat Abu Ja’far Muhammad bin Jarir al-Thabari dalam Kitab Jami’ al-Bayan ‘an Ta’wili Ayil Quran bahwa Nuzulul Quran berlangsung pada 24 Ramadhan.

Ia merujuk pada hadis riwayat Ahmad bin Manshur dari Abdullah bin Raja’, bahwa Nabi saw. bersabda, "lembaran (mushaf) Nabi Ibrahim turun pada awal bulan Ramadhan, Taurat diturunkan pada 6 Ramadhan, Injil pada 13 Ramadhan, dan Al-Qur’an pada 24 Ramadhan.”

Seementara itu, di Indonesia, waktu lazim yang digunakan masyarakat muslim untuk memperingati malam Nuzulul quran adalah 17 Ramadhan.

Waktu Nuzulul quran 17 Ramadhan tersebut, salah satunya didukung pendapat dari Zaid bin Arqam Ra. "Aku tidak ragu bahwa malam 17 Ramadhan adalah malam turunnya Al-Quran," (H.R. Ath-Thabrani dan Abu Syaibah).

Tahun ini, awal puasa antara Muhammadiyah di satu sisi dan Nahdlatul Ulama (NU) serta Kementerian Agama (Kemenag) RI di sisi lain, ada perbedaan sehari. Oleh karenanya, malam 17 Ramadhan juga akan terjadi pada hari yang berbeda pula.

Untuk kalangan Muhammadiyah, malam Nuzulul quran 2024 akan jatuh pada Selasa, 26 Maret 2024 (Malam Rabu bakda Magrib).

Di sisi lain, untuk masyarakat yang mengikuti ketetapan Kemenag dan Nahdlatul Ulama (NU), malam Nuzulul quran 2024 akan terjadi pada Rabu, 27 Maret 2024 (malam Kamis bakda Magrib).

Amalan Malam Nuzulul Quran

Terdapat banyak amalan malam Nuzulul quran yang dapat dilakukan umat Islam. Amalan tersebut dapat dilakukan mulai waktu Magrib hingga sebelum azan Subuh berkumandang. Berikut ini beberapa amalan malam Nuzulul quran.

Menyegerakan Berbuka Puasa dan Berdoa

Dasar amalan ini adalah riwayat, “Ada tiga orang yang doanya tidak ditolak: Pertama, pemimpin yang adil. Kedua, orang yang berpuasa saat dia berbuka. Ketiga, doa orang yang terzalimi,” (HR. Tirmidzi).

Berbuka dengan Makanan Sunnah

Dasarnya, adalah hadits bahwa “Rasulullah saw. biasanya berbuka dengan rothb [kurma basah] sebelum menunaikan shalat. Jika tidak ada rothb, maka beliau berbuka dengan tamr [kurma kering]. Dan jika tidak ada yang demikian, beliau berbuka dengan seteguk air,” (H.R. Abu Dawud).

Shalat Magrib dan Isya Berjemaah di Masjid

Dari Abdullah ibn Umar [diriwayatkan], bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Shalat berjamaah lebih utama dibandingkan shalat sendirian dengan 27 derajat,” (HR. al-Bukhari)

Shalat Tarawih Berjemaah di Masjid

“Barangsiapa ibadah [tarawih] pada Ramadhan seraya beriman dan ikhlas, maka diampuni baginya dosa yang telah lampau,” (H.R. Bukhari dan Muslim).

I'tikaf di Masjid

Allah berfirman, “… Makan dan minumlah hingga jelas bagimu [perbedaan] antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar. Kemudian, sempurnakanlah puasa sampai [datang] malam. Akan tetapi, jangan campuri mereka ketika kamu [dalam keadaan] beriktikaf di masjid. Itulah batas-batas [ketentuan] Allah. Maka, janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia agar mereka bertakwa,” (Q.S. Al-Baqarah [2]: 187).

Menjauhi Perbuatan yang Dilarang Syariat

Dalilnya adalah Firman Allah, "Siapa saja yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya serta melanggar batas-batas ketentuan-Nya, niscaya Dia akan memasukkannya ke dalam api neraka. [Dia] kekal di dalamnya. Baginya azab yang menghinakan."(Q.S. An-Nisa [4]: 14).

Bersedekah kepada Sesama

Diriwayatkan dari Anas RA, sahabat bertanya, ‘Wahai Rasulullah, sedekah apa yang paling utama?’ Rasulullah saw. menjawab, ‘Sedekah di bulan Ramadhan,’” (HR At-Tirmidzi).

Mendirikan Shalat Malam seperti Tahajud

Dalilnya adalah riwayat, “Shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah qiyamul lail [salat lail/tahajud],” (H.R. Muslim).

Doa Nuzulul Quran

Amalan malam Nuzulul quran lain yang dapat dilakukan adalah berdoa. Berdoa merupakan bentuk penghambaan seorang manusia kepada Tuhannya. Di sisi lain, Allah Swt. menyuruh umat Islam untuk berdoa dalam Surah Al-Gafir ayat 60 sebagai berikut:

"Tuhanmu berfirman, 'Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu [apa yang kamu harapkan]. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk [neraka] Jahanam dalam keadaan hina dina,'" (QS. Al-Ghafir [40]: 60).

Tidak ada aturan khusus mengenai doa Nuzulul quran. Umat Islam dapat berdoa di malam Nuzulul quran sesuai kehendak hatinya yang baik. Berikut ini contoh doa Nuzulul quran yang dapat dibaca:

اللَّهُمَّ إنَّك عَفْوٌ كَرِيمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

Arab Latin:

Allāhumma innaka ‘afuwwun karīmun tuhibbul ‘afwa, fa‘fu ‘annī.

Artinya:

“Tuhanku, sungguh Kau maha pengampun lagi pemurah. Kau menyukai ampunan, oleh karenanya ampunilah aku.”

Contoh doa Nuzulul quran di atas merujuk sebuah hadis dari Aisyah Ra. sebagai berikut:

“Dari ‘Aisyah Radhiyallahu anhuma, dia berkata: Aku berkata: “Wahai Rasulullah, beritahukan kepadaku, jika aku mengetahui waktu malam al-qadr, apa yang akan aku katakan pada waktu itu?” Beliau menjawab: “Katakanlah, Allahumma innaka ‘afuwwun karîm tuhibbul-‘afwa fa’fu ‘anni [wahai Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi maaf lagi Maha Pemurah, Engkau suka memberi maaf, maka maafkanlah aku]”

Baca juga artikel terkait RAMADHAN 2024 atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Fitra Firdaus