Menuju konten utama

Makna Nuzulul Quran & Cara Memperingati di Masjid & Sekolah

Apa saja makna nuzulul Quran, hikmah pewahyuan pertama, dan cara memperingati nuzulul quran di masjid & sekolah?

Makna Nuzulul Quran & Cara Memperingati di Masjid & Sekolah
Santri pondok pesantren Baitul Mustofa mengaji dengan penerangan lampu minyak saat pengajian di lapangan terbuka Mojosongo, Solo, Jawa Tengah, Jumat (1/6). ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha.

tirto.id - Apa makna Nuzulul Qur'an? Frasa Nuzulul Qur'an terdiri dari kata nuzul yang berarti turun dan kata Al-Qur'an. Nuzulul Quran tidak dapat dipahami secara harfiah karena Al-Quran dalam konteks ini tidak berbentuk fisik dan turun dari tempat tinggi ke tempat yang rendah.

Nuzulul Quran adalah peristiwa turunnya wahyu Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad saw. pertama kalinya melalui perantaraan malaikat Jibril. Dalam peristiwa yang berlangsung di Gua Hira pada 610 Masehi tersebut, wahyu yang diterima oleh Rasulullah adalah Surah Al-Alaq ayat 1 hingga 5.

Terdapat beberapa pendapat tentang turunnya Al-Quran. Pendapat itu didasarkan dari proses turunnya Al-Quran ke Lawh al-Mahfudz, lalu dari Lawh al-Mahfudz ke Bait al-'Izza, dan yang terakhir dari Bait Al-'Izza kepada Nabi Muhammad saw.

Mayoritas ulama meyakini bahwa Al-Qur'an turun secara sekaligus ke Bait al-'Izza. Setelah itu, kitab suci ini diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. secara berangsur atau bertahap selama sekitar 23 tahun. Turunnya Al-Quran kepada umat manusia sesuai dengan rangkaian peristiwa yang dialami Rasulullah sejak diangkat menjai nabi hingga wafat pada usai 63 tahun.

Diriwayatkan dari jalur Ibnu Abbas, “Al-Qur’an diturunkan secara sekaligus ke langit dunia pada malam Qadar (lailatul qadar), kemudian setelah itu, ia (Al-Qur'an) diturunkan (kepada Rasulullah saw.) selama kurang lebih 20 tahun.”

Makna Nuzulul Quran

Peristiwa Nuzulul Quran yang terjadi pada 610 M menandai bahwa sejak saat itu, Muhammad adalah nabi, utusan Allah yang ditugaskan untuk membawa pesan kepada umat manusia. Mukjizat terbesar yang dimiliki Rasulullah saw. bukanlah kemampuan untuk melakukan sesuatu di luar nalar manusia seperti nabi-nabi terdahulu. Mukjizat terbesar Nabi Muhammad saw. adalah Al-Qur'an.

Sejak pewahyuan Surah Al-Alaq 1 hingga 5 kepada Nabi Muhammad saw., ayat demi ayat Al-Quran turun hingga total mencapai 114 surah dan lebih dari 6.000 ayat. Kitab suci ini menyentuh kalbu mereka yang selama ini diinjak-injak ketidakadilan.

Karen Armstrong dalam Islam: A Short History (2004:4) melukiskan, "banyak penganut baru, termasuk sejumlah besar wanita, berasal dari kabilah miskin, sedangkan yang lain masuk Islam karena tidak senang pada ketidakadilan di Mekkah."

Banyak penganut pertama yang masuk Islam karena keindahan Al-Qur'an, yang menggetarkan jiwa terdalam, mematahkan seluruh ukuran intelektual mereka tentang seni tingkat tinggi, sekaligus memberi inspirasi untuk mengubah jalan hidup seorang muslim.

Al-Qur'an diturunkan ayat demi ayat, atau surat demi surat selama 22 tahun setelah pewahyuan pertama, dan sering merupakan jawaban atas krisis atau persoalan yang dihadapi umat. Al-Quran diyakini tidak akan akan lekang oleh zaman, dan akan terus menjadi pedoman umat untuk mengenali Allah yang MahaEsa.

Firman Allah dalam Surah Al-Isra ayat 9 adalah sebagai berikut.

اِنَّ هٰذَا الْقُرْاٰنَ يَهْدِيْ لِلَّتِيْ هِيَ اَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِيْنَ الَّذِيْنَ يَعْمَلُوْنَ الصّٰلِحٰتِ اَنَّ لَهُمْ اَجْرًا كَبِيْرًاۙ

Inna hāżal-qur'āna yahdī lil-latī hiya aqwamu wa yubasysyirul-mu'minīnal-lażīna ya‘malūnaṣ-ṣāliḥāti anna lahum ajran kabīrā(n).

Artinya, "Sesungguhnya Al-Qur’an ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan kebajikan bahwa bagi mereka ada pahala yang sangat besar."

Makna yang didapatkan dari peristiwa Nuzulul Quran di antaranya adalah sebagai berikut.

  1. Al Quran yang merupakan pedoman hidup bagi umat manusia diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw. yang merupakan seorang manusia pilihan.
  2. Al-Quran, yang bermakna bacaan, diturunkan di tengah-tengah umat yang ummi, yang buta huruf (tidak pandai membaca dan menulis). Dengan turunnya Al-Quran yang berangsur-angsur, ini memudahkan umat untuk menghafal ayat demi ayat dan menjaga keasliannya.
  3. Turunnya Al-Qur'an ayat demi ayat dan surat demi surat ini sesuai dengan kejadian yang dialami Rasulullah saw. dan umat pada awal berdirinya Islam. Ini memudahkan umat untuk menyelaraskan hidup mereka sesuai dengan kitab suci yang menjadi pedoman.

Cara Memperingati Nuzulul Quran di Masjid dan Sekolah

Memang, terdapat beberapa versi tentang kapan nuzulul quran berlangsung. Namun, umat Islam di Indonesia lazim memperingati Nuzulul quran pada malam 17 Ramadhan setiap tahunnya.

Waktu peringatan nuzulul quran tersebut salah satunya merujuk pada sebuah hadis dari Zaid bin Arqam Ra, "Aku tidak ragu bahwa malam 17 Ramadhan adalah malam turunnya Al-Quran," (H.R. Ath-Thabrani dan Abu Syaibah).

Berdasarkan waktu lazim di atas, malam Nuzulul quran akan diperingati pada Selasa, 26 Maret 2024 (Malam Rabu bakda Magrib) sesuai ketetapan Muhammadiyah tentang awal Ramadhan 1445 H.

Di sisi lain, masyarakat yang mengikuti ketetapan Kemenag dan Nahdlatul Ulama (NU) dapat memperingati malam Nuzulul quran 2024 pada Rabu, 27 Maret 2024 (malam Kamis bakda Magrib).

Nuzulul quran dapat diperingati baik di masjid maupun sekolah. Cara memperingati Nuzulul quran adalah dengan menyelenggarakan beberapa kegiatan sebagai berikut.

Belajar membaca dan Tadarus Al-Qur'an

Belajar membaca dan tadarus Al-Qur'an menjadi salah satu kegiatan Nuzulul quran yang sebaiknya ada. Pada malam Ramadhan, Jibril mengajarkan Al-Qur'an kepada Rasulullah sebagaimana hadis dari Ibnu Abbas.

“Rasulullah saw. adalah manusia yang paling lembut terutama pada bulan Ramadhan ketika malaikat Jibril as menemuinya, dan adalah Jibril mendatanginya setiap malam di bulan Ramadhan, dimana Jibril mengajarkannya Al-Quran. Sungguh Rasulullah saw orang yang paling lembut daripada angin yang berembus,” (H.R. Bukhari).

Buka Puasa Bersama

Berbuka puasa merupakan salah satu kebahagiaan yang didapatkan orang-orang yang berpuasa. Rasulullah Saw. bersabda dalam sebuah hadis tentang keutamaan berbuka puasa sebagai berikut, "Bagi orang yang menjalankan puasa ada dua kebahagiaan: kebahagiaan ketika berbuka dan kebahagiaan ketika bertemu dengan Rabb-nya," (H.R. Muslim, 1151).

Mendengarkan Ceramah Agama

Mendengarkan ceramah atau kultum adalah perkara yang dapat dilakukan berkaitan Nuzulul quran. Selain belajar, ceramah tersebut dapat mengingatkan kita untuk bertakwa dan menjauhi perkara mungkar.

Allah Swt, berfirman dalam Surah Ali Imran ayat 104.

وَلْتَكُنْ مِّنْكُمْ اُمَّةٌ يَّدْعُوْنَ اِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۗ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ

Waltakum minkum ummatuy yad‘ūna ilal-khairi wa ya'murūna bil-ma‘rūfi wa yanhauna ‘anil-munkar(i), wa ulā'ika humul-mufliḥūn(a).

Artinya, "Hendaklah ada di antara kamu segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Mereka itulah orang-orang yang beruntung."

Di sisi lain, berikut ini contoh rangkaian kegiatan Nuzulul quran yang dapat diselenggarakan di masjid dan masjid.

1. Siang Hari di Sekolah

  • Membaca asmaulhusna
  • Tahlil bersama
  • Mendengarkan lantunan ayat suci Al-Qur'an
  • Ceramah keagamaan.
2. Sore Hari di Sekolah

  • Membaca asmaulhusna
  • Tahlil bersama
  • Mendengarkan lantunan ayat suci Al-Qur'an
  • Ceramah keagamaan
  • Buka puasa bersama
  • Shalat Magrib berjemaah
  • Shalat Isya berjemaah
  • Shalat Tarawih berjemaah.
3. Sore Hari di Masjid

  • Membaca asmaulhusna
  • Tahlil bersama
  • Ceramah keagamaan
  • Buka puasa bersama
  • Shalat Magrib berjemaah
  • Shalat Isya berjemaah
  • Shalat Tarawih berjemaah
  • Tadarus Al-Qur'an.

Baca juga artikel terkait RAMADHAN 2024 atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Fitra Firdaus