Menuju konten utama
Lomba Puisi Sumpah Pemuda

Kumpulan Puisi Bertema Sumpah Pemuda

Artikel ini berisi puisi Sumpah Pemuda yang penuh makna persatuan dan nasionalisme. Yuk, baca dan jadikan inspirasimu sekarang juga.

Kumpulan Puisi Bertema Sumpah Pemuda
Ilusrasi kegiatan peringatan setelah pembacaan puisi sumpah pemuda. ANTARA FOTO/Didik Suhartono/wsj.

tirto.id - Kumpulan puisi Sumpah Pemuda bisa menjadi pilihan inspirasi menarik untuk lomba memperingati hari tersebut. Puisi-puisi ini mengangkat semangat persatuan dan kebangsaan yang relevan dengan momentum peringatan. Dengan begitu, karya sastra ini dapat memupuk rasa nasionalisme bagi para peserta.

Hari Sumpah Pemuda sendiri diperingati untuk mengenang Kongres Pemuda II yang digelar pada 28-29 Oktober 1928. Puisi Sumpah Pemuda singkat pun sering dijadikan cara mudah untuk mengingat kembali makna dari kongres yang berlangsung di tiga lokasi berbeda di Jakarta tersebut. Momen ini menjadi tonggak penting dalam sejarah persatuan pemuda Indonesia.

Selain menghasilkan ikrar Sumpah Pemuda, Kongres Pemuda II juga menetapkan enam putusan penting. Puisi Sumpah Pemuda 4 bait sering digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan tersebut secara singkat dan kuat. Nilai-nilai itu terus menjadi pijakan dalam memperkuat persatuan Indonesia hingga sekarang.

Contoh Puisi Sumpah Pemuda

Puisi yang bertema Sumpah Pemuda merupakan bentuk ungkapan semangat persatuan dan cinta tanah air. Karya sastra ini sering dijadikan media untuk mengenang perjuangan pemuda dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan.

Contoh puisi yang mengangkat semangat tersebut dapat ditemukan dalam berbagai karya sastra, sebagai berikut:

Sumpah Pemuda, Bara di Dada

Kami berdiri, di bumi pertiwi,

Mengangkat sumpah dengan nyali berapi!

Satu nusa! Satu bangsa! Satu bahasa!

Dalam darah kami, Indonesia membahana!

Tak gentar kami hadapi badai sejarah,

Meski belenggu datang silih berganti,

Kami pemuda, tak akan menyerah,

Dengan cita dan tekad kami berdiri!

Dulu para pendahulu berseru lantang,

Menulis sumpah di tengah penjajahan,

Kini kami lanjutkan perjuangan gemilang,

Dengan ilmu, karya, dan keberanian!

Merah putih tak sekadar warna,

Ia nyala yang hidup dalam jiwa,

Pemuda adalah bara yang tak padam,

Menyalakan harapan, menumbangkan kelam!

Wahai Indonesia, dengarlah suara kami,

Kami anak-anakmu yang takkan sunyi,

Demi keadilan, persatuan, dan cinta,

Kami kibarkan semangat merdeka!

Tak hanya kata di lembar sejarah,

Sumpah Pemuda hidup dalam langkah,

Kami bersatu, tak bisa dipecah,

Menuju Indonesia jaya dan megah!

Contoh Puisi Sumpah Pemuda Bikin Nangis

Berikut adalah contoh puisi Sumpah Pemuda bikin nangis yang penuh makna dan menggugah semangat persatuan. Contohnya adalah sebagai berikut:

Sumpah yang Tak Pernah Usai

Ibu,

maafkan kami yang kadang lupa,

bahwa tanah ini pernah dibela

dengan darah, air mata, dan doa

oleh mereka yang muda

yang memilih mati daripada dijajah.

Ayah,

dulu kau pernah bercerita,

tentang pemuda yang berjalan tanpa senjata,

hanya bermodal cinta dan kata,

menyatukan bangsa dalam sumpah suci

meski peluru bisa menjemput kapan saja.

Kami tak lahir saat peluru bersahut,

tak mencium bau mesiu di pagi buta,

tapi kami mewarisi luka-luka itu,

yang terselip dalam buku sejarah,

yang sepi dibaca,

dan hanya hidup saat upacara.

Hari ini kami bersumpah lagi,

bukan di medan perang,

tapi di tengah sunyi hati sendiri,

melawan lupa, melawan benci,

agar merah putih tetap tinggi,

meski kadang kami sendiri rapuh berdiri.

Wahai Pemuda 1928,

apa kabar sumpahmu kini?

Apakah kami cukup setia?

Apakah masih pantas kami menyebut Indonesia,

jika perbedaan kami ejek,

dan persatuan hanya jadi spanduk di jalan raya?

Tapi kami ingin mencoba,

meski dengan air mata,

meski dengan langkah terseok di luka bangsa,

kami ingin mengulang sumpah itu,

dengan hati yang lebih tulus dari dulu,

demi Ibu Pertiwi… yang hampir tak sanggup menangis lagi.

Puisi tentang Sumpah Pemuda untuk Lomba

Puisi tentang Sumpah Pemuda untuk lomba ini menggambarkan semangat perjuangan dan persatuan para pemuda dalam memperjuangkan kemerdekaan. Karya ini dibuat untuk menginspirasi generasi muda agar tetap menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan bangsa. Adapun isi lengkap dari puisi tentang Sumpah Pemuda untuk lomba tersebut adalah sebagai berikut:

Kami Bernyawa Satu

Di nadi Nusantara mengalir asa,

bukan hanya darah, tapi sumpah yang membara.

Pemuda berseru di tengah gelap gulita,

bukan dengan senjata, tapi kata yang merdeka.

Kami bukan sekadar usia muda,

kami nyala di tengah luka.

Bahasa boleh berbeda lidahnya,

tapi hati kami tak pernah terpisah.

Tanah ini, tak kami sewa,

ia warisan yang kami jaga.

Setiap jengkalnya kami dekap erat,

karena di sanalah mimpi kami menjejak.

Dari Sabang hingga Merauke bersahutan suara,

satu nusa, satu bangsa, satu bahasa.

Bukan sekadar slogan yang pudar,

tapi janji yang hidup, hingga akhir zaman bergetar.

Kami bernyawa satu dalam ribuan rupa,

kulit, suara, adat, semua merupa.

Tapi cinta kami hanya satu warna:

merah putih yang tak bisa dibelah dua.

Wahai Ibu Pertiwi, dengarlah jerit kami,

bukan tangis, tapi tekad yang takkan mati.

Kami pemuda, bukan pewaris takut,

tapi penantang zaman dengan tekad bulat.

Sumpah itu bukan hanya dikenang,

ia kami hidupkan sepanjang zaman.

Kami berdiri, menggenggam bara sejarah,

dan menyalakannya jadi cahaya yang menyulut arah.

Puisi Sumpah Pemuda Tema Perjuangan Generasi Muda

Puisi ini mengangkat semangat juang para pemuda. Isinya menggambarkan tekad kuat generasi muda dalam memperjuangkan bangsa. Tema yang diangkat adalah perjuangan generasi muda, sebagai berikut:

Warisan yang Tak Pernah Padam

Kami generasi yang lahir dari bara,

bukan dari tenang, tapi dari nyala.

Jejak para pemuda 1928 tak kami lupa,

karena di sanalah Indonesia mulai bersuara.

Tak lagi dengan bambu runcing atau peluru,

tapi dengan pena, karya, dan ilmu.

Perjuangan kami tak kasat mata,

tapi menggetarkan ruang-ruang masa depan bangsa.

Kami tumbuh di zaman layar dan data,

namun hati kami tetap merah putih warnanya.

Kami tak asing pada dunia,

tapi tetap berpijak pada tanah ibu pertiwi tercinta.

Sumpah Pemuda bukan sekadar sejarah,

ia nyawa yang hidup di setiap langkah.

Bahwa kami satu bangsa, satu bahasa, satu tanah air,

adalah janji yang tak akan pernah kami ingkari, walau dunia berputar cepat dan liar.

Perjuangan kami kini adalah bertahan pada nilai,

di tengah godaan yang memudarkan jati diri.

Menjadi muda bukan sekadar usia,

tapi berani berdiri saat yang lain memilih pergi.

Kami menulis masa depan dengan kerja dan mimpi,

dengan jujur, dengan tangguh, dan tak henti.

Karena kami tahu, bangsa ini tak akan besar

jika generasinya mudah menyerah dan gentar.

Sumpah itu kini kami jaga di dada,

bukan hanya dalam upacara atau kata-kata.

Kami, generasi muda, pewaris semangat juang,

akan terus melangkah, sejauh apapun jalan terbentang.

Puisi Persatuan dalam Keberagaman dalam Bingkai Sumpah Pemuda

Puisi ini menggambarkan semangat persatuan yang tumbuh di tengah keberagaman bangsa Indonesia. Nilai-nilai kebangsaan dan komitmen pemuda untuk menjaga kesatuan tercermin kuat dalam setiap baitnya. Tema tersebut disampaikan dalam konteks historis Sumpah Pemuda, sebagai berikut:

Satu Jiwa dalam Beragam Warna

Di tanah yang kaya akan warna,

Beragam suku, bahasa, dan budaya,

Namun satu jiwa kita percaya,

Indonesia, rumah kita semua.

Dari Sabang hingga Merauke,

Berbeda namun tak terpecah,

Kita bersatu dalam tekad suci,

Menjaga bangsa dengan langkah gagah.

Sumpah Pemuda jadi saksi,

Janji suci para generasi,

Satu nusa, satu bangsa, satu bahasa,

Mengalir kuat dalam jiwa merdeka.

Keberagaman bukan jurang pemisah,

Tapi jembatan menuju kemajuan,

Bersama kita lewati segala resah,

Menuju masa depan penuh harapan.

Bendera merah putih berkibar,

Di dada kami semangat membakar,

Persatuan adalah nyala yang besar,

Yang tak akan pernah pudar.

Wahai pemuda, mari bersuara,

Rawat warisan dengan cinta membara,

Dalam bingkai Sumpah Pemuda yang mulia,

Kita teguhkan Indonesia selamanya.

Puisi Refleksi Sumpah Pemuda Zaman Sekarang

Puisi ini menggambarkan pemikiran mendalam tentang makna Sumpah Pemuda di era modern. Isinya mengajak kaum muda untuk tetap setia pada nilai-nilai persatuan dan kebangsaan. Karya tersebut tertuang dalam Puisi Refleksi Sumpah Pemuda Zaman Sekarang, sebagai berikut:

Nyala Sumpah di Zaman Digital

Di layar kaca dan suara bising,

Kami mencari makna yang hakiki,

Bukan sekadar janji dalam baris lirik,

Tapi tekad yang hidup di hati kami.

Tak lagi berkumpul di lapangan luas,

Namun semangat tetap kami gaungkan,

Lewat jemari yang menulis dengan tegas,

Bahwa persatuan tak lekang oleh zaman.

Kami bukan pejuang bersenjata,

Tapi kami lawan lupa dan apatis,

Menjaga bahasa, budaya, dan cita,

Agar Indonesia tetap manis.

Sumpah itu tak hanya kenangan,

Ia nyala yang harus dijaga terus,

Dalam dunia penuh perbedaan,

Kami berdiri tanpa harus terputus.

Kami pemuda era modern kini,

Berpikir kritis, bergerak berani,

Tak hilang arah meski tak sama,

Tujuan kami tetap Indonesia.

Wahai negeri, dengar seruan kami,

Kami warisi semangatmu dengan setia,

Bukan sekadar janji yang kami bawa,

Tapi tekad untuk terus menjaga bangsa.

Contoh Puisi Sumpah Pemuda Tema Identitas Nasional sebagai Pemersatu

Berikut adalah contoh puisi bertema Sumpah Pemuda yang mengangkat identitas nasional sebagai simbol persatuan. Puisi ini menggambarkan semangat kebangsaan dan tekad pemuda dalam menjaga keutuhan bangsa. Contohnya dapat dilihat sebagai berikut:

Dalam Sumpah, Kami Indonesia

Kami bersumpah di tanah ini,

Di bawah langit dan cahaya pagi,

Tak terpisah oleh nama dan rupa,

Karena kami satu: Indonesia.

Bukan darah, bukan daerah,

Tapi semangat yang menyatu indah,

Bahasa satu jadi suara jiwa,

Bahasa Indonesia, milik kita semua.

Dari timur hingga barat luas,

Pemuda bangkit, langkah tegas,

Membawa harapan, menjaga janji,

Untuk negeri yang takkan terganti.

Identitas kami adalah perbedaan,

Namun berpadu dalam persamaan,

Beraneka warna jadi satu makna,

Bhineka Tunggal Ika, jiwa bangsa.

Kami tak hanya mengenang sejarah,

Tapi meneruskan semangat yang megah,

Dengan hati dan tindakan nyata,

Menjaga persatuan selamanya.

Satu nusa, satu bangsa, satu bahasa,

Itulah ikrar kami yang membara,

Bersama membangun tanpa ragu,

Untuk Indonesia, satu dan utuh.

Contoh Puisi Sumpah Pemuda Tema Membangun Masa Depan Indonesia

Berikut adalah contoh puisi yang mengangkat semangat Sumpah Pemuda dengan tema membangun masa depan Indonesia. Puisi ini menggambarkan tekad generasi muda dalam mewujudkan cita-cita bangsa. Contohnya adalah sebagai berikut:

Janji di Bawah Merah Putih

Kami berdiri, tegak menatap mentari,

Di tanah tumpah darah, penuh janji suci.

Dengan semangat pemuda yang tak pernah mati,

Kami ukir harapan di relung bumi pertiwi.

Tak sekadar kata yang kami ucapkan,

Tapi tekad bulat untuk perubahan.

Membangun negeri tanpa keraguan,

Bersama melangkah menuju kemajuan.

Langit Indonesia jadi saksi janji,

Bahwa kami generasi yang peduli.

Menanam mimpi, menyiram bakti,

Untuk masa depan yang hakiki.

Demi negeri kami rela berkorban,

Dalam ilmu, karya, dan ketulusan.

Sumpah Pemuda tak sekadar kenangan,

Tapi nyala yang terus kami kobarkan.

Puisi Menghidupkan Kembali Semangat 28 Oktober

Puisi berperan dalam membangkitkan kembali semangat yang tumbuh pada 28 Oktober. Melalui ungkapan kata-kata yang kuat, puisi menggerakkan hati dan pikiran. Contoh puisi yang menghidupkan semangat itu adalah sebagai berikut.

Nyala Semangat 28 Oktober

Di tengah gelap malam perjuangan,

Terbit api jiwa yang membara,

Menyala hangatkan setiap kalbu,

Membawa harapan yang tak pudar,

Menjadi lentera di jalan kemerdekaan.

Detik-detik sejarah terukir nyata,

Langkah pasti penuh tekad membaja,

Sumpah setia untuk bangsa tercinta,

Menyatukan hati dalam satu suara,

Membangun negeri dari luka dan duka.

Puisi ini adalah suara masa lalu,

Membangkitkan nyali yang sempat layu,

Mengajak kita untuk terus maju,

Menjaga warisan penuh nilai luhur,

Agar bangsa ini tetap teguh berdiri.

Di setiap kata tersimpan makna,

Kobarkan semangat dalam jiwa,

Bangkitkan rasa cinta tanah air,

Memupuk tekad yang takkan sirna,

Untuk masa depan yang penuh cahaya.

Nyala semangat takkan padam,

Meski badai menghadang dalam malam,

Kita bersama menatap kejayaan,

Dengan puisi sebagai pengobor jiwa,

Menerangi jalan menuju kemerdekaan.

Contoh Puisi Peran Pemuda dalam Menjaga Lingkungan

Berikut adalah contoh puisi yang menggambarkan peran pemuda dalam menjaga kelestarian lingkungan. Puisi ini menekankan pentingnya kesadaran dan tindakan aktif generasi muda untuk merawat bumi. Dengan semangat dan komitmen, pemuda diharapkan dapat menjadi garda terdepan dalam pelestarian alam, sebagai berikut.

Garda Hijau Negeri

Di tangan muda terpatri asa,

Menjaga bumi, warisan kita,

Langkah kecil penuh makna,

Menjaga alam tanpa cela,

Untuk masa depan penuh cahaya.

Di hening pagi, suara bergema,

Pemuda bangkit, melawan nestapa,

Menanam harap di tanah tercinta,

Agar hijau terus terasa,

Dalam damai, alam pun bahagia.

Sungai mengalir jernih kembali,

Burung bernyanyi riang di sisi,

Karena pemuda tak pernah lelah,

Melindungi bumi dari derita,

Dengan hati tulus tanpa dusta.

Langit biru dan angin segar,

Menyambut langkah para pejuang,

Yang setia pada janji suci,

Menjaga bumi lestari,

Agar hidup penuh harmoni.

Genggam tangan, satukan tekad,

Pemuda adalah penjaga abad,

Dengan cinta dan penuh harap,

Kita jaga bumi yang indah,

Untuk dunia yang lebih cerah.

Pembaca yang ingin mengetahui informasi lainnya seputar Sumpah Pemuda dapat klik tautan di bawah ini.

Kumpulan Artikel tentang Sumpah Pemuda

Baca juga artikel terkait SUMPAH PEMUDA atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Edusains
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Yulaika Ramadhani
Penyelaras: Satrio Dwi Haryono