Menuju konten utama

Manfaat Menangis dan Dampak Negatifnya & Cara Menghentikan Tangisan

Manfaat dan Dampak Negatif Menangis & Cara Menghentikan Tangisan

Manfaat Menangis dan Dampak Negatifnya & Cara Menghentikan Tangisan
Ilustrasi Perempuan Menangis. [Foto/istock]

tirto.id - Menangis, bukan hanya sebuah ekspresi emosional yang alami, tapi hal itu juga bermanfaat bagi kesehataan. Meski demikian, jika menangis secara berlebihan dan tidak terkendali, mungkin saja itu justru menunjukkan masalah mendasar yang serius.

Ada banyak alasan mengapa seseorang menangis. Namun, secara fungsi, menangis memiliki tujuan emosional sebagai pelepasan atas penumpukan energi atau perasaan seseorang, yang biasanya berhubungan dengan rasa sedih.

Stephen Sideroff, Direktur Klinis Pusat Perawatan Monnview di Santa Monica, California, dalam laman Webmd menjelaskan, menangis adalah respons emosional alami terhadap perasaan tertentu, biasanya karena kesedihan dan sakit hati.

Akan tetapi, ia menambahkan bahwa seseorang juga bisa menangis karena keadaan lain.

"Misalnya, orang menangis karena menanggapi sesuatu yang indah," kata Sideroff.

Hal demikian juga dijelaskan Josep M. Pierre, profesor ilmu kesehatan klinis di David Geffren School of Medicine, University of California, Los Angeles.

Seperti dilansir dari Psychology Today, ia menjelaskan sebagai perilaku unik, manusia secara rutin menangis dalam konteks emosi stereotip tertentu serta kebalikannya.

"Kita mungkin menangis karena kesedihan di pemakaman atas kematian orang yang dicintai, tetapi juga dengan kegembiraan pada kelahiran anak yang baru lahir,” ujarnya.

Selain memiliki tujuan emosional, menangis juga menjadi mekanisme bertahan hidup. Seperti dicatat oleh Jodi DeLuca, seorang ahli saraf di Rumah Sakit Umum Tampa di Florida.

''Ketika Anda menangis, itu merupakan sinyal bahwa Anda perlu mengatasi sesuatu,” katanya.

Ia mencontohkan, seperti kita menangis untuk mendapatkan perhatian orang lain ketika sedang frustrasi atau merasa kewalahan.

Dampak Positif Menangis

Sebagian besar orang mengaku akan menitikkan air mata ketika mereka sedang marah, sedih atau stres.

Namun, menangis ketika kita sedang mengalami sesuatu yang emosional, biasanya membuat kita merasa lebih baik setelahnya.

Menurut Dr Jackie Chan, seorang psikolog klinis di Pusat Konseling Psikologi Hong Kong di Mong Kok, menangis secara emosional katarsis.

“Itu memang memiliki efek menenangkan dan membuat rileks,” jelasnya, seperti dikutip dari South China Morning Post(SCMP).

“Saat menangis, detak jantung dan pernapasan sedikit melambat, dan seseorang mulai tenang. Kita bahkan mungkin mengalami peningkatan suasana hati setelah menangis. Menangis berguna untuk membantu orang melepaskan dan mengekspresikan emosi mereka yang tertekan," terangnya.

Ada beberapa penelitian yang mendukung manfaat emosional dan fisiologis dari menangis. Salah satunya dari pakar air mata Dr. William Frey.

Dalam studinya yang terkenal di American Journal of Ophthalmology (1981), ia menemukan bahwa air mata emosional yang menetes, sebagai respons terhadap suatu emosi, mengandung hormon stres dan bahan kimia lain yang menumpuk di tubuh saat kita sedang stres.

Ahli biokimia di Universitas Minnesota, Minneapolis itu juga mencatat bahwa menangis melepaskan endorfin atau hormon bahagia, bahan kimia yang diproduksi oleh otak manusia yang dianggap meningkatkan perasaan sejahtera.

Studi lain juga menemukan bahwa menangis mungkin memiliki efek menenangkan diri, karena menangis mengaktifkan sistem saraf parasimpatis, yang membantu seseorang menjadi rileks.

Lebih jauh, dalam studi tahun 2008 terhadap lebih dari 3.000 pengalaman menangis, para peneliti di University of South Florida menemukan bahwa kebanyakan orang merasa lebih baik setelah menangis.

Dalam penelitian yang dibagikan di laman Science Directdari jurnal Association for Psychological Science itu, peneliti juga menyarankan agar menangis digunakan sebagai terapi bagi orang-orang yang mengalami kesulitan mengekspresikan emosi mereka.

Dampak negatif dan cara berhenti menangis

Secara fungsi, dapat dikatakan menangis memiliki manfaat yang positif, mengingat itu merupakan pelepasan perasaan negatif dalam diri.

Namun, penting untuk diketahui pula, bahwa terlalu banyak menangis juga memiliki sisi negatifnya.

Menurut Dr. Jackie Chan dalam laman SCMP, meskipun menangis dapat membantu melepaskan atau mengungkapkan perasaan, tapi katanya, hal itu sebenarnya tidak sampai ke akar dari apa pun yang dirasakan seseorang.

Menurutnya, jika seseorang memang harus menangis, ia juga harus belajar bagaimana menghadapi emosi yang telah memicu tangisan dan mencoba untuk berhubungan dengannya.

Ia menambahkan, jika ada seseorang yang menangis terus-menerus atau tanpa alasan yang jelas, itu mungkin mengindikasikan masalah mendasar yang serius, seperti depresi.

"Jika hal ini berlangsung selama dua minggu atau lebih, atau jika episode tangis Anda mengganggu beberapa aspek kehidupan Anda, seperti pekerjaan atau hubungan Anda, maka mungkin merupakan ide yang baik untuk mendapatkan bantuan profesional untuk mengatasi emosi yang mendasarinya."

Selain itu, secara fisik, menangis terlalu banyak juga dapat menyebabkan mata menjadi bengkak dan tentunya akan mengganggu penampilan seseorang di depan umum. Lebih serius lagi, menangis juga dapat menyebabkan sakit kepala.

Dilansir dari Medical News Today, tiga jenis gangguan sakit kepala yang dipicu oleh tangisan meliputi sakit kepala tegang (tension headaches), sakit kepala sinus (sinus headaches) dan sakit kepala migrain (migraine headaches).

Untuk menghindari menangis secara berlebihan, berikut ini beberapa tips berhenti menangis secara cepat yang telah Tirto rangkum dari Healthline:

    • Miringkan kepala agar air mata terkumpul di bagian bawah kelopak mata, sehingga tidak membasahi wajah. Ini dapat menghentikan aliran air mata dan mengalihkan fokus seseorang.
    • Jepit bagian kulit antara ibu jari dan jari telunjuk. Rasa sakit yaang ada mungkin akan menghentikan keinginan untuk menangis.
    • Tunjukkan ekspresi wajah netral, yang dapat menenangkan lawan bicara dan memperkecil kemungkinan ekspresi yang memicu air mata.
    • Berfokuslah untuk mengontrol pernapasan. Secara sadar, mencoba menarik napas dalam-dalam dan perlahan menghembuskan napas dapat membantu orang merasa lebih tenang, mengurangi perasaan stres secara keseluruhan, dan mengurangi kemungkinan untuk mulai (atau melanjutkan) menangis.
    • Berkedip cepat jika sudah mulai menangis untuk membantu menghilangkan air mata agar tidak membasahi wajah.
    • Jangan berkedip jika merasa ingin menangis, hal ini dapat mencegah air mata jatuh.
    • Ubah pikiran dan kerangka berpikir. Jika merasa stres dan ingin mulai menangis, alihkan perhatian dari kekhawatiran dan air mata, dan pikirkan hal lain, seperti momen bahagia, adegan lucu dari film, atau sesuatu yang dibanggakan yang akan mengalihkan perhatian Anda.

Baca juga artikel terkait MENANGIS atau tulisan lainnya dari Ahmad Efendi

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Ahmad Efendi
Penulis: Ahmad Efendi
Editor: Dhita Koesno