tirto.id - Aktor Gading Marten terlihat menyapu air matanya saat menyanyikan lagu "Pergilah Kasih" milik almarhum Chrisye pada Maret 2019 lalu. Banyak yang mengaitkan kesedihan itu dengan bubarnya hubungan rumah tangga Gading dengan Gisel.
Tapi, bukan soal hubungan itu yang hendak disoroti dalam tulisan ini, melainkan sebuah bukti bahwa lirik lagu memiliki kekuatan untuk menggugah perasaan sehingga ikut merasakan sedih.
Dilansir dari Music Psychology, Elvito Brattico dan rekan-rekannya di Finlandia dan Jerman pernah membuat penelitian soal ini. Kesimpulannya, lirik sangat penting untuk mendefinisikan kesedihan dalam musik.
Kehadiran lirik dalam musik sedih juga dikaitkan dengan aktivasi otak sebagai respons terhadap musik. Sebuah lirik juga berdampak pada proses saraf emosi yang bisa membuka pemahaman tentang efek potensial lagu di pikiran manusia sehingga bisa ikut merasakan kesedihan.
Lantas apa yang bisa membuat kita menangis ketika mendengarkan lagu sedih?
Setidaknya, penelitan Katherine Cotter dan Paul Silvia dari University of North Carolina, dan Kirill Fayn dari University of Sydney yang dimuat Psychology Today bisa menjawab pertanyaan itu.
Dalam penelitiannya, mereka menyelidiki emosi yang dialami orang ketika menangis mendengarkan lagu. Para peneliti juga melakukan survei terhadap 892 orang dewasa untuk menentukan berapa banyak yang pernah menangis saat mendengarkan musik. Hasilnya, 89,8 persen menjawab pernah ingin menangis saat mendengarkan musik.
Para peserta diminta untuk memberi peringkat terkait perasaan emosional mereka, seperti euforia, kebahagiaan, kekaguman, kecemasan, kesedihan, depresi dan lain-lain. Para peneliti juga menemukan bahwa orang-orang yang terharu sampai menangis karena musik bisa dibagi ke dalam dua kelompok. Pertama, mereka yang merasakan kesedihan. Kedua, mereka yang merasa takjub atau kagum.
Setelah dibagi menjadi dua kelompok, mayoritas atau sekitar 63 persen mengaku merasakan kesedihan dari ketika musik membuat mereka menangis. Sementara 36,7 persen merasakan kagum ketika musik membuat mereka menangis. Pertanyaan selanjutnya, mengapa kesedihan dan kekaguman bisa memicu air mata ketika mendengarkan musik?
Para peserta dalam penelitian ini diberikan tes psikologi berdasarkan atribut kepribadian seperti neurotisme, extraversion, keterbukaan terhadap pengalaman, kesesuaian dan kesadaran.
Hasilnya, peneliti menemukan bahwa orang-orang yang memiliki kadar neurotisme yang tinggi mengalami kesedihan ketika mereka menangis karena musik, Sementara orang-orang yang cenderung memiliki keterbukaan terhadap pengalaman merasa ingin menangis karena dipicu oleh rasa kagum yang mendalam.
Atas dasar itulah barangkali Gading Marten menyapu air matanya kala menyanyikan lagu Chrisye.
Berikut lirik lagu "Pergilah Kasih":
Tak pernah kusangka ini terjadi
Kisah cinta yang suci ini
Kau tinggalkan begitu saja
Sekian lamanya kita berdua
Tak kusangka begitu cepat berlalu
Tuk mencari kesombongan diri
Lupa sgala yang pernah kau ucapkan
Kau tinggalkan daku
Pergilah kasih
Kejarlah keinginanmu
Selagi masih ada waktu (pergilah kasih)
Jangan hiraukan diriku
Aku rela berpisah demi untuk dirimu
Semoga tercapai sgala keinginanmu
Tak kusangka begitu cepat berlalu
Tuk mencari kesombongan diri
Lupa segala yang pernah kau ucapkan
Kau tinggalkan daku
Pergilah kasih
Kejarlah keinginanmu
Selagi masih ada waktu (pergilah kasih)
Jangan hiraukan diriku
Aku rela berpisah demi untuk dirimu
Semoga tercapai sgala keinginanmu
Kejarlah keinginanmu
Selagi masih ada waktu (pergilah kasih)
Jangan hiraukan diriku
Aku rela berpisah demi untuk dirimu
Smoga tercapai sgala keinginanmu
Editor: Agung DH