tirto.id - Beberapa waktu lalu, beredar video TikTok yang menyatakan bahwa air mata bagus untuk kesehatan kulit. Tidak hanya itu, video itu juga merekomendasikan untuk mengusapkan air mata ke seluruh bagian wajah ketika menangis karena dapat melawan jerawat dan membuat muka mulus. Benarkah klaim tersebut?
Nyatanya, ketika menangis, terlebih dalam durasi lama, kelopak mata akan membengkak. Jika masih mengenakan riasan wajah, kadang make-up akan tampak belepotan.
Dari tampilannya, orang yang menangis akan mudah dibedakan dari yang tidak. Kendati demikian, sebenarnya menangis dalam kadar normal (tidak berlebihan) berdampak baik bagi emosi seseorang.
Ahli saraf Dr. William H. Frey II dari Rumah Sakit St. Paul Minnesota menyatakan bahwa menangis bermanfaat bagi kesehatan mental dan mengurangi stres.
"Menangis bukan hanya respons manusia terhadap kesedihan dan frustasi, tetapi juga respons yang sehat,” ungkap Frey, dikutip dari Aging Care.
Dari sisi biologis, ketika seseorang menangis, tubuh melepaskan hormon oksitosin dan endorfin yang membuat orang merasa lebih baik. Kedua hormon itu juga dapat meringankan rasa sakit fisik dan emosional.
Tidak hanya itu, menangis juga dapat mengurangi kadar bahan kimia dalam tubuh. Namun, untuk menguatkan argumen ini, harus dilakukan lebih banyak penelitian untuk mengonfirmasinya.
Menangis dan Efeknya bagi Kulit Wajah
Berdasarkan video TikTok tersebut, air mata mengandung zat bernama lisozim yang bersifat antimikroba. Zat ini memang dapat melawan bakteri dalam tubuh.
Akan tetapi, penggunaannya untuk melawan jerawat dan membuat wajah lebih mulus dirasa kurang tepat.
Hal itu disebabkan hingga sekarang, belum ada penelitian atau pernyataan dari dokter kulit bahwa air mata dapat dimanfaatkan untuk kesehatan wajah.
Sebagai analogi, zat lisozim juga terkandung pada air liur dan air susu ibu (ASI) . Kemudian, apakah mengoleskan air liur atau ASI pada wajah akan menyembuhkan jerawat?
Tentunya, penyembuhan jerawat harus dilakukan dengan cara dan kadar tepat. Komposisi obat dan zat antimikroba juga harus melewati penelitian terpercaya, bukan sekadar asal-asalan.
Dilansir Healthline, menangis dalam beberapa keadaan malah menyebabkan iritasi ringan pada wajah.
Hal itu disebabkan air mata juga bersifat isotonik yang dapat menyebabkan hidrasi kulit dan iritasi.
Kondisi itu tidak akan terjadi ketika menangis sebentar saja, namun apabila menangis dalam durasi lama, wajah akan cenderung mengalami iritasi.
Terlebih apabila air mata itu diusap menggunakan kain, lengan baju, atau tisu kasar.
“Menggosok mata atau menggunakan tisu tertentu untuk menyeka wajah dapat mempengaruhi kulit dan menyebabkan peradangan, menggelapkan kulit, dan mengiritasi jerawat dalam beberapa kasus,” ujar Angie Seelal, ahli kulit dari Advanced Dermatology.
Tidak hanya itu, apabila seseorang menangis dalam waktu lama, pembuluh darah di sekitar mata, wajah, dan hidung akan melebar. Aliran darah meningkat sehingga menyebabkan pembengkakan dan berwarna kemerah-merahan.
Untuk membantu menyempitkan pembuluh darah dan mengurangi bengkak setelah menangis, tipsnya adalah dengan membasuh wajah dengan air dingin atau memasang kompres dingin di sekitar kelopak mata.
Selain itu, menangis juga membuat seseorang mudah dehidrasi karena kehilangan cairan. Untuk itu, jika terlalu lama menangis, hendaknya minum air putih dan menggunakan pelembab wajah untuk menghindari iritasi.
Editor: Yantina Debora