tirto.id - Menangis adalah respons alami si kecil terhadap berbagai hal. Pada saat bayi, menangis dengan air mata yang keluar dimulai saat anak berusia tiga atau empat bulan.
Tangisan tersebut menurut Psychology Today, merupakan sinyal stres bayi untuk meminta pertolongan pada orangtua atau pengasuhnya.
Pada umumnya, tangisan bayi disebabkan oleh rasa sakit, lapar, dan berbagai hal lain. Frekuensi menangis akan terus menurun seiring bertambahnya usia anak, terutama ketika anak telah mampu mengomunikasikan apa yang ia inginkan.
Namun, anak kecil yang lebih tua juga kerap menangis sebagai tanda bahwa ia terluka. Sementara itu, menangis juga dilakukan untuk mengantisipasi rasa sakit seperti ketika ia berada di dokter gigi, dan sebagainya.
Sementara dikutip dari Live Science, anak menangis pada umumnya dipicu ketika ia benar-benar membutuhkan perhatian, menginginkan suatu kegiatan atau benda yang nyata, atau ingin melarikan diri dari sesuatu.
Di sisi lain, anak kecil juga menangis sebagai respons emosional. Beberapa anak secara alami memiliki perasaan emosional yang lebih sensitif dibandingkan dengan anak yang lain, dan hal tersebut wajar.
“Anak-anak yang sensitif cenderung lebih berbelas kasih, lembut, dan kreatif,” ungkap Linda Dunlap, Ph.D., professor psikologi di Marist College, Poughkeepsie, New York, dikutip Parents.
Lebih lanjut, Linda juga mengatakan bahwa anak-anak tersebut hanya membutuhkan sedikit arahan dari para orang tua untuk memanajemen emosional mereka. Untuk mengatasinya, para orang tua dapat melakukan beberapa hal berikut dilansir dari Raising Children:
Cara Mengatasi Bayi Menangis
- Gendong atau tidurkan di kereta dorong, lalu ajak berjalan-jalan sebentar
- Minta teman atau saudara untuk membantu ketika tangisan tidak kunjung berhenti
- Jika merasa kewalahan, tidurkan bayi di ranjangnya atau di tempat yang aman. Istirahatlah selama setidaknya 5 menit, tenangkan diri, seiring dengan si kecil yang akan berhenti menangis pada akhirnya
Cara Mengatasi Balita Menangis
- Ajak si kecil beristirahat untuk mengatasi rasa lelah yang mungkin dimilikinya, dapat pula menenangkannya dengan musik atau cerita
- Bawa anak ke tempat yang tenang dan aman jika si kecil marah atau mengamuk
- Jika anak frustrasi, ajak dia untuk mencari solusi bersama. Jangan lupa untuk mengenalkan anak pada jenis-jenis emosi tertentu untuk membantunya belajar pengaturan diri
- Jika anak rewel, ajak dia berjalan-jalan sebentar, menyanyi bersama, atau berdansa bersama
Cara Mengatasi Anak Usia Sekolah Menangis
- Anak usia sekolah telah mampu berkomunikasi, tanyakan dengan baik apa yang membuatnya menangis dengan memberikan kesempatan anak untuk tenang
- Tawarkan cara-cara lain untuk menghadapi situasi yang menjengkelkan bagi anak
- Beritahu anak bahwa menangis adalah hal yang wajar jika sedang sedih atau terluka
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Dhita Koesno