Menuju konten utama

Di Mana Sumpah Pemuda Diikrarkan? Simak Sejarahnya

Ketahui tempat di mana Sumpah Pemuda diikrarkan beserta lokasi bersejarah lainnya untuk menambah wawasan tentang perjuangan menegakkan semangat persatuan.

Di Mana Sumpah Pemuda Diikrarkan? Simak Sejarahnya
Diorama WR Supratman memainkan biola menyanyikan lagu Indonesia Raya dalam Kongres Pemuda II di Museum Sumpah Pemuda. (ANTARA/Dewanto Samodro)

tirto.id - Tempat dimana Sumpah Pemuda diikrarkan perlu diketahui generasi muda zaman sekarang. Mengetahui lokasi Sumpah Pemuda dapat menumbuhkan rasa cinta tanah air sekaligus menghargai perjuangan para pendahulu yang telah menanamkan semangat persatuan.

Sumpah Pemuda adalah ikrar persatuan yang diucapkan oleh para pemuda Indonesia pada tanggal 28 Oktober 1928 dalam Kongres Pemuda II. Dimana Sumpah Pemuda diikrarkan? Ikrar ini diserukan oleh para pemuda di salah satu gedung bersejarah yang ada di Jakarta.

Adapun isi teks Sumpah Pemuda adalah sebagai berikut:

  • Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
  • Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
  • Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Peristiwa ini menjadi tonggak penting dalam sejarah perjuangan Indonesia dalam meraih kemerdekaan. Sebelum Sumpah Pemuda lahir, perjuangan bangsa Indonesia saat itu masih bersifat kedaerahan sehingga sulit untuk mengalahkan penjajah.

Momen Sumpah Pemuda pun menjadi titik balik yang menimbulkan semangat persatuan di tengah keberagaman. Semangat ini menjadi dasar kuat untuk melanjutkan perjuangan menuju Indonesia merdeka.

Mengingat betapa besarnya dampak Sumpah Pemuda pada perjuangan bangsa, maka tanggal 28 Oktober ditetapkan sebagai Hari Sumpah Pemuda. Peringatan ini ditetapkan melalui Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959 tentang Hari-Hari Nasional Jang Bukan Hari Libur.

Di Mana Sumpah Pemuda Diikrarkan?

Header Hari Sumpah Pemuda

Ilustrasi Sumpah Pemuda. tirto.id/Fuad

Sumpah Pemuda tidak lahir dalam sehari dan memiliki sejarah panjang di belakangnya. Untuk mengetahui tempat dimana Sumpah Pemuda diikrarkan, maka kita perlu memahami sejarahnya terlebih dahulu.

Sejarah Sumpah Pemuda dimulai dari diselenggarakannya Kongres Pemuda I yang berlangsung pada 30 April hingga 2 Mei 1926 di Batavia (Jakarta).

Tujuan kongres tersebut adalah menyamakan persepsi antarorganisasi pemuda di Nusantara agar terbentuk dasar persatuan bangsa. Namun, kongres tersebut belum menghasilkan kesepakatan final karena terdapat perbedaan pendapat dan pemahaman antar tokoh Sumpah Pemuda.

Dua tahun setelahnya, pemuda-pemudi yang tergabung dalam Persatuan Pemuda Pelajar Indonesia (PPPI) bersama organisasi-organisasi pemuda lainnya mengadakan persiapan rapat untuk menggelar Kongres Pemuda II pada 27–28 Oktober 1928.

Kongres dibagi dalam tiga sesi rapat yang masing-masing dilaksanakan di tiga gedung berbeda. Dimana sumpah pemuda diikrarkan? Untuk mengetahui jawabannya, kita telusuri dulu ketiga lokasi Kongres Pemuda II berikut ini:

1. Rapat Pertama: 27 Oktober 1928 di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond

Rapat pertama digelar di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond di Lapangan Banteng, Jakarta Pusar. Sekarang gedung ini telah ditempati oleh Yayasan Pendidikan Santa Ursula.

Rapat pertama dipimpin oleh salah satu tokoh Sumpah Pemuda, yaitu Sugondo Djojopuspito. Ia merupakan Ketua Kongres sekaligus anggota dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI).

Pada rapat pertama, Mohammad Yamin menyampaikan pandangannya mengenai pentingnya persatuan sebagai dasar terbentuknya bangsa Indonesia.

Ia menekankan bahwa kesatuan bangsa dapat tumbuh kuat jika masyarakat memiliki persamaan sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, serta kemauan.

Peserta Kongres pemuda II

Peserta Kongres pemuda II. wikimedia commons/domain publik

2. Rapat Kedua: 28 Oktober 1928 di Gedung Oost Java Bioscoop

Rapat kedua kongres diselenggarakan pada hari berikutnya di Gedung Oost Java Bioscoop yang berlokasi di Jalan Medan Merdeka Utara No.14, tapi saat ini gedung tersebut sudah tidak ada lagi.

Rapat kedua berfokus pada peranan pendidikan dalam membentuk karakter bangsa. Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro menjadi dua tokoh Sumpah Pemuda yang menjadi pembicara utama di rapat sesi kedua ini.

Tema ini menegaskan bahwa generasi penerus bangsa perlu dididik agar memiliki jiwa nasionalis dan kecintaan terhadap tanah air. Pendidikan yang ideal adalah pendidikan yang bebas dari tekanan dan paksaan, serta menyeimbangkan antara pembelajaran di sekolah dan bimbingan di rumah.

3. Rapat Ketiga: 28 Oktober 1928 di Gedung Indonesische Clubgebouw

Rapat ketiga sekaligus yang terakhir dari Kongres Pemuda II ini digelar pada sore harinya di Gedung Indonesische Clubgebouw yang beralamat di Jalan Kramat No.106, Jakarta Pusat. Sekarang gedung ini menjadi Museum Sumpah Pemuda.

Pada rapat ketiga, para pemuda membahas tentang peran penting gerakan kepanduan dalam menumbuhkan semangat kebersamaan dan persaudaraan antar pemuda Indonesia.

Gerakan ini dianggap tidak dapat dipisahkan dari perjuangan nasional karena melatih disiplin, tanggung jawab, dan rasa cinta tanah air.

Di rapat ketiga ini pula peserta mendengarkan lagu “Indonesia Raya” ciptaan Wage Rudolf Supratman, yang kemudian menjadi lagu kebangsaan Indonesia.

Setelah itu, dibacakanlah hasil putusan kongres yang dikenal sebagai Sumpah Pemuda, dan seluruh peserta mengikrarkannya dengan penuh semangat persatuan.

Dari sini dapat disimpulkan bahwa Kongres Pemuda II yang melahirkan Sumpah Pemuda digelar di tiga tempat berbeda. Sementara tempat dimana Sumpah Pemuda diikrarkan adalah Gedung Indonesische Clubgebouw yang menjadi lokasi rapat ketiga.

Sekilas tentang Lokasi Sumpah Pemuda

MUSEUM SUMPAH PEMUDA

Pengunjung mengamati berbagai koleksi yang dipamerkan di Museum Sumpah Pemuda, Jalan Kramat Raya, Jakarta, Kamis (27/10). Peringatan Sumpah Pemuda ke-88 pada 28 Oktober 2016 menjadi momentum bagi seluruh elemen bangsa untuk mengenang kembali tekad pemuda Indonesia yang mengikrarkan komitmen persatuan dan kesatuan Indonesia. ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf/kye/16.

Gedung Indonesische Clubgebouw menjadi tempat dimana Sumpah Pemuda diikrarkan. Dilansir dari laman resmi Museum Sumpah Pemuda, sebelum menjadi lokasi bersejarah, gedung yang dibangun di awal abad 20 ini dulunya adalah rumah milik Sie Kong Liang.

Di tahun 1908, rumah ini disewa oleh para pelajar STOVIA dan Rechtsschool sebagai tempat tinggal dan belajar, saat itu dikenal dengan nama Commensalen Huis. Beberapa tokoh nasional seperti Mohammad Yamin, Amir Sjarifoedin, dan Assaat pernah menetap di sana.

Pada tahun 1927, gedung ini menjadi pusat aktivitas berbagai organisasi pemuda, termasuk PPPI dan Pemuda Indonesia, serta tempat berkumpulnya tokoh seperti Bung Karno.

Setahun kemudian, tempat ini menjadi lokasi Kongres Pemuda II diselenggarakan hingga melahirkan Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928.

Setelah peristiwa bersejarah itu, fungsi gedung berubah-ubah. Banyak pelajar yang tidak memperpanjang sewa dan meninggalkan gedung ini karena sudah lulus sekolah. Gedung ini pun akhirnya menjadi rumah tinggal.

Selain menjadi rumah tinggal, gedung ini juga pernah menjadi toko bunga, hotel, hingga menjadi Kantor Inspektorat & Bea Cukai di tahun 1951–1970.

Barulah pada tahun 1973, Pemerintah DKI Jakarta memugar gedung tersebut dan meresmikannya sebagai Museum Sumpah Pemuda. Kini, museum tersebut dikelola oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan.

Museum ini menyimpan berbagai koleksi foto dan benda-benda lain yang berkaitan dengan peristiwa Sumpah Pemuda. Museum ini terbuka untuk umum sehingga masyarakat yang ingin mengenang dan belajar sejarah Sumpah Pemuda bisa mengunjungi tempat ini.

Demikian penjelasan tentang lokasi dimana Sumpah Pemuda diikrarkan. Peristiwa bersejarah ini menjadi bukti nyata semangat juang para pemuda Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa.

Lokasi tersebut kini diabadikan sebagai Museum Sumpah Pemuda. Museum ini menjadi saksi bisu lahirnya semangat persatuan sekaligus tempat edukatif yang menanamkan nilai nasionalisme kepada generasi muda.

Tertarik mempelajari sejarah Sumpah Pemuda lebih jauh atau butuh informasi menarik lain tentang peringatannya di Indonesia? Cek selengkapnya di tautan berikut ini:

Kumpulan Artikel tentang Sumpah Pemuda

Baca juga artikel terkait SUMPAH PEMUDA atau tulisan lainnya dari Erika Erilia

tirto.id - Edusains
Kontributor: Erika Erilia
Penulis: Erika Erilia
Editor: Erika Erilia & Yulaika Ramadhani