Menuju konten utama

Materi tentang Karya Fiksi: Pengertian, Ciri, dan Contohnya

Materi tentang karya fiksi yang akan dijelaskan di bawah ini mencakup bahasan ihwal pengertian, ciri-ciri, unsur, dan contoh. Simak selengkapnya berikut.

Materi tentang Karya Fiksi: Pengertian, Ciri, dan Contohnya
Ilustrasi karya fiksi. tirto.id/Fiz

tirto.id - Karya fiksi merupakan jenis tulisan berasal dari imajinasi pengarang. Elemen-elemen di dalamnya, seperti tokoh dan peristiwa, diciptakan secara imajinatif oleh sang penulis.

Meski berupa rekaan atau khayalan, Sri Widayati dalam Buku Ajar Kajian Prosa Fiksi (2020) menyatakan, fiksi tidak dapat disebut sebagai hasil kerja lamunan belaka. Pengarang dalam hal ini melakukan penghayatan dan perenungan secara intens, penuh kesadaran, dan tanggung jawab.

Selaras dengan hal tersebut, Burhan Nurgiyantoro dalam buku Teori Pengkajian Fiksi (2010), menjelaskan bahwa fiksi adalah karya imajinatif yang dilandasi kesadaran dan tanggung jawab dari segi kreativitas sebagai karya seni.

Terdapat jenis cerita fiksi yang ditulis berdasarkan fakta. Sebagai contoh, fiksi historis, biografis, dan sains. Meski begitu, ketiga jenis karya tersebut tetap termasuk sebagai karya fiksi. Hal ini dikarenakan terdapat beberapa elemen di dalamnya yang merupakan hasil karangan penulis.

Ciri-Ciri Karya Fiksi

Cerita fiksi, sebagai karya sastra berbasis imajinasi, memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan karya non-fiksi. Berikut sejumlah ciri-ciri cerita fiksi:

1. Bersifat rekaan atau imajinatif

Cerita fiksi mencirikan kemampuan pengarang dalam menciptakan dunia rekaan yang muncul dari imajinasinya sendiri.

2. Tidak ada nilai kebenaran relatif atau absolut

Ciri ini menunjukkan bahwa cerita fiksi tidak bergantung pada kebenaran fakta, baik secara relatif maupun absolut.

3. Tidak ada klasifikasi standar

Cerita fiksi tidak terikat pada klasifikasi standar sehingga dapat mengambil berbagai bentuk dan gaya narasi.

4. Bahasa sugestif

Secara umum, bahasa yang digunakan dalam cerita fiksi bersifat sugestif, mengundang pembaca untuk merenung atau membayangkan lebih lanjut.

5. Menyasar emosi pembaca

Cerita fiksi bertujuan menyentuh atau membangkitkan emosi dan perasaan pembaca, juga menciptakan pengalaman membaca yang mendalam.

6. Tanpa sistematika penulisan baku

Karya fiksi tidak terikat pada sistematika penulisan baku, sehingga pengarang memiliki kebebasan dalam mengatur struktur naratifnya.

7. Bahasa konotatif dan non-sebenarnya

Cerita fiksi umumnya menggunakan bahasa konotatif. Kata-katanya memiliki makna kiasan atau tambahan dari makna harfiahnya.

Unsur-Unsur Karya Fiksi

Unsur-unsur karya fiksi berperan penting dalam membentuk struktur dan karakteristik cerita. Hal itu kemudian memengaruhi pengalaman membaca yang kompleks dan mendalam bagi pembaca.

Dikutip dari Buku Bahasa Indonesia SMP Kelas VIII (2021) oleh Maya Lestari Gusfitri dan Elly Delfia, berikut penjelasan mengenai unsur-unsur karya fiksi:

1. Tema cerita

Tema merupakan gagasan utama yang mencerminkan konflik cerita fiksi itu sendiri. Tema dapat diartikan sebagai pokok pikiran atau dasar cerita yang dipakai sebagai dasar untuk mengarang. Untuk itu, tema menjadi landasan utama yang menjiwai keseluruhan karya fiksi.

2. Alur atau plot cerita

Dalam karya fiksi terdapat unsur jalan cerita yang disebut alur atau plot. Alur cerita berisi rangkaian kejadian yang dihadapi tokoh cerita dari awal hingga akhir. Untuk menggerakan jalan cerita, alur dapat berkembang maju, mundur, atau mengambil kombinasi dari keduanya.

3. Tokoh cerita

Tokoh adalah peran atau karakter yang ada di dalam cerita. Setiap tokoh memiliki beragam sifat dan ciri sesuai dengan perannya dalam cerita. Secara umum, tokoh cerita dibedakan menjadi dua, yaitu tokoh utama dan pendukung.

4. Latar cerita

Latar dalam karya fiksi mencakup tempat, waktu, dan suasana. Latar memberikan konteks dan nuansa cerita sehingga memberikan gambaran secara utuh untuk memperkuat alur cerita.

10 Contoh Karya Fiksi dan Temanya

Telah dipaparkan sebelumnya bahwa pengertian karya fiksi adalah bentuk seni sastra hasil rekaan penulis yang membangkitkan emosi dan memberikan pengalaman imajinatif bagi penulis. Berikut 10 contoh karya fiksi yang menghadirkan berbagai tema, alur, dan tokoh yang beragam.

1. Laskar Pelangi oleh Andrea Hirata

Novel Laskar Pelangi bertema perjuangan untuk mendapatkan pendidikan di tengah keterbatasan.

2. Harry Potter oleh J.K. Rowling

Cerita Harry Potter bertema petualangan, persahabatan, pertempuran antara kebaikan dan kejahatan.

3. Negeri 5 Menara oleh Ahmad Fuadi

Cerita ini bertema petualangan dan perjuangan meraih mimpi di pondok pesantren.

4. Supernova oleh Dee Lestari

Cerita fiksi berupa novel berjudul Supernova ini ditulis oleh Dee Lestari. Tema cerita fiksi ini adalah tentang cinta, kehidupan modern, dan eksplorasi diri.

5. 5 cm oleh Donny Dhirgantoro

Buku fiksi novel 5 cm ini bertema petualangan dan persahabatan dalam menaklukkan gunung.

6. Gelombang oleh Dee Lestari

Cerita ini bertema perjalanan spiritual dan eksistensial remaja.

7. Percy Jackson & the Olympians karya Rick Riordan

Novel ini bertema mitologi Yunani, pertumbuhan diri, dan pertarungan melawan kekuatan jahat.

8. Pulang oleh Leila S. Chudori

Novel ini ditulis oleh Leila S. Chudiri. Contoh karya fiksi ini bertema sejarah dan kisah keluarga di tengah perubahan politik.

9. "Agama Apa yang Pantas bagi Pohon-Pohon?"

Contoh karya fiksi ini berupa cerpen yang ditulis oleh Eko Triyono. Cerita fiksi pendek ini mengangkat tema tentang pengalaman seorang anak yang punya keingintahuan kuat tentang dunia.

10. Perahu Kertas oleh Dee Lestari

Novel Perahu Kertas bertema pertemanan, cinta, dan perjalanan hidup.

Baca juga artikel terkait BAHASA INDONESIA atau tulisan lainnya dari Umi Zuhriyah

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Umi Zuhriyah
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Fadli Nasrudin