tirto.id - Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra, Ahmad Muzani, mengatakan PDIP akan tetap berada di luar pemerintahan meskipun Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, telah bertemu menemui Presiden Prabowo Subianto. Megawati menerima kunjungan Prabowo di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (7/4/2025).
Muzani mengeklaim PDIP siap untuk menjadi pendukung bagi pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka meski di luar pemerintahan.
"Karena itu jika dianggap perlu silakan menggunakan PDI sebagai instrumen yang juga bisa digunakan untuk memperkuat pemerintahan, tetapi tidak dalam posisi dalam koalisi," kata Muzani di Kompleks MPR/DPR RI, Rabu (9/4/2025).
Dalam pertemuan tersebut, Megawati mengharapkan agar Prabowo bisa menjadi presiden secara paripurna hingga akhir masa pemerintahan. Megawati juga mengingatkan agar menggunakan kekuasaannya untuk kepentingan rakyat dan negara yang saat ini dipimpin oleh Prabowo.
"Jadi, pada prinsipnya Ibu Megawati juga berharap agar masa kepresidenan Pak Prabowo bisa efektif sebagai kepala pemerintahan dan kepala negara menggunakan kekuatannya untuk kepentingan rakyat dan rakyat Indonesia," tutur Muzani.
Muzani menceritakan bahwa Prabowo tetap berbesar hati meskipun PDIP tidak masuk ke dalam pemerintahan. Muzani mengatakan bahwa inti dari pertemuan antara Prabowo-Megawati adalah silaturahmi antarpemimpin bangsa, sehingga dapat menyenangkan rakyat yang berada di akar rumput.
"Ya tiap pemimpin bertemu bersilaturahmi, bersalaman, bergandengan tangan, rakyat suka. Jadi, rakyat mengharapkan para pemimpinnya bisa bersatu, para pemimpinnya bisa bertemu, para pemimpinnya bisa bersalaman apalagi dalam momen lebaran seperti ini," ucap Muzani.
Selain silaturahmi, Megawati juga menyampaikan sejumlah saran dan masukan bagi kepemimpinan Prabowo selama lima tahun mendatang menjadi presiden. Salah satunya upaya pemulihan ekonomi yang saat ini mengalami goncangan setelah Amerika Serikat meningkatkan tarif impor mereka untuk Indonesia.
"Keduanya juga sepakat bahwa ini harus dijadikan momentum untuk melakukan kebangkitan bagi produk-produk Indonesia. Karena menggunakan produk impor itu juga barangkali juga akan makin mahal, maka hanya produk-produk tertentu saja yang mungkin akan terus dilakukan impor," pungkas Muzani.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama