Menuju konten utama

Kemensos Jalin Kerja Sama dalam Manfaatkan DTSEN untuk BSPS

Program penyediaan rumah layak huni Kementerian PKP beririsan dengan kerja-kerja Kementerian Sosial dan DTSEN sebagai acuan sinkronisasi.

Kemensos Jalin Kerja Sama dalam Manfaatkan DTSEN untuk BSPS
Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono saat berada di kantor Kementerian Perumahan dan Kawasan Pemukiman, Jakarta, Senin (17/3/2025). foto/Dok. Kemensos

tirto.id - Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) bersama Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono menemui Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP) Maruar Sirait dan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti untuk membahas kerja sama dalam penyediaan rumah layak huni.

Gus Ipul mengatakan, sinergi ini berlandaskan program beririsan Kemensos dan Kementerian PKP untuk menyukseskan program prioritas Presiden Prabowo terkait target nol persen kemiskinan ekstrem pada 2026.

“Pak Ara (Maruarar Sirait) juga punya program yang beririsan dengan kami (Kemensos),” kata Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) di Kantor Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman, Jakarta, Senin (17/3).

Program tersebut merupakan Bantuan Stimulan Rumah Swadaya (BSPS). Program penyediaan rumah layak huni memiliki kaitan erat dengan kerja-kerja Kemensos dengan mengacu pada mengacu pada Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

"Kami bersyukur sekali melihat perencanaan yang telah dibuat dan dipertemukan dengan program ini. Hal ini membuat penyasaran kita tentu lebih mudah dibanding data-data sebelumnya,” katanya.

Gus Ipul menjamin, data kemiskinan di DTSEN disusun berdasarkan peringkat yang lebih jelas mulai dari desil 1, 2, 3 dan seterusnya sehingga layak dijadikan acuan. Adapun sasaran prioritas adalah desil 1 yang mencakup data warga miskin esktrem dengan pendapatan di bawah Rp400 ribu, desil 2 dengan pendapatan di bawah Rp600 ribu, dan desil 3 dengan pendapatan di bawah Rp900 ribu.

Karena itu, Gus Ipul menekankan bahwa keluarga rentan yang menduduki peringkat prioritas tersebut sepatutnya didukung dan difasilitasi untuk naik kelas.

“Fokusnya kepada miskin ekstrem, kemudian yang miskin, di atasnya yang miskin ada yang rentan,” tegasnya.

DTSEN dinilai dapat bekerja efektif dalam mengakurasi data. Meskipun DTSEN bersifat dinamis karena ada yang wafat dan berpindah tempat tinggal setiap harinya, terdapat mekanisme pemutakhiran data.

Gus Ipul mengatakan, data-data DTSEN akan selalu dimutakhirkan setiap tiga bulan untuk memastikan akurasinya.

“Maka nanti BPS akan melakukan pemutakhiran data setiap tiga bulan sekali. Kita harapkan data yang kita miliki ini tetap akurat,” tuturnya.

Saat ini, DTSEN sudah pada tahap uji petik. Tahapan ini menargetkan finalisasi secepatnys sehingga DTSEN dapat dipakai pada penyaluran bantuan sosial triwulan kedua.

(INFO KINI)

Penulis: Tim Media Servis