Menuju konten utama

Fakta-Fakta Menlu Retno Marsudi Walk Out di Debat Terbuka DK PBB

Fakta-fakta Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, walk out dari debat terbuka Dewan Keamanan (DK) PBB yang berlangsung di New York, Selasa (23/1/2024).

Fakta-Fakta Menlu Retno Marsudi Walk Out di Debat Terbuka DK PBB
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan pernyataan nasional Indonesia dalam Sidang Majelis Umum PBB untuk membahas situasi di Gaza, di New York, AS, Selasa (28/11/2023). ANTARA/HO-Kemlu RI/am.

tirto.id - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi melakukan walk out di Debat Terbuka Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB). Hal itu ia lakukan ketika Duta Besar (Dubes) Israel Gilad Erdan, berpidato di forum tersebut.

Aksi walk out yang dilakukan Retno Marsudi di acara PBB ini lantas menjadi viral dan mendapat banyak perhatian publik. Lalu, kenapa Menlu Retno Marsudi lakukan walk out di Debat Terbuka DK PBB?

Berdasarkan video yang diunggah oleh Youtube TRT World, Kamis (25/1/2024), Retno Marsudi tampak keluar dari ruangan Debat DK PBB saat Erdan menyampaikan pidatonya. Selain Retno, tampak sejumlah perwakilan negara lainnya ikut meninggalkan ruangan.

Tentu aksi walk out Retno Marsudi itu bukannya tanpa alasan. Ia menegaskan bahwa Indonesia menolak pernyataan Perdana Menteri Netanyahu pada 18 Januari 2024.

Pernyataan Netanyahu yang dipermasalahkan adalah saat ia menyebut Israel tidak akan mengizinkan negara Palestina untuk berdiri.

"Pernyataan ini sangat berbahaya dan tidak bisa diterima, karena mengonfirmasi tujuan Israel yang sesungguhnya, yaitu menghilangkan Palestina dari peta dunia," kata Retno dalam rilis yang diunggah oleh Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Selasa (23/1/2024).

Fakta-Fakta Menlu Retno Marsudi Walk Out di Debat Terbuka DK PBB

Sejak meletusnya perang Israel dan Hamas pada Oktober 2023, Indonesia tidak pernah absen dari Debat Terbuka DK PBB tentang Israel-Palestina. Hal tersebut merupakan wujud komitmen Indonesia untuk terus mendukung perjuangan Palestina.

Namun, pada acara debat terakhir, terjadi peristiwa tak biasa di mana Menlu Retno Marsudi memutuskan untuk walk out saat perwakilan Israel berbicara.

Tindakan walk out dalam forum internasional bukan sekadar meninggalkan pertemuan resmi. Walk out yang dilakukan oleh perwakilan negara merupakan bentuk ekspresi protes kepada suatu peristiwa, kebijakan, atau negara.

Lantas, bagaimana fakta-fakta Retno Marsudi yang lakukan walk out atau keluar dari ruangan pertemuan DK PBB?

1. Acara Debat DK PBB Berlangsung di New York

Debat DK PBB ketiga yang membahas Israel dan Palestina dilaksanakan di markas besar PBB di New York, Amerika Serikat, pada tanggal 23 Januari 2024. Acara tersebut dihadiri oleh beberapa negara, termasuk 10 negara yang tergabung dalam Dewan Keamanan PBB tidak tetap seperti Indonesia.

Retno Marsudi menghadiri debat untuk mengingatkan DK PBB tentang tanggung jawab mereka untuk menjaga perdamaian dan keamanan internasional. Ini termasuk menjaga perdamaian dan keamanan di tengah-tengah konflik Israel dan Palestina.

2. Pernyataan Menlu Sebelum Walk Out

Berdasarkan dokumen briefing yang rilis di situs Kementerian Luar Negeri, Retno Marsudi menegaskan bahwa DK PBB memiliki mandat untuk menjaga perdamaian dan keamanan internasional, bukan untuk memberikan toleransi perang atau genosida.

Retno menyebut bahwa resolusi DK PBB harus dijalankan, bukan hanya diadopsi. Retno juga mempertanyakan soal jumlah resolusi yang telah diadopsi mengenai Palestina dan berapa banyak yang telah dilaksanakan.

Selain itu, Retno menyoroti fakta bahwa banyak resolusi telah dilanggar tanpa adanya sanksi kepada pelanggar. Ia lantas mempertanyakan kemana Palestina harus mengadu jika resolusi-resolusi yang dibuat DK PBB tidak dilaksanakan, sementara serangan Israel terus berjalan.

3. Tuntutan Indonesia terhadap Penyelesaian Konflik Israel-Palestina

Retno Marsudi menghadiri debat terbuka DK PBB dengan membawa misi khusus, yaitu tiga tuntutan untuk perdamaian dan keamanan di Palestina dan Israel. Tiga tuntutan Menlu Retno Marsudi adalah:

  • Terciptanya gencatan senjata segera dan permanen;
  • Palestina harus segera diterima sebagai anggota penuh PBB;
  • Menghentikan pasokan senjata ke Israel.

4. Kronologi Aksi Walk Out Retno Marsudi di Debat DK PBB

Aksi walk out Retno Marsudi bermula setelah ia menyelesaikan pernyataannya di debat terbuka DK PBB Selasa (23/1/2024). Saat Retno dan beberapa perwakilan negara Arab lainnya menyampaikan pernyataan, Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan, tidak ada di ruangan.

Selanjutnya, ketika Erdan masuk ke ruangan dan menyampaikan pernyataannya, Retno dan perwakilan negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) memutuskan untuk keluar. Berdasarkan video yang diunggah oleh TRT World ada sekitar 24 orang yang meninggalkan ruangan debat ketika tepat saat Erdan memulai pidatonya.

Dilansir dari Antara, Retno Marsudi melakukan walk out sebagai bentuk protes terhadap absennya Dubes Israel saat delegasi Indonesia dan beberapa negara OKI menyampaikan pernyataan mereka. Sebaliknya, delegasi Indonesia dan OKI juga tidak berada di ruangan saat Dubes Israel memberikan pernyataannya.

5. Isi Pidato Dubes Israel di Debat Terbuka DK PBB

Duta Besar Israel Gilad Erdan, menyampaikan pidato bahwa upaya dunia dalam menangani masalah di Palestina dianggap tidak memadai. Erdan tetap mengklaim bahwa Israel adalah korban terlepas dari korban warga sipil di Palestina mencapai lebih dari 25.700 jiwa.

Erdan juga menolak usulan gencatan senjata, dengan alasan bahwa Hamas tetap akan berkuasa. Selain itu, Duta Besar Israel juga mengaitkan konflik tersebut dengan ancaman yang dirasakan dari Iran.

Erdan menuding bahwa Iran adalah sumber utama konflik di wilayah tersebut. Dia mengklaim bahwa intersepsi AS terhadap sebuah kapal yang menuju Yaman adalah bukti campur tangan Iran dalam memperburuk situasi di wilayah tersebut.

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, menilai bahwa penolakan Israel terhadap solusi dua negara tidak dapat diterima.

Guterres menekankan bahwa sikap itu dapat memperpanjang konflik yang berlangsung di Palestina dan Israel sejak 1948. Guterres menegaskan bahwa sikap tersebut merupakan ancaman bagi perdamaian dan keamanan global.

6. Terjadi Pertemuan Bilateral Terkait Konflik Israel-Palestina

Selama kunjungan Retno Marsudi di New York, dirinya tidak hanya berpartisipasi dalam debat terbuka Dewan Keamanan PBB mengenai situasi di Palestina. Retno Marsudi juga melakukan serangkaian pertemuan bilateral dengan para menteri luar negeri sejumlah negara.

Beberapa perwakilan negara yang ditemui Retno adalah perwakilan Lebanon, Rusia, Norwegia, Aljaz air, Palestina, Austria, dan Yordania. Ia juga menyempatkan diri bertemu dengan Presiden Palang Merah Internasional (ICRC).

Pertemuan-pertemuan tersebut difokuskan pada situasi di Gaza. Mereka membahas upaya untuk mendorong tercapainya gencatan senjata segera dan pengiriman bantuan kemanusiaan.

Baca juga artikel terkait RETNO MARSUDI atau tulisan lainnya dari Umi Zuhriyah

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Umi Zuhriyah
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Iswara N Raditya & Yonada Nancy