tirto.id - Organisasi penting di Amerika Serikat (AS), AIPAC kerap disebut memiliki peran strategis yang mendukung Israel dalam konfilk Palestina. Lantas, apa sebenarnya AIPAC?
AS konsisten mendukung sekutunya Israel dalam perang dengan Hamas Palestina, tak terkecuali perang yang kembali pecah sejak 7 Oktober 2023.
Pada 25 Oktober 2023, AS bahkan memberikan bantuan tanpa syarat sebesar 14 miliar dolar AS atau setara Rp218,9 triliun untuk Israel.
Seperti diwartakan Antara News, bantuan itu tak lepas dari campur tangan AIPAC yang memiliki kendali hebat di segala spektrum politik AS.
Usulan bantuan itu disetujui oleh 412 anggota DPR AS. Sementara 10 anggota DPR AS lainnya, yang semuanya berasal dari Partai Republik menentang untuk memberikan bantuan tanpa syarat kepada Israel.
10 anggota DPR AS yang menentang itu lantas menerima serangan politik terbuka dari AIPAC.
Pengertian AIPAC dan Tujuannya
AIPAC merupakan akronim dari American Israel Public Affairs Committee. Apabila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia adalah Komite Urusan Publik Israel Amerika.
AIPAC adalah sebuah organisasi lobi yang mengadvokasi kebijakan-kebijakan pro-Israel kepada cabang-cabang legislatif dan eksekutif AS.
AIPAC menggambarkan dirinya sebagai organisasi bipartisan, dan rancangan undang-undang yang dilobi di Kongres selalu disponsori bersama oleh Partai Demokrat dan Partai Republik.
Di laman resminya tertulis bahwa AIPAC selalu bersama mereka yang berdiri mendukung Israel. PAC AIPAC adalah komite aksi politik bipartisan yang pro-Israel.
AIPAC adalah PAC atau Political Action Comitee pro-Israel terbesar di Amerika dan menyumbangkan lebih banyak sumber daya secara langsung kepada para kandidat daripada PAC lainnya.
AIPAC mengklaim 98 persen kandidat yang didukung oleh mereka telah memenangkan pemilihan umum pada tahun 2022.
Peran AIPAC Amerika dalam Konflik Israel dan Palestina
Haya Qonita dkk dalam Global Political Studies Journal Volume 6 Nomor I Edisi April 2022 memaparkan bahwa AIPAC merupakan kelompok kepentingan yang memiliki keinginan kuat untuk mendirikan negara Yahudi (Israel) di Palestina.
Mereka menggunakan berbagai cara, baik secara finansial maupun politik untuk mempengaruhi kebijakan luar negeri, terutama dalam konflik Israel-Palestina, AIPAC memiliki peran yang sangat penting.
Lobi ini berusaha memastikan bahwa wacana publik tentang Israel digambarkan secara positif, dengan mengulangi mitos tentang Israel dan pendiriannya.
Kekuatan pro-Israel mendominasi media dan wadah pemikir di AS, yang memainkan peran penting dalam membentuk persepsi publik dan juga kebijakan yang sebenarnya.
Tujuannya untuk mencegah komentar kritis tentang Israel dan untuk memastikan dukungan publik yang berkelanjutan bagi Israel (Mearsheimer & Walt, 2006).
Lobi ini juga melibatkan kaum evangelis Kristen terkemuka. Para "Zionis Kristen" ini percaya bahwa kelahiran kembali Israel adalah bagian dari nubuatan Alkitab, mendukung agenda ekspansionisnya dan berpikir bahwa menekan Israel bertentangan dengan kehendak Tuhan. Oleh karena itu, komunitas-komunitas ini akan sangat mendukung perjuangan Israel (Bacevich, 2008).
Lobi ini juga mendapatkan dukungan besar dari berbagai pengusaha pro-Israel yang bersedia menyumbangkan uang dalam jumlah besar untuk memajukan kepentingan Israel.
Dengan mencegah para pemimpin AS menekan Israel untuk berdamai, lobi ini juga membuat konflik Israel-Palestina menjadi tidak mungkin berakhir. Dengan pengaruh yang luar biasa ini, sangat kecil kemungkinannya isu Palestina akan dibahas di antara para pembuat kebijakan di AS.
Jadi akan sulit untuk menentukan kebijakan yang adil dan menguntungkan kedua belah pihak. Sejauh ini kebijakan AS mengenai konflik tersebut telah memihak kepada Israel (Walt, 2017).
Posisi AIPAC sebagai salah satu kelompok lobi terkuat di Amerika Serikat dibuktikan dengan keberhasilannya mempengaruhi beberapa kebijakan luar negeri Amerika Serikat, yang tidak hanya berkaitan namun juga menguntungkan Israel, seperti semakin dekatnya hubungan keamanan dalam negeri Amerika Serikat-Israel.
Dekatnya hubungan keamanan dalam negeri AS-Israel dibuktikan dengan dengan jalinan kerja sama antara AS-Israel di bidang penelitian dan pengembangan proyek (Tonce, 2016).
Dampak ini juga terlihat dalam berbagai bantuan, dalam bentuk bantuan militer yang mencapai 1 triliun dolar AS, dalam bentuk bantuan pemerintah serta jaminan untuk mendapatkan bantuan luar negeri bagi Israel yang mencapai 2,52 triliun dolar AS pada tahun 2006.
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Alexander Haryanto
