Menuju konten utama

Kenapa Abu Ubaida Jadi Jubir Al-Qassam dan Diincar Israel?

Kenapa Abu Ubaida menjadi ancaman bagi Israel? Abu Ubaida adalah tokoh penting dalam kelompok Hamas. Berikut ini penjelasannya.

Kenapa Abu Ubaida Jadi Jubir Al-Qassam dan Diincar Israel?
Militan bertopeng dari Brigade Izzedine al-Qassam, sayap militer Hamas, berbaris dengan senjatanya di sepanjang jalan utama kamp pengungsi Nusseirat, Jalur Gaza tengah, Kamis, 28 Oktober 2021. Foto AP/Adel Hana)

tirto.id - Abu Ubaida ditunjuk sebagai juru bicara Brigade Izz ad-Din al-Qassam, sayap militer Hamas. Penunjukan ini dilakukan setelah penarikan pasukan Israel dari Gaza tahun 2005.

Ia merupakan salah satu tokoh penting Hamas. Sosoknya masih misterius hingga kini. Abu Ubaida seketika bisa menjadi ancaman serius bagi Israel setiap kali selesai berbicara di depan layar.

Lantas, apa peran Abu Ubaida hingga disebut-sebut sebagai petinggi Hamas yang paling ditakuti selama ini?

Nama Asli Abu Ubaida adalah Hudhaifa Kahlout?

Abu Ubaida memiliki identitas yang samar-samar. Selain Abu Ubaida, nama lainnya adalah Abu Obayda, Abu Ubayda, dan Abu Ubaydah.

Setiap memberikan pernyataan untuk media selaku juru bicara Brigade Izz ad-Din al-Qassam, sayap militer Hamas, wajahnya selalu tertutup kain sorban tanpa pernah menampakkan wajah aslinya.

Kendati demikian, IDF (Israel Defense Forces) atau Pasukan Pertahanan Israel pernah merilis identitas asli Abu Ubaida yang disebut bernama Hudhaifa Kahlout.

Seperti dilaporkan Times of Israel, IDF juga turut menyertakan foto laki-laki yang mereka percayai sebagai Abu Ubaida.

Di lain sisi, ada yang menyebutkan nama Abu Ubaida itu merujuk pada salah satu sahabat Nabi, yakni Abu Ubayda ibn al-Jarrah.

Ia memimpin pasukan selama Pertempuran Yarmuk dan Pengepungan Yerusalem abad ke-7.

Simbol Perlawanan Gaza ke Israel

Abu Ubaida selama ini menunjukkan peran penting sebagai juru bicara Brigade Al-Qassam. Al-Mulatham alias pria bertopeng itu telah menjadi incaran utama Israel beserta para sekutunya.

Pada 2002, ia muncul pertama kali dan berbicara dalam setiap konferensi pers. Sebagai salah satu pejabat lapangan Al-Qassam, Abu Ubaida juga tidak pernah sekalipun memperlihatkan wajah aslinya kepada awak media.

Hal yang sama pernah dilakukan mantan pemimpin Al-Qassam, Imad Aqel. Imad tewas di tangan Israel pada tahun 1993 silam.

Asharq Al-Awsat melaporkan, Abu Ubaida aslinya merupakan pria asal Naalia di Gaza. Kawasan ini sudah diduduki Israel pada tahun 1948. Sekarang, dirinya tinggal di Jabalia, timur laut Gaza.

Rumah Abu Ubaida sudah beberapa kali menjadi target bom Israel, seperti terjadi pada tahun 2008, 2012, dan 2014.

Sebelum menjadi juru bicara, Abu Ubaida sempat menyelesaikan pendidikan master di Universitas Islam dengan judul, "Tanah Suci antara Yudaisme, Kristen, dan Islam".

Selaku jubir, ia menyampaikan pesan-pesan melalui situs resmi milik Al-Qassam, lewat aplikasi Telegram, serta saluran "Al-Aqsa" yang terafiliasi dengan Hamas dalam menyiarkan video-video.

Juru bicara militer Israel, Avichay Adraee, pernah menyebutkan Hudhayfah Kahlout alias Abu Ubaida bersembunyi dibalik kain keffiyeh yang selama ini membalut wajahnya.

Menurut Thecradle.co, Abu Ubaida sempat berbicara via audio dan video ketika peluncuran ribuan roket Hamas ke wilayah Israel, Sabtu (7/10).

"Pertempuran Banjir Al-Aqsha dimulai saat Pertempuran Saif Al-Quds berakhir tahun 2021, dan kami melakukannya demi para tawanan," ucap Abu Ubaida.

Seketika, ia menyampaikan operasi tersebut melibatkan "3.500 rudal dan peluru artileri yang menargetkan Divisi Gaza (tentara Israel) saja, yang kami hancurkan melalui 15 titik, dan kami juga menyerang 10 titik intervensi militer tambahan selama serangan terhadap pusat-pusat mereka,".

Yoav Gallant, Menteri Pertahanan Israel, pun merespon dengan menyampaikan "Kami akan melakukan serangan penuh,".

Akibat serangan yang dilakukan Hamas selama awal perang tersebut, 1.200 warga Israel meninggal. Abu Ubaida pun kini dianggap sebagai ujung tombak Hamas dalam menjalani perang secara psikologis melawan Israel.

Baca juga artikel terkait URGENT atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Beni Jo
Penulis: Beni Jo
Editor: Dipna Videlia Putsanra