Menuju konten utama

Apa Tanda Revolusi 4.0? Ini Ciri Karakteristik & Dampaknya

Revolusi industri 4.0 ditandai dengan adanya otomasi dan inovasi cepat. Artikel ini ulas lengkapnya. Baca sekarang!

Apa Tanda Revolusi 4.0? Ini Ciri Karakteristik & Dampaknya
ilustrasi revolusi industri 4.0 ditandai dengan adanya otomasi dan lain sebagainya. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Revolusi industri 4.0 ditandai dengan adanya era revolusi industri 4.0 yang telah berlangsung saat dunia memasuki abad 21. Ciri-ciri revolusi industri 4.0 bisa dikenali lewat maraknya pemakaian teknologi otomasi di berbagai sektor industri. Ciri revolusi industri 4.0 lainnya adalah semakin cepatnya inovasi teknologi.

Era revolusi industri 4.0 ditandai dengan adanya dampak yang tidak hanya memberikan keuntungan tetapi juga berbagai tantangan yang tidak ringan. Sama seperti revolusi industri era sebelumnya, dampak revolusi industri 4.0 tidak hanya memberikan keuntungan tetapi juga berbagai tantangan yang tidak ringan.

Revolusi industri 4.0 ditandai dengan adanya tantangan cukup besar di ranah sosial-ekonomi. Maraknya penggunaan teknologi otomasi membuat lapangan pekerjaan terkesan menyempit karena manusia tergantikan oleh mesin.

Revolusi Industri 4.0 Terjadi pada Tahun Berapa?

Revolusi Industri 4.0 mulai dikenalkan pada tahun 2011 di Jerman melalui pameran Hannover Messe. Konsep ini menekankan pada digitalisasi dan otomatisasi pabrik dengan memanfaatkan teknologi seperti Internet of Things dan kecerdasan buatan. Sejak saat itu, perubahan besar dalam proses produksi mulai terjadi secara global.

Di Indonesia, penerapan Revolusi Industri 4.0 mulai digalakkan sejak 2016 dengan berbagai program untuk mendukung pelaku usaha kecil dan menengah. Teknologi digital menjadi kunci utama dalam mendorong efisiensi dan daya saing produk lokal. Transformasi ini membuka peluang baru sekaligus tantangan di era industri modern.

Industri 4.0 Menggunakan Teknologi Apa?

Industri 4.0 menggunakan berbagai teknologi canggih untuk menghubungkan dan mengotomatisasi proses produksi. Teknologi ini memungkinkan sistem produksi menjadi lebih pintar dan efisien. Dengan begitu, perusahaan bisa meningkatkan kualitas dan kecepatan produksi.

Berikut adalah teknologi utama yang digunakan dalam Industri 4.0:

  • Internet of Things (IoT) untuk menghubungkan mesin dan perangkat secara real-time.
  • Big Data dan Analitik untuk mengolah dan menganalisis data besar.
  • Kecerdasan Buatan (AI) untuk memprediksi dan mengoptimalkan proses produksi.
  • Komputasi Awan (Cloud Computing) untuk penyimpanan dan akses data secara fleksibel.
  • Robotika dan Otomatisasi untuk meningkatkan efisiensi kerja.
  • Manufaktur Aditif (3D Printing) untuk pembuatan produk dengan cepat dan presisi.
  • Realitas Virtual dan Augmented Reality (VR/AR) untuk pelatihan dan pemeliharaan.
  • Keamanan Siber (Cybersecurity) untuk melindungi data dan sistem dari serangan.
  • Integrasi Sistem untuk menyatukan berbagai teknologi dan proses dalam satu jaringan.

Adanya Revolusi Industri 4.0 Ditandai dengan Apa?

Revolusi Industri 4.0 ditandai oleh perubahan besar dalam cara produksi dan kehidupan sehari-hari yang mengandalkan teknologi digital. Proses kerja menjadi lebih efisien karena otomatisasi dan konektivitas antar perangkat. Data dan teknologi pintar digunakan untuk mempercepat pengambilan keputusan.

Perubahan ini juga terlihat dalam berbagai sektor, seperti transportasi dan industri kecil. Misalnya, layanan ojek online memudahkan mobilitas masyarakat dengan teknologi aplikasi. Pemerintah pun mendukung transformasi digital agar pelaku usaha dapat lebih mudah beradaptasi dan berkembang.

Ciri-Ciri dan Karakteristik Revolusi Industri 4.0

Mengutip dari ulasan Prasetyo dan Sutopo dalam Perkembangan Keilmuan Teknik Industri Menuju Era Industri 4.0 (2017), revolusi industri 4.0 ditandai dengan tren penggabungan teknologi digital (internet) dalam sistem produksi industri konvensional.

Tujuan integrasi teknologi digital ke industri konvensional ini tak lain untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan layanan konsumen secara signifikan.

Era revolusi industri 4.0 ditandai oleh kemunculan berbagai teknologi maju yang semakin mempermudah banyak pekerjaan manusia. Sejumlah jenis pekerjaan yang dulu dibantu oleh mesin bahkan tidak lagi memerlukan tenaga pengawas atau pengendali manusia.

Teknologi otomasi itu didukung oleh sejumlah inovasi seperti superkomputer, robot pintar, hingga kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Pengaruh dari teknologi ini pun tak sebatas efisiensi tenaga kerja, tetapi juga membikin skala produksi semakin besar.

Sementara itu, ciri-ciri revolusi industri 4.0 bisa dikenali lewat tiga indikator. Dikutip dari publikasi Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Jawa Timur, ketiganya adalah inovasi, otomasi, dan transformasi.

Berikut penjelasan ciri-ciri atau karakteristik revolusi industri 4.0:

1. Inovasi

Inovasi di era revolusi industri 4.0 berkembang lebih cepat dari era revolusi sebelumnya. Di kehidupan sehari-hari, hal ini bahkan mudah terlihat seperti pada cepatnya perubahan teknologi ponsel pintar (smartphone) hingga alat-alat kebutuhan rumah tangga.

Hal ini karena setiap pihak yang terlibat dalam sektor industri berlomba-lomba melahirkan inovasi terbaik mereka yang dinilai dapat meningkatkan kualitas produk. Inovasi pada era revolusi industri 4.0 menjadi kunci utama memenangkan persaingan di pasar.

Ini dibuktikan dari banyaknya perusahaan yang terus menerus membuat inovasi teknologi terbaru, untuk peralatan elektronik, otomotif, bahkan persenjataan militer.

2. Otomasi

Memasuki era revolusi industri 4.0 teknologi yang mendukung otomasi pekerjaan marak muncul. Perkembangan teknologi otomasi bahkan terjadi begitu pesat.

Akibatnya, banyak profesi dan pekerjaan yang mulai digantikan peran mesin. Keuntungan otomasi ini adalah biaya produksi dapat ditekan dan hasil pekerjaan meningkat. Namun, transformasi bisa berdampak pada berkurangnya lapangan pekerjaan.

3. Transformasi

Ciri revolusi industri 4.0 yang terakhir adalah meningkatnya kecepatan transformasi di banyak sektor. Selain karena pesatnya kemajuan teknologi, fenomena ini terjadi berkat semakin mudahnya pertukaran informasi secara global.

Kecepatan pertukaran informasi terjadi berkat peningkatan kinerja internet yang semakin murah dan mudah didapat oleh semua orang. Jaringan internet saat bahkan menjadi satu di antara kebutuhan utama masyarakat berbagai negara, termasuk Indonesia.

Salah satu dampak dari perkembangan ini terlihat dari perubahan perilaku masyarakat di seluruh dunia, yang cenderung mengutamakan simplifikasi, efektivitas, dan efisiensi.

Sebagai contoh, berbelanja kini tidak lagi dilakukan secara fisik, melainkan online. Contoh lain, banyak perusahaan membuka kantor virtual dengan kegiatan kerja bisa dilaksanakan dari mana pun dan kapan pun.

Dampak Revolusi Industri 4.0

Revolusi industri 4.0 setidaknya melibatkan tiga unsur, yakni: (1) sains, teknologi, teknik, matematika (STEM); internet of things (IoT); dan pembelajaran sepanjang hayat. Unsur yang terakhir menunjukkan setiap orang perlu terus meningkatkan kualitas pengetahuan agar bisa siap menghadapi era revolusi industri 4.0.

Hal ini penting mengingat dampak dan tantangan revolusi industri 4.0 sangat kompleks, mulai dari perubahan besar dalam dunia kerja, otomatisasi, hingga kebutuhan akan keterampilan baru yang terus berkembang.

Dampak revolusi industri 4.0 sangat luas, mencakup perubahan besar dalam cara kerja, produksi, serta interaksi sosial dan ekonomi.

1. Dampak Sosial Revolusi Industri 4.0

  • Terjadi transformasi gaya hidup di masyarakat yang signifikan.
  • Perubahan pola pikir dan tata nilai di masyarakat.
  • Informasi menyebar dengan sangat cepat dan real-time.
  • Meningkatnya konektivitas sosial melalui platform digital.

2. Dampak Politik Revolusi Industri 4.0

  • Masyarakat lebih kritis dan aktif dalam mengawasi kinerja politikus dan aparatur negara.
  • Negara dituntut untuk lebih transparan dan akuntabel dalam setiap kebijakan.
  • Peran teknologi mempercepat distribusi informasi politik dan partisipasi publik.

3. Dampak Ekonomi Revolusi Industri 4.0

  • Transaksi keuangan bisa dilakukan secara cepat dan efektif.
  • Produksi barang menjadi lebih cepat dan melimpah.
  • Pemasaran lebih mudah dilakukan dengan internet dan media sosial.
  • Pelaku bisnis baru (seperti UMKM) dapat menjangkau pasar lebih luas lewat e-commerce.

Tantangan Revolusi Industri 4.0

Perubahan yang terjadi pada era revolusi industri 4.0 telah menimbulkan banyak dampak dan tantangan dalam kehidupan masyarakat di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Menurut Tri Sulistiowati dalam Dasar-Dasar Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis (2022) setidaknya ada tiga dampak dan tantangan yang terjadi dalam revolusi industri 4.0.

Ketiga dampak revolusi industri 4.0 memengaruhi kehidupan di sektor sosial, politik, dan ekonomi berbagai lapisan masyarakat.

1. Tantangan Sosial Revolusi Industri 4.0

  • Ketersediaan lapangan pekerjaan menurun sehingga rentan memicu peningkatan pengangguran.
  • Rentan terjadi misinformasi dan penyebaran hoaks karena tidak ada proses verifikasi yang ketat.
  • Kesenjangan digital antara masyarakat yang melek teknologi dan yang belum menguasainya.

2. Tantangan Politik Revolusi Industri 4.0

  • Sistem pendidikan dan pelatihan politik yang lama menjadi tidak relevan.
  • Pemerintah harus beradaptasi cepat dengan perubahan global.
  • Ancaman keamanan siber terhadap data negara dan proses demokrasi (misalnya manipulasi opini lewat media sosial).

3. Tantangan Ekonomi Revolusi Industri 4.0

  • Masyarakat cenderung menjadi lebih konsumtif.
  • Persaingan bisnis makin ketat karena pasar terbuka dan transparan.
  • Ketergantungan tinggi terhadap teknologi dapat melemahkan sektor-sektor tradisional.
Pembaca yang ingin mengetahui informasi lainnya seputar Materi Ajar dapat klik tautan di bawah ini.

Kumpulan Artikel tentang Materi Ajar

Baca juga artikel terkait REVOLUSI INDUSTRI atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Edusains
Kontributor: Yonada Nancy
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Addi M Idhom
Penyelaras: Satrio Dwi Haryono