Menuju konten utama

Apa Itu Cyber Security: Jenis, Contoh Ancaman, dan Penerapannya

Cyber security menjadi aspek keamanan yang sangat penting dalam dunia digital. Apa itu cyber security, jenis, contoh ancaman, dan penerapan?

Apa Itu Cyber Security: Jenis, Contoh Ancaman, dan Penerapannya
Ilustrasi data pribadi. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Cyber security menjadi aspek keamanan yang sangat penting dalam dunia digital seperti saat ini. Keamanan informasi merupakan salah satu hal krusial dalam menghadapi dunia digital.

Apalagi saat ini hampir seluruh lini kehidupan selalu bersinggungan dengan teknologi digital. Seluruh aspek kehidupan, seperti komunikasi, transaksi keuangan, dan penyimpanan data pribadi berkaitan erat dengan teknologi digital.

Penting bagi siapa pun untuk memahami tentang konsep apa itu cyber security. Keamanan siber atau cyber security menjadi bentuk perlindungan terhadap ancaman atau serangan di dunia digital.

Pengetahuan dan pemahaman tentang cyber security perlu dikuasai dengan baik supaya seseorang bisa menjaga keamanan diri di tengah teknologi digital. Lantas, apa itu cyber security, jenis, contoh, dan penerapannya?

Apa Itu Cyber Security? Ini Penjelasannya

Ilustrasi Keamanan Digital

Ilustrasi Keamanan Digital. foto/istockphoto

Pemahaman tentang cyber security perlu dimulai dengan definisi apa itu cyber security? Cyber security atau keamanan siber adalah serangkaian teknologi, proses, dan praktik yang dirancang untuk melindungi jaringan, perangkat, program, dan data dari serangan, kerusakan, atau akses ilegal.

Istilah cyber security juga kerap dikenal sebagai keamanan cyber atau keamanan siber. Tujuan utama dari keamanan siber ialah untuk menjaga kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan data digital.

Jika dibawa dalam konteks organisasi, cyber security melingkupi berbagai kebijakan dan langkah yang bisa diterapkan untuk mencegah kebocoran data dan serangan dari pihak tak bertanggung jawab. Langkah-langkah dalam cyber security perlu dipahami dengan baik supaya keamanan digital bisa dicapai.

Jenis Cyber Security, Apa Saja?

Komputasi kuantum

Komputasi kuantum. foto/istockphoto

Berbagai jenis cyber security masing-masing mempunyai fungsi spesifik untuk melindungi sistem digital. Apa saja jenis cyber security?

1. Keamanan Jaringan

Keamanan jaringan menjadi salah satu jenis cyber security. Aspek keamanan jaringan melibatkan perlindungan terhadap infrastruktur jaringan komputer dari akses tidak sah, penyalahgunaan, atau gangguan. Ini termasuk firewall, sistem deteksi intrusi (IDS), serta penggunaan protokol enkripsi.

2. Keamanan Aplikasi

Aspek keamanan aplikasi bertujuan untuk melindungi perangkat lunak dari eksploitasi. Proses ini mencakup desain aplikasi yang aman, pengujian kerentanan (vulnerability testing), dan pembaruan sistem secara berkala.

3. Keamanan Informasi

Keamanan informasi berfokus pada perlindungan data dari akses ilegal, baik dalam bentuk digital maupun fisik. Kebijakan enkripsi dan kontrol akses menjadi bagian penting dari keamanan informasi.

4. Keamanan Cloud

Keamanan cloud menjadi aspek penting dalam cyber security. Semakin banyak organisasi yang beralih ke layanan cloud, maka semakin penting pula keamanan cloud. Ini mencakup perlindungan terhadap data dan sistem yang tersimpan di platform berbasis cloud seperti AWS, Google Cloud, atau Azure.

5. Keamanan Endpoint

Keamanan endpoint melibatkan perlindungan pada perangkat akhir, seperti laptop, ponsel, dan komputer desktop dari ancaman. Antivirus, antispyware, dan kontrol akses merupakan bagian dari strategi ini.

Contoh Ancaman Kasus Cyber Security

Contoh ancaman kasus cyber security dapat dipahami untuk mendapat gambaran penting tentang keamanan digital. Melansir laman Microsoft, ancaman atau serangan siber bertujuan untuk merusak atau mendapatkan kontrol atau akses ke dokumen dan sistem penting dalam jaringan komputer bisnis atau pribadi. Berikut ini beberapa contoh kasus ancaman cyber security:

1. Ransomware

Ancaman keamanan digital salah satunya ialah ransomware. Ransomware merupakan jenis malware yang mengenkripsi data korban dan meminta tebusan untuk memulihkannya. Serangan ini bisa melumpuhkan operasional perusahaan dalam waktu singkat.

2. Serangan Phishing

Ancaman keamanan digital selanjutnya ialah serangan phishing. Phishing merupakan upaya penipuan yang dilakukan dengan mengelabui korban agar memberikan informasi sensitif seperti password atau data kartu kredit melalui email atau pesan palsu.

3. DDoS (Distributed Denial of Service)

Serangan keamanan digital berikutnya, yakni DDos. Jika seragan DDos terjadi, maka server korban akan dibanjiri trafik palsu hingga tak bisa merespons permintaan pengguna yang sah. Serangan ini kerap menargetkan situs pemerintahan dan bisnis.

4. Malware

Serangan keamanan digital selanjutnya ialah malware. Malware merupakan perangkat lunak berbahaya yang dirancang untuk merusak atau mengakses sistem tanpa izin. Malware dapat mencuri data, merusak file, atau mengendalikan sistem dari jarak jauh.

5. SQL Injection

Jenis serangan keamanan digital berikutnya ialah SQL injection. SQL injection ini mengeksploitasi kerentanan pada aplikasi yang berinteraksi dengan database. Melalui teknik ini, peretas bisa mencuri, mengubah, atau menghapus data penting.

Cara Memperkuat Cyber Security

Ilustrasi Keamanan Digital

Ilustrasi Keamanan Digital. foto/istockphoto

Pemahaman tentang cyber security perlu dilengkapi dengan cara memperkuat cyber security. Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko serangan keamanan siber, antara lain:

1. Gunakan Sistem Autentikasi Dua Faktor (2FA)

Autentikasi dua faktor menjadi salah satu cara memperkuat cyber security. Cara ini dilakukan dengan menambah lapisan keamanan saat login ke akun.

2. Memperbarui Perangkat Lunak secara Berkala

Lakukan update perangkat lunak secara berkala menjadi langkah penting untuk mengurangi risiko keamanan siber. Patch keamanan biasanya disediakan dalam update terbaru.

3. Edukasi Pengguna

Cara mengurangi risiko serangan siber selanjutnya ialah dengan mengedukasi pengguna. Terus upayakan sosialisasi potensi ancaman kepada orang lain, seperti mensosialisasikan potensi ancaman phishing dan cara menghindarinya.

4. Gunakan Antivirus dan Firewall

Antivirus dan firewall bisa menjadi langkah penting untuk mengurangi ancaman keamanan siber. Dua hal ini berperan sebagai pertahanan awal terhadap serangan.

5. Backup Data secara Berkala

Lakukan backup data secara berkala sebagai langkah preventif. Pastikan backup data untuk menghindari kehilangan data penting jika terjadi serangan.

Pemahaman tentang cyber security, jenis-jenisnya, serta contoh ancaman siber membantu pengguna lebih waspada melindungi data pribadi maupun sistem organisasi. Perkembangan teknologi masa kini harus dibarengi dengan kesadaran terhadap keamanan siber.

Baca juga artikel terkait SIBER atau tulisan lainnya dari Nurul Azizah

tirto.id - Byte
Kontributor: Nurul Azizah
Penulis: Nurul Azizah
Editor: Nurul Azizah & Yulaika Ramadhani