tirto.id - Sudah sejak lama negara Italia terkenal akan keindahan seni budaya dan inovasi para penciptanya yang mengubah sejarah dunia. Sebut saja, Leonardo Da Vinci (1452 - 1519). Pria yang dikenal sebagai Renaissance Man ini bukan saja melukis senyum misterius Mona Lisa, namun juga menemukan konsep-konsep dasar yang kini digunakan untuk membuat helikopter, parasut dan robot.
Selain itu, kita juga mengenal penemu baterai Alessandro Volta (1745 - 1827), pencipta radio Guglielmo Marconi (1874 - 1937) dan pencipta reaktor nuklir pertama Enrico Fermi (1901 - 1954) yang juga memenangkan Hadiah Nobel di bidang Fisika pada tahun 1938.
“Italia seringkali dikaitkan dengan sejarah (penciptaan) di masa lalu,” desainer produk asal Italia Odo Fioravanti mengatakan di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, tanggal 8 Maret lalu. “Padahal sebenarnya, berbagai inovasi dan pengembangan produk-produk kreatif masih terjadi (di Italia) hingga saat ini.”
Oleh karena itu, Kedutaan Besar Italia dan Institut Kebudayaan Italia menyelenggarakan pameran ‘Created In Italy: An Aptitude for the Impossible’ (‘Diciptakan di Italia: Keahlian Untuk Melakukan Hal-Hal Yang Mustahil’) di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, mulai tanggal 9 Maret sampai 6 April 2023.
Odo dan kedua rekannya, Giulio Iacchetti dan Francesca Picchi, didaulat untuk mengkurasi pameran ini.
Pameran ini juga diselenggarakan dalam rangka Italian Design Day (Hari Desain Italia), sebuah inisiatif yang diprakarsai Kementerian Luar Negeri dan Kerjasama Internasional Republik Italia, untuk memperkuat konotasi desain Italia sebagai elemen khas merek-merek asal negara ini dan mempertahankan peluang masuk dan ekspansi pasar internasional untuk produk-produk Italia.
“Pameran ini menampilkan lanskap industri Italia dan menghadirkan beberapa desain industrial and inovasi teknologi Italia yang paling menonjol,” Maria Battaglia, direktur Institut Kebudayaan Italia Istituto Italiano di Cultura (IIC), mengatakan pada kesempatan yang sama.
Negara Kecil, Ide-Ide Besar
“Italia adalah tempat yang aneh,” ujar kurator pameran Odo Fioravanti. “Sebuah negara yang terletak di wilayah yang kecil yang memiliki pegunungan-pegunungan tinggi, lautan yang indah, kota-kota besar dan kecil serta desa-desa yang menjadi basis kuat perekonomian kami.”
“Negara kami memiliki perusahaan-perusahaan besar yang terhubung dengan pasar internasional, seperti industri otomotif, dan juga perusahaan-perusahaan kecil milik keluarga yang telah mampu mengubah cara pandang kita mengenai berbagai hal di dunia.”
Odo dan rekan-rekannya sesama kurator di pameran ini telah memulai survei dan riset yang mendalam mengenai berbagai perusahaan Italia dengan inovasi mendunia sejak tahun 2019.
“Kami mengunjungi berbagai daerah di Italia dan menemukan perusahaan-perusahaan dengan inovasi kreatif yang di luar dugaan,” Odo menjelaskan.
Dari hasil survei tersebut, para kurator menghadirkan 31 produk-produk kreatif Italia dalam pameran yang diselenggarakan di Galeri Nasional Indonesia.
Inovasi yang Mendunia
Selaras dengan tema pameran tahun ini ‘The quality that lights up. The energy of design for people and the environment.’ (‘Kualitas yang menyala. Energi desain untuk manusia dan lingkungan.’), produk yang disajikan paling depan, tepat di belakang pintu masuk utama Gedung A, Galeri Nasional Indonesia, adalah serangkaian lampu lantai berbentuk silinder yang mengerucut di bagian bawahnya. Lampu, yang dinamakan Mite Lamp ini, terbuat dari bahan fiberglass dan Kevlar.
Lampu ini merupakan produk kreatif desainer ternama Marc Sadler untuk perusahaan lampu Italia Foscarini.
“Lampu ini dirancang dengan teknik-teknik serupa dengan yang biasa digunakan untuk membuat alat pancing sehingga menghasilkan produk yang bukan saja terlihat elegan di dalam ruangan, namun juga kuat dan memberikan efek pencahayaan yang maksimal,” Odo menjelaskan.
Produk inovatif ini memenangkan penghargaan desain bergengsi Compasso d’Oro (Kompas Emas) pada tahun 2001.
Negara Italia tentunya terkenal akan hidangan pastanya. Pameran kali ini menghadirkan berbagai cetakan pasta rancangan perusahaan Italia terkenal Landucci.
Perusahaan keluarga yang dimulai sejak tahun 1929 di sebuah desa kecil bernama Collodi ini menghasilkan berbagai pasta extruders dengan desain-desain unik, seperti ikan paus, kupu-kupu, gajah dan wajah Pinokio, yang merupakan legenda terkenal dari negara ini.
Industri otomotif merupakan salah satu tulang punggung perekonomian Italia. Pameran kali ini juga menghadirkan inovasi terbaru perusahaan komponen otomotif Italia Tecno Tessile Adler (TTA) yang berupa safety cell (kubah aman) yang bisa melindungi pengendara dan penumpang mobil dari benturan keras dan percikan api saat terjadi kecelakaan.
Teknologi safety cell yang terbuat dari serat karbon ini sudah digunakan pada chasis mobil sports Alfa Romeo 4c.
Selain itu, tentunya kita tidak bisa melupakan kontribusi dokter dan ilmuwan asal Italia Maria Montessori dalam dunia pendidikan internasional.
“(Maria) Montessori sudah melakukan revolusi besar di dunia pendidikan dengan metode belajar mengajar yang inovatif,” Odo mengatakan.
Pada pameran kali ini, para kurator menghadirkan beberapa perangkat belajar mengajar yang sering dijumpai pada sekolah-sekolah yang menggunakan Metode Montessori, termasuk kubus Geometric Hierarchy of NumbersItaly Puzzle Map dan Trinomial Cube yang keseluruhannya diproduksi oleh perusahaan GonzagArredi Montessori (GAM) yang berpusat di wilayah Mantua, Italia.
Fakta-fakta yang Jarang Diketahui
Selain beken akan industri furniture, kuliner dan otomotif, Italia juga banyak menghasilkan peralatan mendaki dan scuba-diving berkualitas mumpuni.
“Sebagian besar lanskap Italia terdiri dari laut dan pegunungan,” Odo menjelaskan. “Oleh karena itu, masyarakat kami memiliki keahlian untuk membuat peralatan mendaki dan menyelam berkualitas prima.”
Paling tidak tiga produsen peralatan scuba-diving ternama dunia berasal dari Italia.
“Perusahaan-perusahaan ini berdomisili di Liguria yang terkenal akan spot-spot menyelamnya,” lanjut Odo.
Salah satu perusahaan ini adalah Cressi. Produsen perangkat menyelam tertua di dunia ini menampilkan rangkaian peralatan scuba-diving lengkap pada pameran ini, termasuk Impulse Gara Modular Fin, Calibro Mask dan Pinocchio Mask yang merupakan kreasi terbarunya.
Para wanita tentunya akan merasa gembira melihat rangkaian bedak padat dalam berbagai warna yang turut dihadirkan dalam pameran ini.
“Diperkirakan 65% dari produk-produk kosmetik di dunia dihasilkan oleh firma-firma di wilayah Crema, Bergamo, Milan dan Brianza,” Odo menerangkan. “Sedikit sekali orang yang tahu akan hal ini karena produk-produk ini biasanya diberi label kosmetik terkenal dari berbagai negara.”
Keberlangsungan lingkungan hidup juga merupakan salah satu fokus penting pada pameran ini.
Di antara produk-produk yang dipamerkan juga terdapat rangkaian balon berwarna biru karya perusahaan Italia Gemar.
Keseluruhan balon, yang terbuat dari lateks karet alami ini bisa terurai secara hayati, sehingga sepenuhnya aman bagi lingkungan hidup. Kini produsen balon terbesar di Eropa ini menghasilkan kurang lebih enam juta balon per harinya dengan berbagai warna, bentuk dan ukuran.
Inovasi yang Menginspirasi
“Kami, di Italia, memang terkenal akan desain produk-produk yang sangat inovatif,” Benedetto Latteri, duta besar Italia untuk Indonesia, mengatakan pada sambutannya dalam pembukaan pameran di Gedung A, Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, tanggal 8 Maret lalu. “Selain itu, kami juga dikenal karena keberhasilan kami menjadikan hal yang tidak mungkin menjadi mungkin.”
Staf Ahli Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi bidang Hubungan Kelembagaan dan Masyarakat Prof. Dr. H. Muhammad Adlin Sila, MA, Ph.D, yang hadir di malam pembukaan pameran ini juga turut memuji inovasi produk-produk Italia yang ditampilkan.
“Pada pameran ini, kita bisa melihat karakter khas desain-desain produk Italia yang bersifat klasik, elegan, dan juga canggih,” Adlin mengatakan. “Namun di balik keindahan dan keunikan desainnya, kita juga bisa melihat kerja keras dan ketekunan masyarakat Italia sehingga berhasil melakukan terobosan-terobosan luar biasa yang sepertinya hampir mustahil.”
“Saya berharap pameran ini juga akan melahirkan banyak inspirasi baru di antara para pengunjung Galeri Nasional,” tutupnya.
Penulis: Sylviana Hamdani
Editor: Lilin Rosa Santi