tirto.id - Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 (masyarakat 5.0) merupakan 2 konsep yang sering dipakai untuk memahami perubahan teknologi dan sosial dewasa ini. Keduanya pun kerap saling disandingkan.
Kendati demikian, Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 adalah dua konsep yang berbeda. Salah satu perbedaan konsep Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 terletak pada bidang yang menjadi fokus perhatiannya.
Hanya saja, perbedaan tersebut tidak menutup fakta bahwa keduanya merupakan konsep yang saling berkaitan. Salah satu hal yang menunjukkan kaitan antara Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 ialah ide penggunaan teknologi digital di berbagai bidang.
Perbedaan Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0
Perbedaan Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 setidaknya bisa terlihat dari tiga aspek, yakni waktu 2 konsep itu dicetuskan, fokus pembahasan, dan dampak penerapannya.
Berikut ini penjelasan tentang perbedaan antara Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0:
1. Revolusi Industri 4.0
Revolusi industri adalah istilah untuk menunjukkan perubahan besar-besaran pada proses industri atau produksi barang dan jasa.Sementara itu, Revolusi Industri 4.0 merujuk pada perubahan proses produksi barang dan jasa yang melibatkan teknologi digital, otomasi, dan konektivitas.
Revolusi Industri 4.0 merupakan kelanjutan dari beberapa tahapan era Revolusi Industri yang terjadi sejak abad ke-18.
Menurut Yunus Zengin, dkk. dalam jurnal Sustainabillity (2021) istilah Revolusi Industri 4.0 pertama kali dicetuskan oleh Pemerintah Jerman di pameran dagang Hannover pada 2011.
Pemerintah Jerman memakai istilah Revolusi Industri 4.0 untuk menjelaskan fenomena pelibatan berbagai teknologi baru di banyak bidang industri dan bisnis.
Fokus pembahasan wacana Revolusi Industri 4.0 tertuju pada transformasi teknologi di bidang industri manufaktur dan bisnis. Transformasi ini melibatkan berbagai teknologi digital, seperti internet of things (IoT), cloud, kecerdasan buatan (AI), dan cyber physical system.
Dampak Revolusi Industri 4.0 yang paling utama ialah perubahan cara manusia di banyak negara dalam menjalankan kegiatan produksi maupun rutinitas sehari-hari. Perubahan itu membuat berbagai pekerjaan atau kegiatan manusia menjadi lebih efisien dan efektif.
Sebagai contohnya, jika dulu kegiatan berbelanja dilakukan secara fisik dengan pergi ke pasar, saat ini kegiatan jual-beli bisa dilakukan di rumah dengan menggunakan internet.
Pemanfaatan teknologi otomasi, robotika, dan AI di sektor industri manufaktur yang kini marak terjadi juga menjadi contoh Revolusi Industri 4.0.
2. Society 5.0
Society 5.0 adalah konsep yang mengusung ide menciptakan masyarakat super-cerdas (MSC) dengan memanfaatkan teknologi. Konsep Society 5.0 pertama kali dicetuskan di Jepang pada tahun 2015.Society 5.0 merupakan kelanjutan dari fase perkembangan manusia, dari era berburu dan meramu, masyarakat agrikultur, masyarakat industrialisasi, hingga masyarakat informasi.
Tidak seperti Revolusi Industri 4.0, fokus pembahasan Society 5.0 bukan ke arah bisnis. Konsep Society 5.0 ini cenderung berfokus mewujudkan masyarakat yang lebih inklusif, berkelanjutan, serta lebih manusiawi dalam menggunakan kecerdasan buatan, robotika, dan teknologi maju lainnya.
Dampak yang dihasilkan dari Society 5.0 lebih luas, bahkan mencakup berbagai hal yang dianggap sebagai efek dari Revolusi Industri 4.0.
Sejumlah dampak Society 5.0 tersebut berkaitan dengan peningkatan sistem pendidikan, kesehatan, dan kualitas hidup manusia.
Contoh penerapan Society 5.0 dapat digambarkan lewat dunia kesehatan. Saat ini dunia kedokteran sedang mengembangkan operasi robotik yang dilakukan dengan komputer dan lengan robot.
Contoh lainnya, mengutip dokumen pemerintah Jepang bertajuk Realizing Society 5.0, penerapan konsep masyarakat 5.0 ialah dengan integrasi teknologi Big Data, internet of things (IoT), AI, dan robotika yang memungkinkan sistem kesehatan dapat mendukung peningkatan kualitas usia harapan hidup manusia.
Melalui integrasi beragam jenis teknologi itu, diharapkan sistem kesehatan bisa didukung oleh data rekam medis dan fasilitas yang memungkinkan perawatan pasien secara jarak jauh. Diharapkan perawatan medis didasarkan pada data yang akurat serta bisa dijalani oleh para lansia tanpa harus datang ke rumah sakit.
Hubungan Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0
Meskipun berbeda, Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 tetap saling berkaitan satu sama lain. Kedua konsep tersebut bahkan bisa saling mendukung.
Faktanya, konsep Masyarakat 5.0 atau Society 5.0 memuat perhatian pada upaya untuk memajukan peradaban manusia dan menyelesaikan tantangan era Revolusi Industri 4.0.
Bisa disimpulkan, fenomena yang disebut Revolusi Industri 4.0 merupakan fondasi untuk penerapan konsep Society 5.0.
Tentu selain dari segi definisi ada hal lain yang menghubungkan antara Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0. Kaitan antara Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 bisa dilihat dari segi penggunaan teknologi dan misi yang hendak dicapai.
Dari segi penggunaan teknologi, Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 sama-sama punya perhatian pada jenis paling mutakhir dari perkembangan teknologi, yaitu IoT, robotika, AI, dan lainnya.
Kemudian, dalam hal misi yang hendak dicapai, konsep Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 mengusung harapan yang sama.
Kedua konsep itu sama-sama memuat harapan agar penggunaan beragam jenis teknologi maju bisa meningkatkan kesejahteraan hidup manusia serta menciptakan peluang yang lebih baik di masa depan.
Jika diperinci, berikut hubungan antara Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0:
- Sama-sama mendukung aplikasi teknologi IoT, AI, robotika, dan sejenisnya
- Sama-sama mendukung penggunaan teknologi untuk kesejahteraan manusia
- Sama-sama mendukung upaya menciptakan masa depan dunia yang lebih baik.
Editor: Addi M Idhom