tirto.id - Sosiologi pendidikan mempelajari bagaimana kehidupan masyarakat sebagai makhluk sosial berkembang. Perkembangan tersebut dipengaruhi oleh bentuk pendidikan yang telah atau sedang dijalankan.
Di buku Sosiologi Pendidikan (1982) karya Abu Ahmadi dijelaskan bahwa sosiologi pendidikan adalah sebuah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang proses belajar dan juga mempelajari antara orang yang satu dengan orang yang lain.
Dengan kata lain, ini dapat disebut sebagai hubungan antara individu dan lingkungan sekitarnya. Hal ini karena seorang individu tidak dapat berdiri sendiri dalam lingkungan sosialnya.
Teori Sosiologi Pendidikan dan Tokohnya
Beberapa tokoh sosiologi telah memberikan pandangannya tentang apa itu sosiologi pendidikan. Di bawah ini tercantum teori-teori serta nama-nama tokoh yang mengembangkannya.
1. Teori Fungsionalisme oleh Émile Durkheim
Teori fungsionalisme berfokus terhadap cara-cara pendidikan universal melayani kebutuhan masyarakat. Dengan kata lain, teori ini memperlihatkan pendidikan yang memiliki peran nyata untuk menyampaikan pengetahuan serta keterampilan dasar kepada generasi berikutnya.Emile Durkheim membuat teori ini untuk mengidentifikasi peran pendidikan sebagai salah satu cara untuk mengajak sebuah masyarakat agar bisa ikut dalam arus utama yang berjalan di masyarakat umum.
Selain itu, Durkheim mengungkapkan ini sebagai “pendidikan moral” yang membantu membentuk struktur sosial agar lebih kohesif dan bisa menyeret orang dengan latar belakang berbeda untuk bersatu.
2. Teori Konflik oleh Karl Marx
Teori konflik ala Karl Marx memberikan pandangan berbeda dari teori fungsionalisme. Dalam teori ini, tujuan pendidikan adalah sebagai cara untuk menjaga ketimpangan sosial dan mempertahankan kekuatan pihak yang mendominasi dalam suatu kehidupan masyarakat.Dengan kata lain, teori konflik menunjukkan ketidaksetaraan sosial melalui penggunaan dan pengujian standar dari sebuah kurikulum pembelajaran terselubung. Kualitas dan fasilitas antar-sekolah yang seringkali mengalami ketimpangan adalah contohnya.
Karl Marx memandang bahwa teori konflik lahir dari beberapa konsepsi, yaitu tentang kelas sosial, perubahan sosial, kekuasaan, dan negara. Konsepsi-konsepsi tersebut saling berkaitan dan berkesinambungan satu sama lain.
3. Teori Interaksionisme Simbolik oleh Herbert Blumer dan George Herbert Mead
Melalui teori ini, analisis akan dilakukan melalui kenyataan langsung yang terjadi di sebuah kelas ketika seseorang mengenyam pendidikan. Teori interaksionisme simbolik berfokus pada bagaimana ekspektasi guru dapat mempengaruhi kinerja, persepsi, dan sikap siswa di kelas.Dalam penelitian yang dilakukan oleh Robert Roshental dan Lenore Jacobson pada 1968, dipilih beberapa siswa dengan IQ standar yang ditentukan secara acak. Setelah itu, guru diminta untuk mengawasi siswa yang diprediksi akan berprestasi.
Dengan persepsi guru yang sudah dijanjikan oleh peneliti tentang keberhasilan siswa terpilih itu menjadi kenyataan. Setahun kemudian, siswa-siswa tersebut mendapatkan nilai IQ yang lebih tinggi dari sebelumnya.
Hal ini berhasil mengungkapkan teori interaksionisme simbolik yang menghasilkan siswa berdasarkan ekspektasi dari gurunya.
Sosiologi Pendidikan Menurut Para Ahli
Sosiologi pendidikan telah banyak dibahas oleh para tokoh. Beberapa tokoh sosiologi pendidikan telah mendefinisikannya secara jelas dan rigid. Melalui artikelnya yang berjudul "Sosiologi Pendidikan Sebagai Basis Manajemen Pendidikan dalam Penguatan Karakter Siswa" Muhammad Yasin menguraikan pandangan para ahli tentang sosiologi pendidikan sebagai berikut:
1. Menurut H.P. Fairchild dalam bukunya “Dictionary of Sociology”
Sosiologi pendidikan adalah sosiologi yang diterapkan untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan yang fundamental.2. Menurut Prof. Dr. S. Nasution, M.A.
Sosiologi pendidikan ialah ilmu yang berusaha untuk mengetahui cara-cara mengendalikan proses pendidikan guna mengembangkan kepribadian individu agar menjadi lebih baik.3. Menurut F.G. Robbins dan Brown
Sosiologi pendidikan ialah ilmu yang membicarakan dan menjelaskan hubungan-hubungan sosial yang mempengaruhi individu untuk mendapatkan dan mengorganisasikan pengalaman. Sosiologi pendidikan juga mempelajari perilaku sosial serta prinsip prinsip untuk mengendalikannya.4. Menurut E.G. Payne
Sosiologi pendidikan ialah studi yang komprehensif tentang segala aspek pendidikan dari sudut pandang ilmu sosiologi yang diterapkan.Contoh Sosiologi Pendidikan di Sekolah
Contoh penerapan dari teori sosiologi pendidikan kerap sekali ditemukan di lingkungan sekitar kita seperti di sekolah. Berikut contoh sosiologi pendidikan di sekolah:
1. Sekolah Menjadi Budaya Pertama dalam Pembentukan Karakter
Sekolah dapat dijadikan budaya pertama dalam pembentukan karakter dengan menciptakan lingkungan yang inklusif, aman, dan mendukung, serta mengintegrasikan nilai-nilai seperti integritas, tanggung jawab, kerjasama, dan toleransi ke dalam kurikulum.Budaya sekolah yang kuat berperan penting dalam membentuk identitas siswa dan mendukung perkembangan fisik, mental, moral, dan spiritual mereka. Oleh karena itu, membangun budaya sekolah yang kokoh menjadi dasar penting dalam membimbing interaksi dan komunikasi antar siswa.
2. Kolaborasi Sekolah dan Masyarakat dalam Pendidikan Karakter
Memperkuat hubungan antara pendidikan karakter dan masyarakat yang berkarakter penting dilakukan melalui keterlibatan komunitas dalam kegiatan sekolah. Kerja sama antara sekolah, keluarga, komunitas, dan mitra eksternal memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar secara langsung dan aktif dalam kehidupan sosial.Masyarakat yang berkarakter mendukung proses ini dengan menjadi ruang yang selaras antara pengetahuan dari sekolah dan keluarga, sehingga siswa dapat menerapkannya untuk menghadapi berbagai tantangan di lingkungan sosialnya.
3. Sosiologi Pendidikan sebagai Landasan Pembentukan Karakter
Menjadikan sosiologi pendidikan sebagai landasan pembentukan karakter siswa penting karena pendekatan ini menekankan integrasi nilai-nilai sosial dan norma dalam proses pembelajaran. Pendidikan karakter yang diterapkan dalam kurikulum, seperti kejujuran, tanggung jawab, dan disiplin, membantu siswa memahami peran mereka dalam masyarakat dan berinteraksi secara efektif di lingkungan sosial.Dengan mengaitkan individu, sekolah, dan masyarakat, sosiologi pendidikan memastikan pembentukan karakter yang menyeluruh dan sesuai dengan nilai-nilai yang dijunjung bersama.
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Iswara N Raditya
Penyelaras: Satrio Dwi Haryono
Masuk tirto.id







































