Menuju konten utama

Faktor yang Mempengaruhi Interaksi Sosial dan Contoh Perilakunya

Berikut ini penjelasan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi sosial dan contoh perilakunya di kehidupan sehari-hari masyarakat.

Faktor yang Mempengaruhi Interaksi Sosial dan Contoh Perilakunya
Ilustrasi Sosiologi. foto/Istockphoto

tirto.id - Ada beragam faktor yang dapat memengaruhi interaksi sosial di masyarakat. Sejumlah faktor itu juga dapat dengan mudah ditemukan contohnya dalam kehidupan sehari-hari.

Namun, sebelum mengenal sejumlah faktor yang memengaruhi interaksi sosial, ada baiknya memahami definisinya. Ada banyak rumusan definisi interaksi sosial yang dapat dicermati untuk memahami konsep ini.

Namun, pada dasarnya interaksi sosial bisa dikatakan terjadi ketika dua orang atau lebih saling memengaruhi, baik melalui komunikasi maupun tindakan. Interaksi itu terjadi di skala mikro atau antarindividu hingga level global yang melibatkan bangsa-bangsa.

Mengutip laman BCcampus, pengertian interaksi sosial adalah proses saling memengaruhi secara timbal balik antar-manusia, yang terjadi dalam suatu hubungan sosial. Secara umum, hubungan itu terjadi dalam konteks pertemuan tatap muka. Namun, kemajuan teknologi kini membuat interaksi bisa terjadi tanpa pertemuan langsung tatap muka, karena ada perantara media sosial, smartphone, dan perangkat berbasis internet lainnya.

Adapun mencuplik penjelasan dari laman Hawaii University, interaksi sosial didefinisikan sebagai rangkaian tindakan dari 2 orang atau lebih yang saling berorientasi pada diri masing-masing, tetapi bisa saling memengaruhi satu sama lain. Sebab pelakunya berorientasi pada diri masing-masing, interaksi sosial tidak hanya muncul dalam bentuk saling memberi manfaat (kerja sama), tetapi juga saling merusak (konflik).

Sementara itu, dalam buku teks sosiologi terbitan Kemdikbud RI (2019), rumusan pengertian interaksi sosial adalah hubungan timbal balik, berupa aksi saling memengaruhi yang dapat terjadi antar-individu, antara individu dengan kelompok, dan antarkelompok. Selain bisa mewujud dalam bentuk kerja sama ataupun konflik, secara langsung atau tidak langsung, interaksi sosial pun dapat terjadi dalam konteks formal maupun informal.

Berdasarkan rumusan definisi di atas, bisa ditemukan banyak contoh interaksi sosial dalam kehidupan sehari-hari di tengah masyarakat. Sebagai misal, interaksi sosial bisa terjadi antarpemain di sebuah tim sepakbola, antara pembeli dan pedagang di pasar, antara karyawan dan juragan di perusahaan, antara kandidat presiden yang saling berdebat, dan lain sebagainya.

6 Faktor yang Mempengaruhi Interaksi Sosial dan Penjelasannya

Terdapat banyak faktor yang bisa memengaruhi interaksi sosial atau mendorong terjadinya fenomena ini. Merujuk Modul Sosiologi terbitan Kemdikbud (2020), setidaknya ada 6 faktor yang bisa memengaruhi interaksi sosial.

Keenam faktor yang memengaruhi interaksi sosial itu adalah:

  • imitasi
  • identifikasi
  • sugesti
  • simpati
  • empati
  • motivasi.

Apa maksud masing-masing dari keenam faktor yang memengaruhi interaksi sosial tersebut? Berikut ini detail penjelasannya.

1. Imitasi

Imitasi merupakan tindakan atau usaha untuk meniru orang lain sebagai tokoh idealnya. Imitasi cenderung tidak disadari saat dilakukan oleh seseorang. Dalam interaksi sosial, imitasi yang pertama kali dilakukan oleh mayoritas orang terjadi dalam proses sosialisasi di keluarga.

2. Sugesti

Pengertian sugesti adalah pemberian pengaruh dari pandangan seseorang kepada orang lain dengan cara tertentu, sehingga orang tersebut mengikuti pandangan/pengaruh tersebut tanpa berpikir panjang.

2. Identifikasi

Identifikasi adalah kecenderungan atau keinginan seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain. Identifikasi mengakibatkan pengaruh yang lebih mendalam daripada sugesti dan imitasi. Sebab, identifikasi dilakukan secara sadar. Artinya, proses peniruan atau pengadopsian padangan orang lain dilakukan dengan sengaja.

4. Simpati

Simpati merupakan suatu proses seseorang yang merasa tertarik pada orang lain. Perasaan simpati itu bisa juga disampaikan kepada seseorang atau sekelompok orang atau lembaga formal pada saat-saat tertentu.

5. Empati

Empati adalah kemampuan memahami perasaan atau kondisi orang lain hingga seolah-olah ikut merasakannya, baik dalam bentuk rasa sakit, susah, maupun senang dan bahagia. Empati hampir mirip dengan simpati. Bedanya, sikap empati lebih terlihat secara emosional atau melalui penjiwaan yang mendalam.

6. Motivasi

Motivasi adalah dorongan, rangsangan, pengaruh, atau stimulus yang diberikan seorang individu kepada individu yang lain, sehingga penerimanya menuruti atau melaksanakan apa yang dimotivasikan secara kritis dan rasional.

Contoh Perilaku Imitasi, Sugesti, Identifikasi hingga Motivasi

Mengingat interaksi sosial sebenarnya merupakan fenomena yang melibatkan nyaris semua orang, banyak contoh perilaku Imitasi, Sugesti, Identifikasi, Empati, Simpati, dan Motivasi yang bisa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan, kebanyakan orang tidak menyadari telah melakukannya.

Sejumlah contoh perilaku manusia di kehidupan sehari-hari yang termasuk bentuk dari tindakan Imitasi, Sugesti, Identifikasi, Empati, Simpati, dan Motivasi adalah sebagai berikut.

1. Contoh perilaku imitasi

-Seorang anak meniru kebiasaan orang tuanya, seperti cara berbicara dan berpakaian.

-Orang-orang mengikuti gaya busana yang sedang menjadi tren.

-Seorang adik meniru cara bersikap dan kebiasaan kakaknya.

2. Contoh perilaku identifikasi

-Seorang pengagum artis terkenal mengidentifikasi dirinya menjadi seperti idolanya dengan meniru model rambut, model pakaian, atau gaya, dan bahkan menganggap dirinya sama dengan artis tersebut.

-Seorang pengagum calon presiden yang populer meniru cara berpakaian dan mengikuti pemikiran idolanya itu.

-Seorang mahasiswa berusaha menjadi seperti dosen yang dianggapnya pintar dan patut diidolakan.

3. Contoh perilaku sugesti

-Pemuka agama berceramah dan mendorong jemaahnya untuk rajin beribadah.

-Perusahaan menyewa jasa artis yang diidolakan banyak orang untuk iklan produknya.

-Dokter memberikan semangat kepada pasiennya agar mau minum obat dan berusaha sembuh.

4. Contoh perilaku simpati yang Memengaruhi Interaksi Sosial

-Seseorang memberikan ucapan selamat ulang tahun pada temannya.

-Seseorang memberikan selamat pada temannya yang lulus ujian dengan nilai terbaik.

-Orang-orang ikut berbahagia dan memberi selamat saat teman atau kerabatnya menikah.

5. Contoh perilaku empati

-Banyak orang dari berbagai wilayah turut memberikan sumbangan untuk membantu korban bencana alam banjir, longsor atau gempa di satu daerah.

-Seseorang memberikan donor darah kepada pasien yang sedang membutuhkan meski sebelumnya tidak saling mengenal.

-Banyak orang menjadi relawan untuk membantu penguburan pasien Covid-19 dan memberikan tenaga tambahan bagi rumah sakit saat pandemi.

6. Contoh perilaku Motivasi yang Memengaruhi Interaksi Sosial

-Guru yang memberikan motivasi kepada siswanya supaya semakin giat belajar.

-Orang tua mendorong anaknya belajar dengan menjanjikan hadiah jika sang anak berprestasi.

-Seseorang berusaha keras dalam berwirausaha setelah mendengar kisah sukses konglomerat yang semula miskin.

Baca juga artikel terkait INTERAKSI SOSIAL atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Iswara N Raditya