tirto.id - Ilmu tentang interaksi sosial antar sesama manusia muncul di dalam kajian sosiologi. Dari begitu banyaknya pelajaran di sekolah, mata pelajaran sosiologi menjadi salah satu pelajaran yang membahas interaksi, khususnya di peminatan IPS pada jenjang SMA.
Dalam buku Kamus Lengkap Psikologi (terjemahan Kartini & Kartono), Chaplin mengungkapkan, interaksi adalah suatu relasi yang terjadi ketika dua sistem bertemu hingga menemukan penyelesaian melalui satu sistem. Dengan kata lain, interaksi dapat dikatakan sebagai pengikat sosial antara manusia sehingga tiap orang dapat mempengaruhi satu sama lain.
Mengingat manusia adalah makhluk sosial kita tidak dapat memungkiri bahwa manusia berinteraksi dengan sesama manusia. Ini disebut dengan interaksi sosial.
Mengutip pendapat sosiolog Gilin dan Gilin, Soekanto dalam buku Sosiologi Suatu Pengantar (1982) menjelaskan, interaksi sosial adalah hubungan yang dinamis yang menghubungkan perorangan, kelompok dengan kelompok,dan orang dengan kelompok.
Singkatnya, interaksi sosial adalah hubungan aksi dan reaksi ketika dua orang atau lebih saling mengungkapkan perasaannya dengan omongannya, apapun hasilnya.
Syarat-syarat Terjadinya Interaksi Sosial
Interaksi sosial hanya dapat dilakukan oleh manusia dengan manusia lain, bukan dengan makhluk lain. Kita tidak dapat menganggap orang yang mengajak hewan berbicara melakukan interaksi sosial meskipun hewan adalah makhluk hidup.
Soekanto menyatakan terdapat beberapa syarat agar interaksi sosial dapat terjadi di masyarakat. Berikut ini syarat-syaratnya:
1. Kontak Sosial
Soekanto menerangkan, kontak sosial merupakan sebuah hubungan di mana satu pihak dengan pihak lain saling memberikan aksi-reaksi meski tidak bersentuhan dengan fisiknya. Dengan kata lain, kontak sosial merupakan cara seseorang atau kelompok dalam berinteraksi.
Kontak sosial dibagi menjadi tiga, yaitu:
a. Kontak Sosial Primer
Diartikan sebagai kontak yang terjadi secara langsung oleh manusia dengan manusia lain, bertatap muka.
b. Kontak Sosial Sekunder Langsung
Dimaksud dengan sekunder langsung karena interaksi dilakukan dengan cara menggunakan perantara namun dapat berhubungan secara langsung. Contoh kontak ini dapat dilihat ketika seorang melakukan telepon menggunakan smartphone.
c. Kontak Sosial Sekunder Tidak Langsung
Disebut sekunder tidak langsung karena caranya menggunakan perantara dan tidak berhubungan tidak secara langsung. Kita dapat melihat contohnya ketika seorang ayah menitip pesan kepada anak melalui ibunya.
2. Komunikasi
Berbeda dengan kontak sosial yang merupakan cara, komunikasi memberikan gambaran terhadap apa yang dikomunikasikan oleh orang lain. Menurut Soekanto (1982), orang akan memunculkan reaksi di tahap ini terhadap perasaan yang disampaikan individu atau kelompok lain.
Kesempurnaan pemahaman dari komunikasi ini bisa tercapai melalui 5 komponen penting.
Berikut ini komponen-komponennya:
a. Pengirim (sender). Pihak yang mengirim pesan.
b. Penerima (receiver). Pihak yang menerima pesan.
c. Media (channel). Alat untuk menyampaikan pesan.
d. Pesan (message). Maksud dari yang akan disampaikan kepada penerima.
e. Umpan balik (feedback). Balasan dari penerima kepada pengirim.
Interaksi akan berlanjut seperti siklus di mana pengirim dan penerima terus berperan menjadi keduanya.
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Agung DH