Menuju konten utama

Apa Itu Interaksi Sosial: Pengertian dan Bentuknya

Bentuk interaksi sosial dibedakan menjadi dua, yaitu interaksi sosial asosiatif dan disosiatif.

Apa Itu Interaksi Sosial: Pengertian dan Bentuknya
Ilustrasi Sosiologi. foto/IStockphoto

tirto.id - Interaksi sosial adalah aktivitas pertukaran sosial antara dua individu atau lebih. Dengan adanya interaksi sosial, suatu tatanan masyarakat dapat tersusun, sehingga membentuk kepribadian setiap individu. Selain itu, interaksi sosial pun mampu membangun struktur masyarakat dan kebudayaan.

Dengan berinteraksi satu sama lain, seseorang akan merancang aturan, institusi, dan sistem tempat mereka hidup. Biasanya, penggunaan simbol kerap dipakai untuk menyampaikan pesan terkait kesadaran satu masyarakat.

Interaksi sosial dapat dilihat dari berbagai jenis ukuran kelompok seperti, dua, tiga individu, atau kumpulan yang lebih besar lagi, demikian dikutip dari LibreTexts, platform non-profit yang menyediakan sumber-sumber teks untuk studi ilmiah.

Bentuk-bentuk Interaksi sosial

Interaksi sosial dapat terjadi di manapun dan kapanpun. Kendati demikian, interaksi individu antara satu dan yang lainnya juga dapat saling membantu atau bertikai. Misalnya, di dalam keluarga, ada rasa saling menyayangi, membantu, ataupun keributan. Oleh karena itu, bentuk interaksi sosial dibedakan menjadi dua, yaitu interaksi sosial asosiatif dan disosiatif.

Sebagaimana dilansir Modul Pembelajaran SMP Terbuka IPS, interaksi sosial asosiatif mengarah kepada persatuan, sementara disosiatif mengarah kepada perpecahan. Berikut penjelasannya.

1. Bentuk interaksi sosial asosiatif

  • Kerja sama

    Kerja sama adalah usaha bersama yang dilakukan sekelompok orang untuk tujuan bersama sehingga akan saling mendukung, bersinergi, dan saling membantu. Hasil dari kerja sama ini dapat menghasilkan kerukunan, seperti gotong royong yang dilakukan oleh masyarakat desa.

  • Akomodasi

    Akomodasi berawal dari perselisihan atau pertentangan. Akomodasi adalah upaya untuk meredakan atau menyelesaikan pertentangan yang terjadi. Tujuannya adalah untuk mencapai keseimbangan dan mencegah keberlanjutan dari suatu pertentangan.

  • Asimilasi

    Asimilasi adalah peleburan dua kebudayaan berbeda dan menjadi satu kebudayaan baru untuk tujuan bersama. Contoh: warga dari etnis Arab dan Tionghoa yang tinggal di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Mereka menggunakan bahasa Jawa sebagai identitas sosial, lalu mereka telah melebur dengan budaya masyarakat setempat.

  • Akulturasi

    Hampir sama dengan pengertian asimilasi, akulturasi adalah dua budaya yang berpadu dan menghasilkan budaya baru tanpa menghilangkan identitas budaya asli.

2. Bentuk interaksi sosial disosiatif

  • Persaingan (kompetisi)

    Persaingan adalah usaha memperlihatkan keunggulan masing-masing yang dilakukan oleh perseorangan pada berbagai bidang. Contoh persaingan pada saat seorang peserta didik berusaha untuk mendapat peringkat tertinggi di kelas.

  • Kontravensi

    Kontravensi adalah suatu perasaan tidak suka yang disembunyikan, seperti ketika siswa menyimpan perasaan tidak suka kepada temannya.

  • Pertentangan (konflik)

    Konflik adalah proses sosial yang dilakukan individu atau kelompok dalam mencapai tujuannya disertai dengan paksaan atau kekerasan. Pertentangan terjadi, karena adanya perbedaan antarindividu, perbedaan kebudayaan, perbedaan kepentingan, dan perubahan sosial. Konflik bisa terjadi di rumah, sekolah, masyarakat, maupun tempat lainnya.

Baca juga artikel terkait INTERAKSI SOSIAL atau tulisan lainnya dari Ega Krisnawati

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Ega Krisnawati
Penulis: Ega Krisnawati
Editor: Alexander Haryanto