tirto.id - Interaksi sosial merupakan hal yang normal dilakukan oleh manusia sebagai makhluk sosial. Dalam berinteraksi, ada hal-hal yang terjadi dan perlu diperhatikan serta jadi bahan pengamatan para ahli sosiologi.
Pengertian interaksi sosial menurut ilmu sosiologi adalah Hubungan timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, maupun kelompok satu dengan kelompok lainnya.
Melalui interaksi yang berlangsung antar manusia, dapat terjadi bermacam situasi misalnya suasana persahabatan, suasana bermusuhan, suasana bekerja sama dan lainnya.
Mengutip e-modul Sosiologi Kelas X dari Kemdikbud, interaksi bisa dilakukan dengan kata-kata, dengan berjabat tangan, atau dengan bahasa isyarat.
Definisi Interaksi Sosial Menurut Ahli
George Herbert Mead dan Erving Goffman, ahli sosiologi abad ke-19 dan awal 20 mendefinisikan interaksi sosial menjadi aktivitas individu yang dapat menjadi faktor pembentuk kepribadian dari setiap orang.
Dua teori yang dihasilkan oleh kedua sosiolog tersebut adalah Interaksionisme Simbolik dan Dramaturgi, berikut ini penjelasannya:
1. Teori Interaksionisme Simbolik
Menurut George Herbert Mead, interaksi sosial terjadi karena penggunaan simbol-simbol yang memiliki makna hingga memicu munculnya interaksi antar individu.
Misalnya aktivitas berbelanja antara penjual dan pembeli. Penjual bisa menggunakan simbol tertentu yang dimengerti oleh pembeli, hingga keduanya bisa melakukan transaksi.
2. Teori Dramaturgi
Menurut Erving Goffman, dalam interaksi sosial ada dua jenis kehidupan, yaitu backstage (belakang panggung) dan juga frontstage (depan panggung), mirip dengan seni hiburan.
Pola interaksi yang terjadi antar individu bisa berbeda tergantung pada situasi dan kondisi yang sedang berlangsung.
Misalnya dramaturgi yang berlangsung dalam kehidupan seorang ibu. Di rumah ia adalah ibu yang penyayang bagi anak-anak, namun di kehidupan sosialnya sebagai pekerja, ia bisa bersikap tegas dan keras.
Syarat Terjadinya Interaksi Sosial
Manusia bisa disebut melakukan interaksi sosial jika telah memenuhi dua persyaratan yaitu:
1. Melakukan kontak sosial
Kontak sosial bersifat primer jika individu mengadakan hubungan langsung bertemu bertatap muka. Sedangkan kontak sosial bersifat sekunder ada dua jenis yakni: yang langsung terjadi antar individu dengan perantara alat komunikasi (ponsel, video call, dll) dan yang tidak langsung seperti menggunakan surat atau email.
2. Melakukan komunikasi
Individu melakukan komunikasi (communicare : berhubungan) atau bergaul dengan orang lain. Bedanya dengan kontak sosial adalah, komunikasi lebih menekankan pada bagaimana pesannya itu diproses. Komunikasi terjadi setelah kontak dilakukan.
Contoh Interaksi Sosial dalam Bidang Sosial, Budaya dan Moral
Berikut ini adalah interaksi sosial dalam bidang budaya dan moral yang kerap terjadi dalam masyarakat, seperti dikutip dari laman Guru Berbagi:
1. Bidang Sosial
Interaksi sosial yang terjadi dalam bidang sosial, dilatar belakangi oleh kepentingan sosial ketika individu ingin mendapat kedudukan dalam masyarakat. Hal ini terjadi karena kedudukan seseorang ditentukan oleh adanya pengakuan dari masyarakat.
Contohnya adalah kampanye seorang calon anggota DPR ke masyarakat sebelum pemilu.
2. Bidang Budaya
Sedangkan kepentingan di bidang budaya terkait dengan adanya pola-pola perilaku, bahasa, organisasi sosial, reliji dan seni yang jadi kebiasaan turun temurun dari leluhur yang berlaku di lingkungan tersebut.
Contohnya adalah adanya gelaran seni wayang di suatu wilayah di Jawa.
3. Bidang Moral
Adanya kepentingan moral artinya kepentingan yang asalnya dari keprihatinan pada rendahnya situasi moralitas di suatu lingkungan. Situasi itu mendorong para pemerhati sosial untuk menggiatkan aktivitas moral sehingga moral masyarakat dapat meningkat kembali.
Contohnya adalah adanya pengajian yang digelar di lingkungan lokalisasi.
Penulis: Cicik Novita
Editor: Maria Ulfa