Menuju konten utama
IPS Sosiologi

Proses Terbentuknya Lembaga Sosial Beserta Penjelasan dan Contoh

Proses terbentuknya lembaga sosial karena adanya kebutuhan dari masyarakat itu sendiri.

Proses Terbentuknya Lembaga Sosial Beserta Penjelasan dan Contoh
Ilustrasi Gedung MPR. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

tirto.id - Lembaga sosial adalah suatu wadah yang berisikan norma-norma untuk mengatur atau menjadi pedoman aktivitas kehidupan masyarakat.

Lembaga sosial terbentuk karena adanya kebutuhan dari masyarakat itu sendiri.

Sebagai contoh, masyarakat membutuhkan pendidikan sehingga terbentuklah lembaga pendidikan seperti sekolah.

Contoh lainnya ketika masyarakat membutuhkan keberadaan uang sebagai alat pembayaran, maka dibentuklah lembaga ekonomi seperti bank.

Dengan kata lain, lembaga sosial sangat berperan besar dalam pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat sesuai dengan fungsinya di bidang tertentu.

Sedangkan jika dilihat secara menyeluruh, lembaga masyarakat sangat diperlukan untuk mewujudkan kehidupan masyarakat yang harmonis, tertib, dan teratur.

Jenis-Jenis Lembaga Sosial dan Contohnya

Dalam kehidupan bermasyarakat, ada 6 jenis lembaga sosial yang diketahui. Berikut keenam jenis lembaga sosial tersebut beserta contohnya:

1.Lembaga keluarga

Keluarga merupakan lembaga sosial paling dasar dalam masyarakat sekaligus menjadi pusat kegiatan individu.

Contoh:

  • Keluarga inti (ayah, ibu, dan anak)
  • Keluarga besar (keluarga inti ditambah kakek, nenek, paman, bibi, dan seterusnya)
  • Klan (kelompok kekerabatan)
2. Lembaga pendidikan

Lembaga ini terwujud demi memenuhi kebutuhan pendidikan bagi masyarakat. Lembaga ini juga merupakan tempat untuk membentuk individu agar memiliki perilaku yang baik.

Contoh:

  • Sekolah
  • Taman Kanak-Kanak (TK)
  • Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
  • Perguruan Tinggi (universitas)
  • Lembaga Pelatihan Kerja
3. Lembaga ekonomi

Lembaga yang mengatur hubungan antar individu dalam melakukan kegiatan pemenuhan kebutuhan hidup. Lembaga ini mengatur perekonomian demi terwujudnya masyarakat yang sejahtera.

Contoh:

  • Bank
  • Koperasi
  • Pasar
  • Perusahaan
  • BUMN

4. Lembaga politik

Lembaga sosial yang mengatur pembentukan, pembagian, hingga pelaksanaan kekuasaan/ wewenang di masyarakat.

Lembaga ini dapat berbentuk pemerintahan yang perannya tak hanya untuk memelihara keamanan dan ketertiban, tapi juga melayani masyarakat.

Contoh:

  • Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
  • Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
  • Dewan Perwakilan Daerah (DPD)
  • Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
  • Partai politik
5. Lembaga agama

Lembaga agama adalah lembaga sosial yang berfungsi mengatur kehidupan masyarakat di bidang kerohanian.

Contoh:

  • Majelis Ulama Indonesia (MUI)
  • Persekutuan gereja-gereja Indonesia (PGI)
  • Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI)
  • Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI)
  • Perwakilan Umat Budha Indonesia (WALUBI)
  • Majelis Tinggi Agama Konghuchu Indonesia (MATAKIN)
6. Lembaga budaya

Lembaga yang berperan dalam pengembangan sekaligus pelestarian kebudayaan, kesenian, serta ilmu pengetahuan.

Contoh:

  • Dewan kebudayaan di tiap kota, misalnya Dewan Kebudayaan Yogyakarta dan Dewan Kesenian Jakarta.
  • Lembaga adat dan kebudayaan suku tertentu
  • Paguyuban seni
  • Sanggar tari

Proses Terbentuknya Lembaga Sosial

Proses terbentuknya lembaga sosial atau lembaga kemasyarakat disebut juga dengan proses institusionalisasi atau pelembagaan.

Lembaga sosial sendiri sebenarnya terbentuk dari norma-norma masyarakat. Norma tersebut berproses dari yang awalnya dikenal, kemudian diakui, dimengerti, hingga akhirnya dipatuhi oleh masyarakat.

Jadi, proses institusionalisasi terjadi ketika ada norma atau nilai-nilai yang dianggap penting bagi kehidupan. Masyarakat kemudian diminta untuk mematuhi norma tersebut demi kehidupan yang lebih baik.

Dikutip bukuPengantar Sosiologi karangan Dr. Baharuddin MA, lembaga sosial terbentuk melalui proses habitualisasi dan tipifikasi. Habitualisasi merupakan proses terbentuknya suatu kebiasaan dari perilaku tertentu yang diulang-ulang.

Sedangkan tipifikasi adalah proses penerimaan atau pembenaran dari kebiasaan tersebut oleh sekelompok orang.

Sementara proses habitualisasi yang terus berlanjut ke tipifikasi disebut dengan institusionalisasi.

Maka jika diurutkan, awalnya ada sebuah perilaku yang dilakukan secara berulang sehingga menjadi kebiasaan (habitualisasi). Akan tetapi, kebiasaan ini belum tentu dianggap baik atau cocok bagi orang lain.

Namun apabila dianggap cocok dan dipandang sebagai sesuatu yang penting, maka kebiasaan tersebut akan diterima, diakui, sekaligus diikuti oleh orang lain (tipifikasi).

Dari sinilah kemudian terbentuk suatu tipe. Tipe merupakan suatu kebiasaan yang berlaku bagi sekelompok orang atau masyarakat, contohnya adalah adat istiadat atau tata kelakuan.

Tipe inilah yang kemudian disebut sebagai lembaga sosial atau lembaga kemasyarakatan.

Contoh Proses Terbentuknya Lembaga Sosial

Suku Sasak terkenal dengan tradisi kawin lari, yaitu tradisi menculik/ melarikan seorang gadis (calon mempelai wanita) sebelum pernikahan dimulai.

Tradisi ini terbentuk dari perilaku perorangan, kemudian menjadi kebiasaan hingga akhirnya berubah menjadi tradisi yang diikuti oleh masyarakat.

Pada awalnya, kawin lari adalah sebuah perilaku yang dilakukan oleh seseorang. Namun seiring berjalannya waktu, perilaku ini diikuti oleh orang lain di kalangan Suku Sasak.

Perilaku kawin lari yang dilakukan secara berulang ini akhirnya menjadi sebuah kebiasaan. Lama-lama kebiasaan ini diakui dan dianggap sebagai sesuatu yang baik oleh kelompok masyarakat.

Namun kebiasaan kawin lari ini belum memiliki norma atau aturan tertentu. Dari sinilah kemudian diciptakan aturan atau norma tentang tata cara pelaksanaan kawin lari yang dipatuhi oleh masyarakat.

Baca juga artikel terkait LEMBAGA SOSIAL atau tulisan lainnya dari Erika Erilia

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Erika Erilia
Penulis: Erika Erilia
Editor: Dhita Koesno