Menuju konten utama

Apa Itu Lembaga Sosial, Jenis, Syarat, Fungsi & Proses Pembentukan

Mengenal apa itu lembaga sosial, jenis-jenis, syarat dan proses pembentukkannya. 

Apa Itu Lembaga Sosial, Jenis, Syarat, Fungsi & Proses Pembentukan
Sejumlah murid mengerjakan soal Penilaian Akhir Tahun (PAT) saat menjalani uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) tahap 2 di SDN Kebayoran Lama Selatan 17 Pagi, Jakarta, Rabu (9/6/2021). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.

tirto.id - Dalam upaya mewujudkan keteraturan hidup bersama, masyarakat membutuhkan lembaga sosial. Kendati begitu, lembaga sosial tidak bisa terbentuk secara langsung.

Hal ini karena terbentuknya sebuah lembaga menyangkut proses yang panjang, bukan hanya terorganisir tapi menyangkut perilaku individu dan kelompok yang didasarkan pada aturan atau norma tertentu.

Menurut bapak antropolog Indonesia Koentjaraningrat, lembaga sosial merupakan satuan norma khusus yang menata serangkaian tindakan dan berpola untuk keperluan khusus manusia dalam kehidupan bermasyarakat.

Sebagaimana yang dilansir dari Modul PJJ IPS SMP-Digital, lembaga sosial memiliki peran dan fungsi bagi masyarakat dalam rangka mencukupi kebutuhan pokok setiap anggota masyarakatnya.

Berikut ini fungsi lembaga sosial secara umum, yaitu:

  1. Memberikan pedoman bertingkah laku yang menyangkut pemenuhan kebutuhan hidup.
  2. Menjaga keutuhan masyarakat yang bersangkutan agar hidup serasi dan harmonis di lingkungan masyarakat.
  3. Memberikan pedoman kepada masyarakat untuk mengadakan sistem pengendalian sosial (kontrol sosial/pengawasan) di masyarakat.
Jenis dan fungsi lembaga sosial

Berikut ini jenis dan fungsi lembaga sosial.

1. Lembaga keluarga

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari; ayah, ibu dan anak. Keluarga terbentuk dari perkawinan yang sah menurut agama, adat dan pemerintah. Fungsi dari lembaga keluarga, yaitu

- Reproduksi

Pernikahan diharapkan dapat memberi keturunan.

- Ekonomi

Keluarga dapat menjalankan perekonomian secara efektif dan efisien.

- Sosialisasi

Keluarga adalah tempat sosialisasi pertama sebelum seorang anak terjun ke masyarakat. Maka itu, anak-anak akan diajarkan cara menjalankan kehidupan yang sesuai dengan nilai dan norma di masyarakat.

- Afeksi

Keluarga adalah tempat pertama untuk mencurahkan kasih sayang dan perhatian dari tiap anggotanya.

- Proteksi

Keluarga memberikan perlindungan dan rasa aman.

- Pengawasan sosial

Dalam hal ini, setiap anggota keluarga pada dasarnya saling menjaga dan memiliki tanggung jawab untuk menjaga nama baik keluarga.

- Pemberian status

Umumnya, seseorang akan memperoleh status/kedudukan di masyarakat setelah menjadi keluarga.

2. Lembaga agama

Lembaga agama adalah lembaga yang telah dirumuskan, dibakukan, meliputi sistem keyakinan, dan praktik keagamaan dalam masyarakat.

Selain itu, lembaga agama juga dipahami sebagai suatu lembaga atau institusi penting yang mengatur kehidupan rohani manusia.

Pendidikan agama menuntun individu untuk berperilaku baik terhadap sesama manusia, makhluk hidup lain, dan alam sekitar.

Berikut ini fungsi lembaga agama.

- Pedoman hidup

Sebagai pedoman hidup dalam hubungannya dengan Tuhan, sesama, dan alam sekitar.

- Sumber kebenaran

Agama mengajarkan keselamatan dunia dan akhirat untuk mencapai kebahagiaan dan ketidakmampuan manusia.

- Pengatur hubungan

Agama sebagai pengatur tata cara berhubungan dengan manusia dan Tuhan.

- Tuntunan prinsip benar dan salah

Agama adalah tuntunan agar manusia terhindar dari kesalahan.

- Pedoman mengungkapkan perasaan terhadap sesama

Dalam agama, setiap manusia diwajibkan untuk berbuat baik terhadap sesama mahluk hidup.

- Pedoman keyakinan dalam perbuatan

Agama menuntun setiap orang untuk berbuat kebaikan sekecil apapun dan nantinya akan mendapatkan hasil terbaik atas perbuatannya.

- Pedoman keberadaan

Pada hakikatnya agama mengajarkan bahwa manusia dan semesta merupakan ciptaan Tuhan.

- Pedoman rekreasi dan hiburan

Agama dapat dijadikan sebagai sarana rekreasi dan hiburan untuk mencapai kepuasan batin.

3. Lembaga ekonomi

Lembaga ekonomi lahir sebagai suatu usaha manusia untuk menyesuaikan diri dengan alam untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka terkait pengaturan dalam berbagai bidang ekonomi.

Hal tersebut dilakukan dalam rangka mencapai kehidupan yang sejahtera dan terpenuhinya kebutuhan masyarakat. Lantas, apa saja fungsi lembaga ekonomi? Berikut penjelasannya.

- Memberi pedoman untuk mendapatkan bahan pangan.

- Memberi pedoman untuk melakukan pertukaran barang atau barter.

- Memberi pedoman tentang harga jual beli barang.

- Memberi pedoman untuk menggunakan tenaga kerja.

- Memberi pedoman tentang cara pengupahan.

- Memberi pedoman tentang cara pemutusan hubungan kerja.

- Memberi identitas bagi masyarakat.

4. Lembaga Pendidikan

Lembaga pendidikan adalah lembaga atau tempat berlangsungnya proses pendidikan dengan tujuan untuk mengubah tingkah laku individu ke arah yang lebih baik melalui interaksi dengan lingkungan sekitar.

Lembaga pendidikan juga dipahami sebagai sebuah lembaga yang menawarkan pendidikan formal mulai dari jenjang pra-sekolah sampai ke pendidikan tinggi, baik umum maupun khusus.

Selain sekolah sebagai lembaga formal, terdapat pula lembaga non-formal, yaitu tempat kursus/les dan keluarga.

Dua lembaga non-formal tersebut memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk memberikan arah terhadap perkembangan manusia dan lingkungannya.

Terdapat dua fungsi dari lembaga pendidikan, yaitu fungsi manifes (fungsi yang disadari) dan fungsi laten (fungsi yang tidak disadari). Berikut penjelasannya.

a. Fungsi manifes

- Mempersiapkan anggota masyarakat untuk mencari nafkah.

- Mengembangkan bakat seseorang.

- Melestarikan kebudayaan masyarakat.

- Menanamkan keterampilan.

b. Fungsi laten

- Mengurangi pengendalian orang tua.

- Mempertahankan sistem kelas sosial (status seseorang di masyarakat).

- Memperpanjang masa remaja.

5. Lembaga politik

Lembaga politik merupakan suatu lembaga yang mengatur pelaksanaan dan wewenang. Kedua hal tersebut menyangkut kepentingan masyarakat agar tercapai suatu keteraturan dan tata tertib kehidupan bermasyarakat.

Selain itu, lembaga politik juga dipahami sebagai keseluruhan tata nilai dan norma yang berkaitan dengan kekuasaan. Lembaga politik yang berkembang di Indonesia, yaitu:

  • Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
  • Presiden dan Wakil Presiden
  • Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
  • Dewan Perwakilan daerah (DPD)
  • Pemerintahan Daerah
  • DPRD Provinsi dan DPRD kabupaten/Kota
  • Partai Politik
Berikut ini fungsi lembaga politik.

- Memelihara ketertiban dalam negeri.

- Mengusahakan kesejahkteraan umum.

Syarat-syarat lembaga sosial

Menurut Koentjaraningrat aktivitas manusia atau aktivitas kemasyarakatan untuk menjadi lembaga sosial harus memenuhi syarat-syarat tertentu.

Dikutip dari Modul 3 Menjauhkan yang Dekat, Mendekatkan yang Jauh, syarat-syarat lembaga sosial, yaitu:

1. Suatu tata kelakuan baku yang meliputi norma-norma dan adat istiadat dalam ingatan maupun tertulis.

2. Kelompok manusia yang menjalankan aktivitas bersama dan saling berhubungan menurut sistem norma-norma tersebut.

3. Suatu pusat aktivitas yang bertujuan memenuhi kompleks kebutuhan tertentu. Selain itu, disadari dan dipahami oleh kelompok-kelompok yang bersangkutan.

4. Mempunyai perlengkapan dan peralatan.

5. Sistem aktivitas itu dibiasakan atau disadarkan kepada kelompok yang bersangkutan dalam suatu masyarakat untuk kurun waktu yang lama.

Proses pembentukan lembaga sosial

Menurut laman Rumah Belajar, secara umum pembentukan lembaga sosial dapat diklasifikasikan ke dalam dua proses. Proses pembentukan lembaga sosial meliputi hal-hal berikut.

1. Lembaga sosial yang muncul secara tidak terencana

Lembaga sosial yang muncul secara tidak terencana terbentuk dengan proses secara bertahap dalam kehidupan masyarakat.

Umumnya hal ini terjadi ketika masyarakat dihadapkan pada masalah atau hal-hal yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan hidup yang sangat penting.

Contohnya adalah dalam kehidupan ekonomi pada masa lalu. Agar dapat memperoleh suatu barang yang tidak diproduksi sendiri oleh rumah tangga atau masyarakat, seseorang akan menggunakan sistem barter dengan orang lain.

Kendati begitu, karena sistem barter dianggap sudah tidak efisien dan menyulitkan, maka dibuatlah uang sebagai alat pembayaran yang diakui masyarakat untuk mendapatkan suatu barang, hingga muncul lembaga ekonomi seperti bank dan sebagainya.

2. Lembaga sosial yang muncul secara terencana

Sementara itu, lembaga sosial yang muncul secara terencana adalah institusi yang muncul melalui suatu proses perencanaan matang dan diatur oleh seseorang, kelompok, atau organisasi tertentu.

Pihak-pihak tersebut sebagian besar memiliki kekuasaan dan wewenang. Contohnya untuk mengatasi permasalahan kepadatan penduduk, maka pemerintah mencanangkan program transmigrasi.

Lembaga transmigrasi ini muncul bertujuan untuk memetakan jumlah penduduk secara merata.

Baca juga artikel terkait atau tulisan lainnya dari Ega Krisnawati

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Ega Krisnawati
Penulis: Ega Krisnawati
Editor: Yandri Daniel Damaledo