Menuju konten utama
IPS Sosiologi

Pengertian Tindakan Sosial, Ciri, & Contohnya di Ilmu Sosiologi

Ada beberapa pandangan tentang tindakan sosial yang dikemukakan ahli sosiologi. Kenali pengertian dan teori tindakan sosial, ciri-ciri, hingga contohnya.

Pengertian Tindakan Sosial, Ciri, & Contohnya di Ilmu Sosiologi
Petugas perangkat desa membagikan paket sayur dan tempe kepada warga di Desa Ploso, Jati, Kudus, Jawa Tengah, Jumat (30/7/2021). ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/wsj.

tirto.id - Setiap individu memiliki respons masing-masing terhadap tindakan sosial. Apa itu tindakan sosial beserta ciri-ciri dan faktor pemicunya?

Keputusan untuk melakukan tindakan sosial hadir dalam setiap diri seseorang. Ia mengambil tindakan yang dianggapnya perlu dari sudut pandangnya.

Meski demikian, pemicu seseorang mengambil tindakan sosial bisa beraneka alasan. Faktor tersebut mungkin saja karena pengalaman pribadi, dan di sisi lain juga muncul pemicu dari luar.

Apa yang Dimaksud dengan Tindakan Sosial?

Tindakan sosial adalah tindakan subjektif individu yang dapat berpengaruh terhadap orang lain di sekitarnya, menurut ilmu sosiologi. Tindakan sosial menurut Max Weber, sosiolog Jerman, dikatakannya sebagai suatu kenyataan sosial yang terdapat individu dan tindakan-tindakan sosial di dalamnya.

Dalam The Theory of Social and Economic Organization (1964, hlm. 88), Max Weber mendefinisikan tindakan itu bersifat subjektif. Alasanya, hal itu berhubungan dengan orang lain yang juga bisa bertindak sesuai subjektivitasnya.

Untuk bertindak di suatu lingkungan sosial, terdapat banyak faktor yang mempengaruhi individu. Misalnya, bertindak karena berpikir rasional secara instrumen dan nilai.

Kemudian, bertindak subjektif berdasarkan pandangan hal non-rasional. Di antaranya terpengaruh sesuatu yang sifatnya tradisional dan melibatkan perasaan (afektif).

Kumpulan Teori tentang Tindakan Sosial

Beberapa sosiolog dunia memberikan definisi terhadap teori tindakan sosial. Teori tindakan sosial dan tokohnya yang cukup dikenal yaitu:

1. Max Weber

Max Weber berpandangan tindakan sosial dibedakan menjadi tindakan tujuan dan tindakan nilai. Contoh tindakan sosial menurut Max Weber dari sisi tujuan yaitu individu melakukan tindakan karena ingin mencapai tujuan tertentu. Adapun tindakan nilai, dilakukan karena tindakan tersebut sudah dianggap memenuhi nilai atau norma yang diyakini.

2. Herbert Blumer

Herbert Blumer menawarkan teori interaksionisme simbolik. Teori ini memberikan pandangan pentingnya tindakan sosial untuk memahami arti dan makna yang diberikan individu atas sebuah situasi.

3. George Herbert Mead

George Herbert Mead berpandangan bahwa tindakan sosial dipengaruhi proses sosialisasi dan interaksi individu bersama orang lain. Mead menawarkan konsep "self" yang menggambarkan setiap individu membentuk identitas dan perilakunya lewat interaksi sosial.

4. Emile Durkheim

Emile Durkheim menjelaskan tindakan sosial melalui konteks integrasi sosial dan solidaritas. Menurutnya, tindakan sosial mempunyai peran penting membentuk kesatuan sosial dan mempertahankan stabilitas di dalam masyarakat.

5. Karl Marx

Karl Marx mengemukakan tindakan sosial menurut konteks struktur sosial dan pertentangan kelas. Menurutnya, tindakan sosial muncul dan dipengaruhi struktur kelas ekonomi pada masyarakat. Faktor pemicunya perjuangan kelas dan konflik sosial.

Ciri-Ciri Tindakan Sosial

Max Weber turut menjabarkan poin-poin ciri yang menjadi fokus penelitian para sosiolog terkait tindakan sosial. Ciri tersebut dilampirkan oleh George Ritzer lewat buku Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda (2016, hlm. 39).

Berbagai ciri tindakan sosial sebagai berikut:

  • Mengandung makna subjektif yang ditunjukkan lewat aktivitas atau tindakan nyata.
  • Berawal dari subjektifitas yang melahirkan tindakan nyata dan membatin.
  • Terpengaruh oleh situasi di sekelilingnya atau merupakan pengulangan akibat persetujuan diam-diam.
  • Mengarah kepada seseorang atau beberapa individu lain di sekitarnya.
  • Dilakukan atas dasar perhatian terhadap tindakan individu lain dan ditujukan ke orang lain pula.

Contoh Tindakan Sosial dalam Kehidupan Sehari-Hari

Berdasarkan penjelasan dasar mengenai tindakan sosial, diketahui bahwa aksi tersebut sepenuhnya bersifat subjektif. Cara menganalisisnya secara objektif, perlu memperhatikan kondisi lingkungan yang mempengaruhi tindakan.

Salah satu yang bisa dilihat adalah contoh tindakan sosial berdasarkan rasionalitas. Dengan memanfaatkan alat-alat sosial, individu bisa menilai dalam kepalanya tentang tindakan apa yang semestinya dilakukan.

Misalnya yaitu pemberlakukan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) di tengah masyarakat. Individu akan berusaha tidak melanggar aturan tersebut agar tidak sampai mendapat hukuman. Hal tersebut terjadi lantaran pikiran subjektifnya tidak menginginkan memperoleh hukuman meski ringan.

Ada juga hal rasional lain yang mempengaruhi tindakan sosial bersifat rasional nilai. Contohnya yaitu penerapanan ajaran agama dalam kehidupan.

Menurut ajaran agama, akan ada beberapa tindakan yang dinilai terlarang. Hanya saja, kenyataan di lingkungan sosial, larangan tersebut tetap saja ada yang tetap melakukannya. Jika terjadi hal ini, keputusan atas tindakan sosial dilandaskan pada pemikiran individu itu sendiri.

Contoh tindakan sosial lainnya bersifat non-rasional atau tradisional. Misalnya terkait budaya di suatu lingkungan, apabila suatu tindakan dianggap menjadi kebiasaan, maka pelaksanaan tindakan tersebut menjadi sebuah kewajaran.

Contoh tindakan sosial selanjutnya memiliki sifat berdasarkan batin atau hati nurani (afektif). Misalnya, ada seorang anak sedang pengemis di pinggir jalan. Ketika orang lain lewat, ia memberikannya sejumlah uang pada si anak lantaran merasa kasihan.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tindakan Sosial

Tindakan sosial setiap individu tidak muncul begitu saja. Ada berbagai faktor yang dapat melatarbelakangi kemunculannya. Faktor tersebut antara lain:

1. Norma dan nilai sosial

Normal dan nilai sosial berkaitan untuk perilaku individu ketika menjalani interaksi sosialnya. Norma merupakan standar berperilaku yang diterima pada suatu masyarakat, Adapun nilai adalah prinsip atau keyakinan yang dinilai penting pada sebuah kelompok.

2. Status dan peran sosial

Tindakan sosial turut dipengaruhi status dan peran individu. Status adalah posisi individu pada sebuah struktur sosial. Adapun peran merupakan harapan perilaku yang muncul dari status yang disandang tersebut.

3. Lingkungan sosial

Lingkungan sosial akan membentuk sikap, nilai, dan norma yang diterapkan oleh individu. Lingkungan ini antara lain keluarga, tema, hingga komunitas.

4. Motivasi individu

Motivasi dapat membuat individu memilih tindakannya menurut konteks sosial. Motivasi menjadi dorongan internal yang memengaruhi perilaku.

5. Pengalaman setiap individu

Pengalaman pribadi dalam berbagai urusan bisa membentuk persepsi dan respons pada situasi sosial. Pengalaman tersebut yang berpengaruh atas tafsiran dan respons individu pada interaksi sosial.

6. Emosi dan perasaan

Emosi memengaruhi cara seseorang berinteraksi dengan orang lain melalui empati, simpati, hingga antipati. Perasaan yang muncul dari situ menjadi dorongan atau justru penghambat atas tindakan sosial tertentu.

7. Kebudayaan

Kebudayaan memengaruhi pembentukan kerangka referensi seseorang untuk memahami dan menafsirkan dunia sosial. Cakupannya seperti norma, nilai, dan praktis warisan di sebuah masyarakat.

8. Media massa dan teknologi

Media massa dan teknologi mampu membentuk opini. Hal ini bisa memengaruhi tindakan sosial dari individu.

Baca juga artikel terkait EDUKASI DAN AGAMA atau tulisan lainnya dari Yuda Prinada

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Yuda Prinada
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Dhita Koesno
Penyelaras: Ilham Choirul Anwar