tirto.id - Tertib sosial kerap disebut “order” dan didefinisikan sebagai tingkah laku manusia yang sesuai dengan kondisi lingkungan sekitarnya.
Dalam tatanan kehidupan sosial, masyarakat terdiri atas individu-individu yang hidup di suatu lingkungan tertentu. Ketika menjalani kehidupan mereka berbaur satu sama lain di komunitas sosialnya.
Untuk bisa bertahan, manusia menyesuaikan diri dengan keadaan di sekelilingnya. Salah satu keadaan tersebut bisa meliputi aturan dan norma yang berlaku di sebuah masyarakat.
Sebut contohnya negara Indonesia, terdapat aturan KUHP (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana) yang digunakan sebagai acuan dasar hukum.
Jika seseorang melanggar, maka bisa memperoleh hukuman. Terkait hukumannya, diberikan sesuai dengan apa yang tertulis di dalamnya.
Lantas, mengapa aturan tersebut bisa memunculkan tertib sosial dan bagaimana ciri-ciri masyarakatnya?
Penyebab Tertib Sosial
Berdasarkan ungkapan Sari Oktafiana dkk. dalam IPS (2021, hlm. 126), terungkap bahwa tertib sosial terjadi lantaran seseorang bisa menyesuaikan diri dengan aturan yang berlaku di lingkungannya.
Dengan begitu, aturan dibuat agar tertib sosial muncul. Jika perilaku para individu di dalamnya sudah sesuai dengan aturan, maka sebuah masyarakat bisa dikatakan tertib secara sosialnya.
Cindy Aprianjani dalam Skripsinya (2020, hlm. 8) menambahkan, tertib sosial mengandung berbagai macam hukum yang memaksa individu untuk berperilaku sesuai. Dengan begitu, mereka yang tak sesuai akan mendapatkan hukuman.
Hukuman ini bukan hanya tentang peraturan yang tertulis, namun bisa juga meliputi hukum-hukum yang tidak tertulis. Sebut saja contohnya terkait gaya berpakaian harus sopan yang diklaim sesuai dengan budaya Islami.
Jika melihat ada seseorang yang memakai baju tak senonoh, maka orang tersebut akan diberikan hukuman sosial. Misalnya, dijauhi oleh teman-teman atau bahkan dikomentari buruk oleh orang-orang di sekelilingnya.
Berbeda dengan hukuman tak tertulis, aturan yang tertulis lebih konkret. Dengan kata lain, hukum akan menindak orang-orang yang telah melanggar. Hukuman tersebut bisa jadi berupa denda hingga hukuman penjara.
Ciri-ciri Masyarakat Tertib Sosial
Berikut ini ciri-ciri masyarakat yang tertib sosial.
- Mempunyai aturan hukum tertulis atau tidak tertulis;
- Orang-orang mematuhi aturan tersebut;
- Mereka yang melanggar aturan diberi hukuman.
Mengapa Manusia Membutuhkan Tertib Sosial?
Dari penjelasan di atas, jelas bahwa tertib sosial mengandung aturan-aturan yang memaksa masyarakat untuk melakukan atau tidak melakukan suatu hal.
Jika pelanggaran terjadi, maka orang tersebut akan dianggap tidak tertib secara sosial. Biasanya, tertib sosial dibutuhkan demi kebaikan bersama.
Dengan begitu, aturan yang ada dalam tertib sosial bersifat positif agar masyarakatnya terhindar dari aspek-aspek negatif.
Sebut contohnya KUHP yang mengatur pidana di Indonesia. Di dalamnya termuat aturan mengenai berbagai macam kejahatan yang berpotensi terjadi.
Jika tak tertib, orang yang melakukan pelanggaran bisa dipenjara atau dikenai denda-denda tertentu. Berbeda dengan orang yang tertib, mereka tidak akan terkena hukuman.
Oleh sebab itu, tertib sosial dibutuhkan demi menjaga keamanan masyarakat. Selain itu, digunakan juga demi menjaga manusia dari kejahatan-kejahatan manusia lainnya.
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Dhita Koesno