tirto.id - Proses terbentuknya identitas sosial melalui tahapan berupa identifikasi, kategorisasi, dan perbandingan. Lantas, bagaimana tahap pembentukan identitas sosial tersebut?
Dikutip dari KBBI Daring, identitas berarti suatu ciri atau keadaan khusus seseorang. Jika dikaitkan dengan konteks sosial, ciri yang dimaksud bisa mendeskripsikan bahwa seseorang termasuk bagian masyarakat tertentu.
Menurut Tajfel & Turner dalam The Social Psychology of Intergroup Relations (1979), identitas sosial adalah pengetahuan ketika seorang individu merasa bahwa dirinya punya kesamaan emosi dan nilai. Kesamaan ini dirasakan oleh individu sebagai bagian dari suatu kelompok.
Proses Pembentukan Identitas Sosial
Dalam studi sosiologi, identitas sosial punya proses tertentu sebelum akhirnya bisa mendeskripsikan identitas seorang individu. Adapun Tajfel selaku ahli mengembangkan teori identitas melalui kategorisasi individu.
Perseorangan ini nantinya ditinjau berdasarkan hal yang melekat di dalam dirinya, khusus sebagai bagian dari suatu kelompok. Selain itu, dilihat juga berdasarkan nilai yang bisa membedakannya dengan kelompok sosial lain.
Berikut ini penjelasan tentang proses terbentuknya identitas sosial.
1. Identifikasi Sosial
Bond dkk. dalam International Journal of Communication (2018) mencatat pendapat Tajfel dan Turner mengenai proses pembentukan identitas sosial. Sebagai tahap pertama, ada teori yang disebut identifikasi sosial.Pada proses terbentuknya identitas sosial ini, individu mulai mengidentifikasi diri mereka. Dengan begitu, mereka bisa paham tentang nilai yang dimiliki oleh kelompoknya sebagai hasil dari identifikasi.
2. Kategorisasi Sosial
Dalam KBBI, kategorisasi adalah langkah untuk menyusun suatu hal berdasarkan golongan atau kategori tertentu. Tahapan ini dapat berlaku pula dalam proses pembentukan identitas sosial.Ketika berada di tahap ini, individu cenderung mulai untuk mengatur lingkungan sosialnya. Perwujudannya diciptakan melalui pembuatan kategori kelompok yang dirasa punya makna, khususnya bagi individu itu sendiri.
3. Perbandingan Sosial
Setelah mengidentifikasi diri dan memberikan kategori, individu akhirnya bisa memberikan penilaian. Dalam proses pembentukan identitas sosial, perbandingan sosial berperan sebagai pembanding.Adapun perbandingan terjadi lantaran adanya penilaian antara suatu kelompok dengan kelompok lain. Seseorang bisa merasakan apa yang berlainan dari dirinya, jika melihat kelompok berbeda.
Contoh Identitas Sosial
Menurut S. Bekti Istiyanto dalam Etnografi Komunikasi Komunitas Sunda Paurangan (2018), wujud identitas sosial mampu menciptakan perasaan-perasaan positif. Individu sadar tentang nilai yang menjadikannya sama dengan orang-orang di dalam kelompoknya.
Adapun contoh identitas sosial secara konkret dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari. Banyak sekali kelompok sosial berdasarkan kebangsaan, etnik, ras, kelas pekerja, keturunan, agama, dan lain-lain.
Salah satu contoh identitas sosial tersebut adalah bangsa Indonesia. Di negara Indonesia, semua masyarakat menganggap bahwa dirinya merupakan suatu kesatuan kelompok karena tinggal di negara dan sesuai aturan yang sama.
Tahap pembentukan identitas sosial ini juga tidak serta merta terjadi begitu saja. Pernyataan ini disampaikan lantaran bangsa Indonesia punya pengalaman yang serupa, yaitu pernah dijajah pihak asing.
Pada awalnya, mereka secara kelompok-kelompok kecil terpisah untuk melakukan perlawanan. Seiring perkembangan kesadaran dan kesamaan rasa, mereka bersatu dan bernaung di bawah suatu kelompok pergerakan.
Adapun sebagai salah satu kelompok sosial, Indonesia punya identitas sosial yang tidak serupa dengan negara lain. Ciri khasnya dilihat dari lambang negara Pancasila, peraturan diatur UUD 1945, dan punya lagu kebangsaan bertajuk "Indonesia Raya".
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Dhita Koesno
Penyelaras: Yuda Prinada