tirto.id - Tipe-tipe tindakan sosial dalam studi sosiologi terdiri atas 4 macam. 4 tipe tindakan sosial tersebut adalah: Tindakan Rasional Instrumental, Tindakan Rasional Berorientasi Nilai, Tindakan Tradisional, dan Tindakan Afektif.
Tindakan sosial menurut Max Weber (ahli sosiologi dari abad 19) adalah perilaku manusia yang bermakna tertentu dengan mempertimbangkan keberadaan individu lain dalam lingkungan sosial masyarakat.
Adapun tindakan sosial merupakan pewujudan dari interaksi sosial antarindividu. Dalam interaksi ini, terdapat variasi hubungan yang menunjukkan proses berpikir, tujuan yang akan dicapai, dan cara mencapai tujuan tersebut.
Artinya, tindakan sosial bukan hanya merujuk pada segala aktivitas yang dilakukan manusia secara individual, melainkan praktik-praktik yang dilakukan seseorang dalam konteks sekumpulan aktor atau kelompok-kelompok sosial.
Dalam teori Max Weber, tindakan manusia dapat disebut sebagai tindakan sosial ketika memuat setidaknya 3 unsur.
Pertama, tindakan tersebut memiliki makna subjektif. Kedua, tindakan itu memengaruhi perilaku-perilaku pelaku lainnya. Ketiga, perilaku itu dipengaruhi oleh perilaku pelaku-pelaku lain.
Tipe-Tipe Tindakan Sosial dan Contohnya
Secara garis besar, tindakan sosial dapat dibagi ke dalam empat tipe yang didasarkan pada tingkat rasionalitas.
Berikut ini 4 tipe tindakan sosial beserta contoh dan penjelasannya mengutip dari modul Sosiologi (2020) terbitan Kemdikbudristek:
1. Tindakan Rasional Instrumental
Tindakan rasionalitas instrumental merupakan tindakan yang dilakukan dengan memperhitungkan kesesuaian antara cara yang akan digunakan dan tujuan yang akan dicapai secara rasional.
Tindakan ini ditentukan secara matang melalui penghimpunan informasi, menandai kemungkinan-kemungkinan maupun hambatan-hambatan yang ada, serta memperhitungkan konsekuensi yang mungkin muncul dari pilihan tindakan yang satu dengan yang lainnya.
Dari sini, tindakan rasional instrumental dapat melihat pertimbangan efisiensi dan efektivitas suatu tindakan yang akan diambil untuk mencapai tujuan.
Contoh tindakan rasionalitas instrumental terjadi saat para siswa yang mengikuti seleksi nasional masuk perguruan tinggi. Sebagai calon mahasiswa, mereka mempertimbangkan berbagai aspek dalam memilih program studi yang ingin didaftar berdasarkan minat dan bakat, perhitungan daya saing, serta akreditasi prodi maupun universitas.
2. Tindakan Rasional Berorientasi Nilai
Tindakan rasional berorientasi nilai adalah tindakan sosial yang menekankan perhitungan manfaat, tanpa memperhitungkan tujuan yang hendak dicapai.
Dalam tindakan ini, seorang individu tidak tergantung pada tujuan bersifat pribadi, melainkan lebih mengutamakan penilaian masyarakat berdasarkan ukuran baik atau buruk sesuai nilai dan norma yang berlaku.
Maka itu, tipe tindakan rasional berorientasi nilai tidak mengedepankan cara maupun hasil terbaik, melainkan kesesuaiannya dengan nilai sosial.
Contoh tindakan rasional berorientasi nilai adalah kegiatan penggalangan sumbangan dana sosial untuk korban bencana alam. Contoh lainnya adalah kegiatan masyarakat Indonesia yang datang ke rumah orang meninggal dunia untuk menyampaikan bela sungkawa.
Tujuan kegiatan tersebut umumnya tidak terlalu dpikirkan karena tolong-menolong dan solidaritas pada orang yang tertimpa musibah mengandung nilai baik dalam masyarakat.
3. Tindakan Tradisional
Suatu tindakan digolongkan sebagai tipe tindakan tradisional ketika pelakunya melakukan tindakan tertentu atas dasar kebiasaan—tanpa perencanaan dan tanpa refleks yang sadar.
Tindakan ini umumnya dilakukan karena telah ada pola perilaku yang sudah baku. Tindakan ini juga dilakukan tanpa ada perhitungan secara ekonomis, sehingga biasanya bersifat tidak rasional.
Contoh tindakan tradisional terlihat pata saat musim mudik lebaran. Menjelang lebaran, warga di Indonesia akan beramai-ramai pulang kampung karena dorongan tradisi silaturahmi dan menemui orang tua saat hari raya Idul Fitri.
4. Tindakan Afektif
Tindakan afektif merupakan tindakan yang dicirikan dengan adanya dominasi perasaan atau emosi tanpa pertimbangan intelektual atau perencanaan yang sadar.
Tindakan ini umumnya muncul sebagai ungkapan atau respons pada keadaan tertentu, sehingga terjadi luapan emosi baik dalam bentuk amarah, kesedihan, atau kegembiraan.
Tindakan afektif bersifat tidak rasional lantaran tidak dilakukan atas pertimbangan logis, ideologi, atau kriteria rasionalitas lainnya.
Contoh tindakan afektif adalah saat seorang ibu yang memeluk anaknya sebagai tanda kasih dan bangga. Contoh lainnya adalah tindakan para suporter sepak bola yang bersorak dan berpawai saat tim yang didukung meraih gelar juara di kompetisi.
Penulis: Syaima Sabine Fasawwa
Editor: Addi M Idhom