Menuju konten utama

Contoh Perubahan Sosial yang Dikehendaki dan Tidak Dikehendaki

Apa saja contoh perubahan sosial yang direncanakan atau dikehendaki dan tidak dikehendaki? Simak penjelasan selengkapnya dalam artikel berikut ini.

Contoh Perubahan Sosial yang Dikehendaki dan Tidak Dikehendaki
Ilustrasi Virus Corona di masyarakat yang menyebabkan Pandemi. Pandemi COVID-19 termasuk salah satu perubahan sosial yang tidak dikehendaki. foto/istockphto

tirto.id - Dalam kehidupan manusia yang dinamis, selalu terjadi perubahan sosial. Perubahan ini, menurut Filsuf Yunani Kuno Herakleitos akan terjadi secara terus menerus. Ia bahkan pernah berujar bahwa yang abadi dalam kehidupan ini adalah perubahan itu sendiri.

Bagaimanapun juga, ketika terjadi perubahan sosial, manusia harus segera beradaptasi agar tidak ketinggalan zaman.

Dalam teori evolusi Darwinisme juga disebutkan bahwa organisme yang bisa bertahan hidup adalah organisme yang paling adaptif terhadap perubahan, termasuk perubahan sosial.

Sederhananya, perubahan sosial terjadi karena merupakan makhluk sosial yang tidak puas dengan keadaan yang ia alami. Maka itu, ia selalu mencari cara untuk memperbaiki sistem kehidupan yang ada.

Jika dilihat dari jenis-jenisnya, perubahan sosial bisa terbagi menjadi contoh perubahan yang dikehendaki dan tidak dikehendaki.

Konsep perubahan yang dikehendaki dan perubahan yang tidak dikehendaki atau contoh perubahan sosial yang tidak direncanakan merupakan salah satu kategorisasi saja yang selama ini digunakan untuk membedakan jenis perubahan sosial.

Kategori ini didasarkan pada bagaimana proses perubahan sosial terjadi. Apakah ia direncanakan, diawasi, dan dihitung dampaknya, atau tidak.

Sebagai ilustrasi, peristiwa dalam kehidupan sehari-hari ada yang di bawah kontrol manusia dan ada yang terjadi di luar prediksi atau secara spontan. Demikian juga perubahan sosial yang terjadi di masyarakat.

Jika suatu masyarakat merencanakan perubahan di kehidupan mereka, kemudian hal itu terlaksana, perubahan sosial itu bisa disebut sebagai perubahan sosial yang dikehendaki.

Demikian juga sebaliknya, jika terjadi peristiwa tidak terduga, seperti bencana alam, perang, resesi ekonomi, dan sebagainya, dan kemudian memicu perubahan sosial, hal itu dikenal sebagai perubahan sosial tidak dikehendaki.

Cakupan perubahan sosial dapat sangat luas. Oleh sebab itu, jika ingin melihat perubahan sosial di suatu masyarakat, perlu melakukan pengamatan secara cermat.

Hasil pengamatan dibandingkan dengan keadaan masyarakat di masa lalu untuk mendapatkan gambaran perubahan sosial yang terjadi.

Meski begitu, perubahan sosial tentu memiliki ciri tersendiri yang khas dalam masyarakat.

Infografik SC Perubahan Sosial

Infografik SC Perubahan Sosial. tirto.id/Quita

Contoh Perubahan Sosial yang Dikehendaki

Dikutip dari Proses Perubahan Sosial di Masyarakat (2012) karya Nur Djazifah, istilah lain dari perubahan sosial yang dikehendaki adalah perubahan sosial yang direncanakan.

Sebab, sebelum terjadi perubahan, sudah ada perencanaan oleh pihak-pihak tertentu yang dikenal sebagai agent of change (agen perubahan).

Agen perubahan inilah yang melakukan perencanaan atau rekayasa sosial terhadap keadaan status quo di masyarakat hingga memantik perubahan sosial dalam skala luas.

Contoh perubahan sosial yang dikehendaki seperti:

1. Pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB) di Indonesia

Program ini dilaksanakan untuk menekan jumlah penduduk di Indonesia supaya tidak berlebihan dan memicu berbagai permasalahan sosial.

Di masa silam, program KB ini dianggap tabu di masyarakat dan melanggar nilai-nilai keagamaan maupun adat tradisional: "Banyak anak, banyak rezeki."

Namun, berkat sosialisasi massif sejak masa Orde Baru hingga sekarang, akhirnya maksud positif dari program KB dapat tersampaikan ke masyarakat. Bahkan, alat kontrasepsi pun dijual bebas di apotek dan minimarket di Indonesia saat ini.

Lembaga pemerintah non-departemen yang bertugas mengatur kebijakan KB dikenal dengan nama Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang didirikan di tahun 1970 berdasarkan Keputusan Presiden 8/1970. BKKBN hingga kini terus mengawal pelaksanaan program KB.

Pencapaian program KB yang membuat sebagian besar masyarakat saat ini bersedia menggunakan alat konrasepsi, sekaligus mengubah cara pandang warga Indonesia tentang reporduksi dan prinsip merencanakan jumlah anak di keluarga, merupakan contoh perubahan sosial yang dikehendaki.

2. Peningkatan Infrastruktur

Pemerintah merancang pengembangan infrastruktur dengan fokus pada kemajuan ekonomi, kesejahteraan, dan peningkatan kehidupan penduduk. Perkembangan infrastruktur yang lebih baik adalah kunci kemajuan suatu negara.

3. Reformasi Kurikulum Pendidikan

Pemerintah melakukan reformasi kurikulum pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak dalam masyarakat. Langkah ini bertujuan menciptakan generasi terdidik sesuai dengan harapan negara.

Contoh Perubahan Sosial yang Tidak Dikehendaki

Perubahan sosial yang tidak dikehendaki adalah perubahan yang tidak direncanakan sebelumnya. Kendati demikian, perubahan yang tidak direncanakan tidak selalu berarti perubahan yang tidak diharapkan.

Bisa jadi, ia adalah perubahan yang ditunggu-tunggu dan diinginkan oleh masyarakat, meski terjadi tanpa rencana.

Mengutip Modul Sosiologi terbitan Kemdikbud (2020), perubahan sosial yang tidak dikehendaki atau tak direncanakan terjadi di luar jangkauan masyarakat. Oleh karena itu, ia bisa memicu dampak yang sesuai maupun tidak selaras dengan harapan dari masyarakat.

Di banyak kasus, perubahan yang tidak dikehendaki bisa diterima oleh masyarakat dengan cara melakukan penyesuaian. Hal itu seperti dengan mengubah lembaga-lembaga kemasyarakatan yang telah ada, atau membentuk yang baru.

Banyak pula kasus perubahan yang tidak dikehendaki berjalan berkelindan dengan perubahan sosial tak dikehendaki sehingga 2 proses berbeda tersebut saling mempengaruhi.

Contoh perubahan sosial yang tidak dikehendaki di antaranya:

1. Gerakan reformasi 1998 di Indonesia

Pada tahun 1998, sebuah gerakan sosial dan politik berlangsung di Indonesia dan mengakhiri masa 32 tahun kekuasaan Orde Baru di bawah rezim Soeharto.

Gerakan reformasi 1998 memicu perubahan sosial besar di Indonesia. Perubahan itu, baik di sektor politik, ekonomi, pendidikan hingga budaya, berpengaruh luas di masyarakat Indonesia.

Meskipun terjadi tanpa direncanakan dan tidak dikehendaki pemerintahan Orde Baru, perubahan di tahun 1998 dan selanjutnya, sebagian sesuai harapan banyak masyarakat Indonesia.

Reformasi di tahun 1998 telah membuat politik Indonesia lebih demokratis, budaya kritis tumbuh, akses kepada sarana pendidikan dan kesehatan meningkat, dan lain sebagainya.

2. Kasus-kasus bencana alam yang besar di Indonesia

Misalnya, bencana tsunami Aceh yang memicu kerusakan besar di tahun 2004. Bencana ini mengubah banyak sektor kehidupan di masyarakat aceh.

3. Perubahan akibat Pandemi COVID-19

Pandemi yang terjadi sejak adanya wabah corona di seluruh dunia, termasuk Indonesia telah mengubah banyak hal, salah satunya dengan membiasakan diri pada kehidupan normal baru.

Perubahan ini tentu tidak pernah direncanakan sebelumnya. Ada banyak hal yang berubah di segala sektor, baik bidang kesehatan, dunia kerja, pendidikan, kehidupan sosial, dan banyak lagi lainnya.

Baca juga artikel terkait PERUBAHAN SOSIAL atau tulisan lainnya dari Abdul Hadi

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Abdul Hadi
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Addi M Idhom
Penyelaras: Dhita Koesno