Menuju konten utama

Suka Kretek Punggung? Perhatikan Efek Samping dan Bahayanya

Seorang terapi tulang perlu memperhatikan cara kretek punggung yang benar agar pasien terhindar dari bahaya kretek punggung. Simak penjelasannya di sini.

Suka Kretek Punggung? Perhatikan Efek Samping dan Bahayanya
Ilustrasi kretek punggung. (FOTO/iStockphoto)

tirto.id - Kretek punggung sering dilakukan untuk mengatasi pegal-pegal dan rasa tidak nyaman di punggung. Teknik ini biasanya memberikan perasaan lega setelah tulang belakang terdengar bunyi krek ... krek ....

Meski terasa melegakan, kretek punggung juga berisiko membahayakan sehingga perlu diwaspadai. Efek samping kretek punggung dapat meliputi cedera pada tulang belakang dan kerusakan ligamen.

Untuk menghindari efek samping tersebut, penting untuk melakukan kretek punggung dengan cara yang benar. Konsultasi dengan ahli atau terapis dapat membantu memastikan teknik yang tepat dan aman.

Lantas, apakah kretek punggung bahaya sepenuhnya? Untuk memahami seputar kretek punggung, artikel ini akan mengulas secara ringkas tentang keamanan, efek samping, serta cara kretek punggung yang benar.

Apakah Aman Melakukan Kretek Punggung?

Kretek punggung dalam dunia medis disebut dengan istilah terapi chiropractic. Dilansir Mayo Clinic, terapi chiropractic dilakukan oleh ahli chiropractic atau chiropractor menggunakan tangan atau alat kecil untuk memberikan tekanan mendadak dan terkontrol pada sendi tulang belakang.

Prosedur ini juga disebut sebagai manipulasi tulang belakang. Tujuannya adalah memperbaiki pergerakan tulang belakang dan meningkatkan fungsi fisik tubuh. Lantas, apakah kretek punggung bahaya?

Dikutip dari Effective Integrative Healthcare, kretek punggung atau terapi chiropractic yang dilakukan oleh ahli chiropractic berpengalaman bisa memberikan hasil yang bermanfaat dan sangat sedikit efek samping.

Lana Barhum dalam artikel “The Safety of Chiropractic Adjustments” (2023) di Very Well Health juga menerangkan hal serupa. Disebutkan bahwa perawatan ini umumnya dianggap aman untuk beberapa kondisi, dengan catatan dilakukan oleh ahli terlatih dan berlisensi.

Akan tetapi, perawatan ini tidak direkomendasikan bagi penderita osteoporosis, kelainan tulang belakang, kanker tulang belakang, peningkatan risiko stroke, serta masalah dengan tulang leher. Kretek punggung juga tidak direkomendasikan untuk kondisi yang lebih serius yang mungkin memerlukan pembedahan.

Efek Samping Melakukan Kretek Punggung

Manfaat kretek punggung atau terapi chiropractic memang dikenal luas untuk mengatasi nyeri punggung bawah. Selain itu, terapi ini bermanfaat mengatasi sakit kepala, nyeri leher, dan nyeri pinggang.

Selain memiliki sejumlah manfaat, kretek punggung punya efek samping. Dalam publikasi berjudul “Spinal Manipulation: What You Need To Know” di National Center for Complementary and Integrative Health, ada efek samping kretek punggung yang bersifat sementara dan serius.

Setelah kretek punggung sering kali muncul efek samping sementara yang ringan hingga sedang, seperti peningkatan rasa sakit, ketidaknyamanan, kekakuan, atau sakit kepala. Sebagian besar efek samping kretek punggung ini biasanya hilang dalam 24 jam.

Sementara itu, pernah dilaporkan adanya efek samping serius yang mencakup masalah pada tulang belakang atau saraf, serta stroke yang melibatkan arteri di leher. Meski demikian, efek samping tersebut sangat jarang terjadi. Tidak ada data pasti mengenai seberapa sering hal ini terjadi.

Bahaya kretek punggung akan kian tinggi terhadap orang yang memiliki kondisi kesehatan tertentu yang meningkatkan peluang cedera. Kondisi kesehatan yang sudah ada sebelumnya dapat meningkatkan risiko terkait dengan kretek punggung atau manipulasi tulang belakang.

Cara Melakukan Kretek Punggung yang Benar

Melansir dari artikel “What Injuries Can A Chiropractic Adjustment Cause” (2024) oleh Beth Sissons di situs Medical News Today, untuk melakukan kretek punggung yang benar, pastikan terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter atau tenaga medis, terutama jika terapi chiropractic melibatkan manipulasi tulang belakang di area leher.

Langkah tersebut penting untuk memastikan bahwa Anda tidak memiliki kondisi kesehatan yang dapat meningkatkan risiko cedera. Selain itu, sebagaimana disinggung di awal artikel ini, penting untuk memperhatikan beberapa kondisi yang tidak direkomendasikan melakukan kretek punggung.

Selain itu, ketika merasakan nyeri mendadak di leher atau sakit kepala, segera hentikan perawatan dan cari bantuan medis darurat. Gejala ini bisa menjadi tanda kondisi serius, misalnya diseksi arteri.

Pemeriksaan lebih lanjut, seperti angiografi resonansi magnetik, mungkin diperlukan bagi mereka yang berisiko lebih tinggi untuk memastikan keamanan perawatan.

Pastikan juga untuk selalu memperhatikan kondisi tubuh setelah perawatan. Jika muncul gejala serius seperti nyeri hebat, mati rasa, lemas, atau kesulitan berbicara, segera hubungi layanan darurat. Langkah-langkah ini penting untuk mencegah komplikasi dan memastikan keamanan saat melakukan kretek punggung.

Sementara itu, dilansir dari National Center for Complementary and Integrative Health, ada beberapa hal yang perlu dilakukan sebelum memilih ahli chiropractic untuk kretek punggung, antara lain:

  • Tanyakan tentang pendidikan dan perizinan ahli chiropractic.
  • Beritahu penyedia layanan terkait riwayat kesehatan Anda, termasuk kondisi medis.
  • Tanyakan apakah ahli chiropractor memiliki pelatihan khusus atau pengalaman merawat kondisi seperti Anda.
  • Tanyakan tentang berapa banyak sesi yang diperlukan serta biaya umum perawatannya.
  • Beritahu penyedia layanan kretek punggung terkait obat-obatan atau suplemen makanan yang Anda konsumsi. Jika chiropractor merekomendasikan suplemen makanan, pastikan untuk bertanya tentang potensi interaksi dengan obat-obatan atau suplemen lain yang sedang dikonsumsi.
  • Setelah mendapat informasi yang cukup, diskusikan dengan penyedia layanan kesehatan mengenai kretek punggung yang akan Anda lakukan.

Baca juga artikel terkait TIPS KESEHATAN atau tulisan lainnya dari Umi Zuhriyah

tirto.id - GWS
Kontributor: Umi Zuhriyah
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Fadli Nasrudin