Menuju konten utama

Ketahui 10 Penyebab Nyeri Punggung Bagian Bawah pada Wanita

Penyebab dari nyeri punggung bawah pada perempuan di antaranya terkait siklus menstruasi, kehamilan hingga endometriosis.

Ketahui 10 Penyebab Nyeri Punggung Bagian Bawah pada Wanita
Ilustrasi sakit punggung. Foto/iStock

tirto.id - Nyeri punggung bagian bawah (low back pain) sering menjadi keluhan sebagian besar perempuan, apalagi jika rasa sakit yang diderita tersebut sampai membuat aktivitas keseharian jadi terganggu.

Penyebab dari nyeri punggung bawah pada wanita bisa karena beberapa kondisi, antara lain terkait siklus menstruasi, kehamilan, endometriosis, cara duduk atau membungkuk yang kurang baik, dan lain-lain.

Punggung pada dasarnya memiliki struktur kuat, karena tersusun dari tulang-tulang punggung serta ligamen dan otot. Tugas punggung sebagai penopang tubuh saat duduk, berdiri dan bergerak membuat bagian tubuh ini harus dijaga dengan baik agar tidak cedera.

Salah satu cara mencegah nyeri punggung adalah dengan sikap duduk dan berdiri yang tegap tidak bungkuk, menjaga berat badan agar tidak berlebihan, dan olahraga teratur.

Gejala nyeri punggung

Nyeri punggung yang dirasakan oleh tiap orang dapat berbeda-beda tingkatannya, tergantung seberapa parah penyebab nyeri tersebut. Akan tetapi umumnya gejala yang dirasakan adalah seperti berikut ini:

  • Terasa seperti tersengat listrik atau tertusuk;
  • Terasa ada otot yang kram atau berkedut (spasme) di bagian punggung;
  • Terasa awalnya di punggung bawah, namun bisa menjalar ke bagian lain dari tubuh yang dekat dengan punggung;
  • Nyeri kadang hanya terasa ketika sedang dalam posisi tertentu saja, misalnya saat membungkuk;
  • Saat mengangkat beban yang berat, nyeri bisa makin parah.

Penyebab nyeri punggung bawah (low back pain)

Ada beberapa hal yang memicu munculnya nyeri di area bagian punggung bawah wanita. Laman Kemkesmelansir antara lain:

1. Cedera

Cedera yang membuat bagian otot atau tulang punggung terluka merupakan salah satu penyebab nyeri punggung bawah. Selain itu, pergerakan tubuh yang berlebihan juga bisa memicu nyeri, contohnya saat olahraga berlebihan. Demikian pula ketika seseorang mengangkat beban terlalu berat, yang harus ditopang oleh punggung.

2. Otot kaku

Otot punggung yang tidak banyak digerakkan pun dapat memicu nyeri punggung bawah. Disarankan untuk rutin melakukan peregangan otot, agar kondisinya tetap fleksibel dan tidak kaku.

3. Rusaknya celah sendi tulang belakang

Wanita yang telah berusia lanjut kerap mengalami lemahnya jaringan di celah sendi tulang belakang. Akibat dari melemahnya jaringan tersebut, bantalan tulang belakang akan menonjol dan menekan saraf tulang belakang. Kondisi ini dikenal dengan bahasa awam saraf kejepit. Rasa nyeri yang ditimbulkan dapat menjalar hingga ke bagian kaki.

4. Pergeseran tulang belakang

Kondisi yang disebut dengan spondylolisthesisatau bergesernya tulang belakang juga memicu nyerihebat di punggung bawah.

5. Arthritis

Arthritis lebih dikenal dengan radang sendi merupakan peradangan yang terjadi di sendi. Penyebabnya bisa karena aus, infeksi atau penyakit lain. Kondisi ini dapat memicu terjadi penyempitan pada sendi dan ruas pada tulang belakang.

6. Pengeroposan tulang belakang

Pengeroposan yang terjadi di tulang belakang dapat memicu nyeri yang sangat. Selain itu, jika tulang belakang mengalami kelainan bentuk semisal kifosis, juga dapat memicu nyeri karena saraf yang tertekan.

7. Batu ginjal

Munculnya batu ginjal juga akan menimbulkan rasa nyeri di punggung bawah, pada satu sisi. Rasa nyeri yang digambarkan adalah seperti tertusuk-tusuk.

8. Menstruasi

Pada sebagian wanita, saat menjelang menstruasi mereka dapat mengalami nyeri punggung bawah akibat premenstrual syndrom (PMS). Rasa nyeri ini umumnya hilang setelah masa menstruasi berlalu.

9. Endometriosis

Endometriosis adalah kondisi jaringan endometrium (jaringan yang melapisi rahim) tumbuh diluar rahim. Kondisi tidak normal ini memicu rasa nyeri hebat di punggung bawah, Healthlinemenulis.

10. Kehamilan

Keluhan nyeri punggung saat kehamilan sering dialami karena beban yang harus ditanggung bagian tubuh ini meningkat pesat seiring bertambahnya bobot janin dan berat badan ibu. Terbatasnya ruang gerak punggung juga memicu kekakuan otot, yang berakhir pada munculnya rasa nyeri.

Cara mengatasi rasa nyeri di punggung bawah

Apa yang harus dilakukan ketika mengalami nyeri punggung bawah? Agar tidak sampai mengganggu aktivitas keseharian, tentu rasa sakit yang dialami harus segera diatasi.

Umumnya dokter akan menanyakan lebih dahulu penyebab rasa nyeri itu untuk menentukan diagnosa dan pengobatan. Guna meredakan nyeri sementara, lakukan beberapa hal di bawah ini:

1. Konsumsi obat pereda nyeri

Beberapa obat pereda nyeri dijual bebas di apotek dan bisa dikonsumsi sesuai petunjuk. Anda dapat menanyakan di apotik untuk lebih jelasnya. Mengoleskan krim atau obat oles pereda nyeri pun dapat jadi alternatif untuk sementara waktu.

2. Obat pelemas otot

Otot yang kaku dapat menambah rasa nyeri, sehingga mengonsumsi pelemas otot bisa jadi solusi. Obat ini sangat membantu terutama jika terjadi kejang atau kram otot punggung.

3. Obat antidepresan

Obat antidepresan atau obat penenang diberikan dengan resep dokter. Biasanya obat yang termasuk golongan narkotika ini diberikan hanya saat rasa nyeri yang dirasakan sangat berat.

4. Fisioterapi

Ada beberapa jenis fisioterapiyang dapat membantu mengurangi rasa nyeri punggung bawah yakmi dengan terapi panas, gelombang ultrasonik, atau stimulasi listrik (terapi listrik). Melakukan beberapa gerakan yang dianjurkan oleh terapis juga bisa dilakukan untuk membantu menguatkan kembali otot yang cedera, dan membuatnya lebih fleksibel.

5. Operasi

Apabila nyeri terjadi karena saraf kejepit atau cedera struktur tulang belakang, maka alternatif lain adalah dilakukan tindakan operasi untuk memperbaikinya.

6. Akupuntur

Akupuntur adalah jenis terapi lain yang dapat dilakukan, yakni dengan melakukan tusuk jarum di beberapa titik otot punggung. Terapi akupuntur lebih efektif jika dipadukan dengan terapi dari fisioterapi dan konsumsi obat.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Cicik Novita

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Cicik Novita
Penulis: Cicik Novita
Editor: Nur Hidayah Perwitasari