Menuju konten utama

Cerita Pemudik Gratis Pemprov DKJ yang Gagal Berangkat Mudik

Sejumlah peserta mudik gratis Pemprov DKJ yang dijadwalkan berangkat, hari ini, tampak masih belum bisa berangkat karena terkendala barcode tiket.

Cerita Pemudik Gratis Pemprov DKJ yang Gagal Berangkat Mudik
Bus berisikan pemudik diberangkatkan ke destinasi tujuan dalam acara pelepasan program Mudik Gratis Pemprov DKI Jakarta Tahun 2025. tirto.id/Naufal Majid

tirto.id - Sejumlah peserta mudik Gratis Pemprov Daerah Khusus Jakarta (DKJ) 2025 yang dijadwalkan berangkat, Kamis (27/3/2025) pagi, tampak masih belum bisa berangkat karena terkendala barcode tiket yang tidak sesuai.

Berdasarkan pantauan reporter Tirto, pada Kamis sekira pukul 09.30 WIB, puluhan pemudik masih terlantar di kawasan Monas, Jakarta Pusat, karena belum juga mendapatkan kejelasan terkait keberangkatan mereka.

Padahal, sebelumnya pada pukul 08.00 WIB, ratusan peserta lainnya sudah berhasil berangkat menggunakan bus menuju kampung halamannya masing-masing.

Reza (31), seorang pengemudi ojek online yang hendak pulang ke kampungnya di Tegal, menyebut dirinya belum bisa berangkat mudik karena petugas mengatakan barcode tiket miliknya tidak sesuai dengan data diri.

“Di barcodenya enggak nongol, maksudnya ada yang enggak bisa discan, nggak nongol nama, kayak gitu,” tutur Reza kepada Tirto, Kamis.

Padahal, Reza mengaku dirinya sudah mengikuti semua prosedur pendaftaran yang tertera di situs website resmi.

“[Daftarnya] sudah semenjak awal-awal buka kali ya,” kata Reza.

Senada dengan Reza, keluhan yang sama juga dialami oleh Susi (39). Dia dan keluarganya yang telah datang ke lokasi keberangkatan mudik sejak pukul 05.00 WIB ditolak untuk masuk ke bus karena ada ketidaksesuaian data.

Menurut cerita Susi, dirinya ditolak masuk karena saat melakukan scan barcode, data yang ditampilkan tidak sesuai.

“Kami cek barcode dahulu. Cek barcode, tetapi enggak sesuai namanya. Ya kami enggak boleh naik bus, karena, kan, yang boleh masuk ke bus itu yang sudah sesuai sama barcode sama NIK yang ada di KTP kami,” jelas Susi.

Susi menyebut dirinya mendaftarkan diri dalam program mudik gratis ini bersama pamannya. Anehnya, data diri pamannya sesuai, sedangkan Susi tidak.

“Kan, saya yang daftarin om, tetapi yang om sesuai dong namanya. (Tetapi) kenapa yang lain enggak?” tutur Susi penuh heran.

Menanggapi temuan adanya para peserta mudik yang terancam gagal berangkat ini, Gubernur Daerah Khusus Jakarta (DKJ), Pramono Anung, menyebut dirinya akan melakukan pengecekan lebih lanjut. Sebab, belum mengetahui hal tersebut.

“Ya nanti kami lakukan pengecekan, tentunya saya tidak tahu yang terjadi,” kata Pramono saat menjawab pertanyaan wartawan di Monas, Jakarta Pusat, Kamis.

Pramono mengeklaim, sistem pendaftaran program mudik gratis tahun ini sudah baik. Politikus PDIP itu mengaku tidak menemukan adanya ketidaksesuaian data yang menyebabkan peserta terancam gagal berangkat.

“Intinya karena sistemnya sudah berjalan baik dan dilakukan rechecking, tadi saya masuk di tiga bus, yang saudara sampaikan rasanya,kok, enggak [ada], ya. (Tapi) kalau itu pun ada, pasti kami akan ketahui,” tutup Pramono.

Baca juga artikel terkait PEMPROV JAKARTA atau tulisan lainnya dari Naufal Majid

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Naufal Majid
Penulis: Naufal Majid
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama