Menuju konten utama

Pramono Nilai Wajar Demo Nasabah Bank DKI di Depan Balai Kota

Pramono Anung janji tak akan ada kebocoran lagi di Bank DKI hingga merugikan nasabah.

Pramono Nilai Wajar Demo Nasabah Bank DKI di Depan Balai Kota
Aksi berkemah menuntut pengusutan tuntas gangguan layanan Bank DKI di depan Balai Kota Jakarta, sejak Selasa (15/4/2025) siang. tirto.id/ Naufal Majid

tirto.id - Gubernur Daerah Khusus Jakarta (DKJ), Pramono Anung, tak mempermasalahkan adanya aksi protes menuntut pengusutan kasus gangguan layanan Bank DKI, dengan cara berkemah di depan Balai Kota Jakarta.

Pramono bilang, aksi demonstrasi warga merupakan hal yang wajar dalam negara demokrasi seperti Indonesia.

“Hal yang berkaitan [dengan] demo, ini negara demokrasi. Demo itu wajar,” ujar Pramono di Kompleks Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Kamis (17/4/2025).

Pramono mengakui masih ada permasalahan di Bank DKI yang harus diselesaikan. Ia juga menyebut ke depannya tidak boleh ada lagi kebocoran di Bank DKI.

“Yang pertama memang masih ada hal yang harus diselesaikan. Karena memang audit di Bank DKI kami enggak mau ada kebocoran kembali,” tegas Pramono.

Sebelumnya diberitakan, sejumlah warga dari kelompok Poros Pemuda untuk Kebenaran melakukan aksi protes menuntut pengusutan kasus gangguan layanan Bank DKI dengan cara berkemah di depan Balai Kota Jakarta sejak Selasa lalu.

Koordinator aksi Poros Pemuda untuk Kebenaran, Ahmad Setiawan (23), menyebut, sejumlah warga yang mengikuti aksi tersebut merupakan nasabah Bank DKI yang terdampak langsung oleh gangguan layanan yang terjadi sejak akhir Maret lalu.

Ahmad menjelaskan gangguan pada layanan mobile banking Bank DKI, yakni JakOne, membuat para nasabah mengalami kerugian yang besar.

“Itu keresahannya adalah bagaimana mobile banking dari Bank DKI, yaitu JakOne kan namanya itu, itu enggak bisa digunakan secara maksimal. Yaitu transfer antar bank itu enggak bisa dilakukan,” ujar Ahmad di depan Balai Kota Jakarta, Selasa (15/4/2025).

Aksi tersebut terkait dengan gangguan layanan perbankan yang sempat terjadi di Bank DKI sejak 29 Maret 2025 lalu. Gangguan tersebut diketahui terjadi akibat fitur pemeliharaan sistem yang menyala secara otomatis.

Akibat gangguan tersebut, Pramono menegaskan ke depannya jajaran direksi Bank DKI harus diisi oleh orang-orang profesional, bukan orang-orang “titipan”.

“Saya sudah memerintahkan, untuk kali ini penentuan direksi Bank DKI harus betul-betul profesional. Gak ada titipan sama sekali. Dan memang [diisi oleh] orang-orang yang mampu untuk itu,” ujar Pramono di Balai Kota Jakarta, Selasa (15/4/2025).

Baca juga artikel terkait BANK DKI atau tulisan lainnya dari Naufal Majid

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Naufal Majid
Penulis: Naufal Majid
Editor: Bayu Septianto