Menuju konten utama

Kemenhan Kirim 12 Ton Logistik Bantu Korban Gempa Myanmar

Kemenhan mengirimkan sebanyak 12 ton bantuan logistik menggunakan pesawat Hercules untuk membantu korban gempa di Myanmar.

Kemenhan Kirim 12 Ton Logistik Bantu Korban Gempa Myanmar
Petugas mengangkat bantuan yang akan dikirim ke Myanmar di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (31/3/2025). ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/foc.

tirto.id - Kementerian Pertahanan mengirimkan sebanyak 12 ton bantuan logistik menggunakan pesawat Hercules untuk membantu korban gempa di Myanmar. Bantuan tersebut berupa tenda, selimut, obat-obatan, hingga makanan.

Ke-12 ton logistik tersebut merupakan bantuan dari TNI, Basarnas, Baznas, dan beberapa elemen pemerintah serta masyarakat.

"Bantuan yang dikirimkan berupa tenda, kemudian juga makanan, kemudian selimut, obat obatan dan kebutuhan lain yang berkaitan dengan medis," kata Wakil Menteri Pertahanan, Donny Ermawan, saat melepas bantuan kemanusiaan tersebut di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, mengutip Antara, Senin (31/3/2025).

Donny menjelaskan pengiriman bantuan kemanusiaan untuk korban gempa Myanmar ini dilakukan sesuai perintah Presiden Prabowo Subianto.

Dia melanjutkan nantinya bantuan tersebut akan dikirim dari Lanud Halim Perdanakusuma ke Lanud Sultan Iskandar Muda Aceh.

Gempa Myanmar

Orang-orang memeriksa puing-puing bangunan yang runtuh di Mandalay pada 28 Maret 2025, setelah gempa bumi. Gempa bumi dahsyat menewaskan lebih dari 20 orang di Myanmar dan Thailand pada 28 Maret, merobohkan bangunan dan jembatan, serta menjebak lebih dari 80 pekerja di gedung pencakar langit yang sedang dibangun di Bangkok.Foto/AFP

Setelah dari Lanud Sultan Iskandar Muda, bantuan tersebut akan langsung diantar TNI AU ke Bandara Naypyidaw, Myanmar.

Tidak hanya bantuan, TNI juga menerjunkan 39 pasukan yang terdiri atas pilot Hercules, Korps Marinir, Kopassus, Kopasgat, dan Kostrad untuk melakukan misi kemanusiaan, seperti memberikan penanganan medis kepada korban gempa, pembentukan posko-posko pengungsian hingga melakukan pencarian korban yang masih hilang.

"Mereka juga akan menjadi tim advance yang akan melakukan pertolongan pertama untuk para korban," ucap Donny.

Donny menambahkan para personel tersebut akan bertugas di Myanmar hingga waktu yang belum ditentukan. Dia memastikan para personel tersebut akan bertugas dengan maksimal demi menyukseskan misi perdamaian di Myanmar.

Baca juga artikel terkait GEMPA

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama