tirto.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada sekitar 14 unit rumah yang mengalami kerusakan ringan akibat gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,1 mengguncang wilayah Bogor, Jawa Barat, pada Kamis (10/4/2025) pada pukul 22.16 WIB. Meskipun demikian, tidak ada korban jiwa akibat bencana yang diduga terjadi di darat dengan dengan kedalaman 5 kilometer.
“Sebanyak 14 unit rumah dilaporkan mengalami kerusakan ringan akibat gempa berkekuatan M 4.1 yang mengguncang tersebut,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangan tertulis pada Jumat (11/4/2025).
Abdul mengatakan, gempa yang dirasakan ini mengakibatkan masyarakat berlarian keluar rumah. Saat ini, BPBD Kota Bogor masih bersiaga melakukan pemantauan serta upaya penanganan.
“Meski demikian dilaporkan kondisi warga sudah kondusif dan kembali ke rumah masing-masing,” ucapnya.
Hingga Kamis (10/4), BNPB telah mencatatkan sejumlah peristiwa yang terjadi, di antaranya tiga peristiwa banjir, cuaca ekstrem, kekeringan, dan gempabumi dengan masing-masing satu peristiwa.
Adapun peristiwa bencana banjir salah satunya terjadi di Kota Tebing, Sumatera Utara pada Kamis (10/4). Banjir ini terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi yang membuat meluapnya air sungai Bahilang. Sedikitnya lima kelurahan dari dua kecamatan terendam banjir dengan ketinggian air mencapai 10 hingga 70 sentimeter.
“Banjir tersebut juga dilaporkan membuat 187 Kepala Keluarga (KK) atau 728 jiwa terdampak dan menyebabkan kerugian materil 1 unit faskes dan satu unit fasum terdampak. Menyikapi bencana tersebut BPBD setempat telah melakukan upaya dan koordinasi guna merespons peristiwa tersebut,” jelas Abdul.
Bencana banjir juga terjadi di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan dan Kabupaten Bogor. Di Luwu, sedikitnya tiga desa dan dua kelurahan di Kecamatan Ponrang terdampak banjir dengan ketinggian air dari 30 sampai 50 sentimeter. Adapun di Bogor, banjir tersebut terjadi di Desa Puspasari, Kecamatan Citeureup. Sedikitnya sebanyak 87 KK atau 327 jiwa terdampak banjir tersebut.
Sementara itu, cuaca ekstrem dilaporkan terjadi di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, sekitar pukul 13.45 hingga 14.50 WIB. Cuaca ekstrem terjadi akibat dipicu oleh hujan deras disertai angin kencang. Sebanyak 40 KK dilaporkan terdampak tiga di antaranya mengungsi.
Lebih lanjut, bencana lain yang tercatat terjadi di Kabupaten Subang, Jawa Barat, yang dilanda kekeringan, pada Kamis (10/4). Adapun wilayah terdampak terjadi di Desa Legonwetan, Kecamatan Legonkulon, di mana sebanyak 80 KK atau 299 jiwa terdampak akibat kekeringan ini.
“Guna merespons kejadian ini, BPBD setempat telah berkoordinasi dan melakukan assessment atau kaji cepat di lokasi untuk menindaklanjuti peristiwa ini. Selain itu, BPBD Kabupaten Subang juga telah mendistribusikan air bersih sebanyak 5.000 liter kepada warga terdampak,” pungkas Abdul.
Penulis: Rahma Dwi Safitri
Editor: Andrian Pratama Taher