tirto.id - Gempa bermagnitudo 4,1 mengguncang Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (10/4/2025) malam.
Berdasarkan hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa bumi tersebut terletak pada koordinat 6.62 LS dan 106.8 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 2 km tenggara Kota Bogor, Jawa Barat, pada kedalaman 5 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar aktif.
Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa susulan.
Dia mengaku telah menerima laporan terkait beberapa kantor dinas yang mengalami kerusakan.
“Kepada seluruh warga, saya mengimbau untuk mengantisipasi apabila terjadi gempa susulan. Sejauh ini, saya telah menerima laporan mengenai kerusakan ringan di beberapa kantor dinas. Harapannya, tentu tidak terjadi kerusakan yang sedang maupun berat di sekitar Kota Bogor,” kata Dedie, mengutip bogor24update, Jumat (11/4/2025).
Dedie Rachim berharap agar masyarakat tetap berada dalam kondisi aman.
Selain itu, dia telah mengerahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor untuk terus melakukan monitoring terhadap potensi bencana.
“Kita berdoa agar tidak terjadi lagi gempa susulan. Untuk itu, saya juga meminta kepada pihak BPBD agar terus mewaspadai dan mengantisipasi kemungkinan hal-hal yang tidak kita inginkan,” tutupnya.
Hingga Jumat pagi pukul 06.00 WIB, BMKG telah mencatat empat kali gempa susulan. Pertama pada pukul 23.12 WIB dengan Magnitudo 1,9; pukul 23.14 WIB dengan Magnitudo 1,7; pukul 01.04 WIB dengan Magnitudo 1,6; pukul 01.38 WIB dengan Magnitudo 1,7.
BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Tercatat ada 10 rumah warga mengalami kerusakan akibat gempa ini. Rumah-rumah tersebut tersebar di wilayah Kecamatan Bogor Selatan, Bogor Tengah, dan Bogor Barat.
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama