Menuju konten utama
Biologi

Fungsi Sistem Pertahanan Tubuh dan Faktor yang Memengaruhinya

Berikut ini akan dijelaskan tentang apa itu fungsi sistem pertahanan tubuh dan faktor-faktor yang memengaruhi sistem imun manusia.

Fungsi Sistem Pertahanan Tubuh dan Faktor yang Memengaruhinya
Ilustrasi Sistim Pertahanan Tubuh Manusia. foto/Istockphoto

tirto.id - Tubuh manusia terdiri dari beberapa sistem yang kompleks, salah satunya sistem pertahanan tubuh. Sistem pertahanan tubuh manusia berperan dalam menjaga kesehatan dan kelangsungan hidup manusia.

Fungsi sistem pertahanan tubuh dan faktor apa saja yang memengaruhinya penting untuk dipelajari. Ketika individu memahami bagaimana sistem tubuhnya bekerja, maka ia cenderung lebih bijak dalam mengendalikan gaya hidup yang memengaruhi kesehatannya.

Sistem pertahanan tubuh juga dikenal sebagai sistem kekebalan tubuh atau sistem imun. Menurut Sema Gul dalam Sistem Kekebalan Tubuh (2007) sistem pertahanan tubuh manusia bekerja seperti pasukan militer yang melindungi tubuh dari invasi.

Sistem pertahanan tubuh memiliki beberapa fungsi, salah satunya adalah mempertahankan tubuh dari serangan bakteri, virus, parasit, dan unsur-unsur asing lainnya.

Tak hanya itu, fungsi sistem pertahanan tubuh yang tak kalah penting adalah membersihkan sel-sel yang rusak dan mendukung proses penyembuhan.

Jenis sistem imun manusia dibagi menjadi dua, yaitu sistem pertahanan tubuh nonspesifik dan spesifik. Utami dan Anam dalam Patomekanisme Infeksi Shigella Sebagai Dasar Pengembangan Vaksin Shigellosis (2019) kedua jenis sistem pertahanan tubuh ini dibedakan dari mekanismenya.

Mekanisme sistem pertahan tubuh spesifik ditunjukkan khusus terhadap satu jenis antigen. Sistem pertahanan tubuh ini tidak dapat berperan terhadap jenis antigen lain. Sebaliknya, mekanisme sistem pertahanan tubuh nonspesifik merespons dengan cepat berbagai macam patogen.

Ilmuwan telah mempelajari sistem pertahanan tubuh selama ratusan tahun. Salah satu cabang ilmu yang mempelajari soal sistem pertahanan tubuh adalah imunologi. Materi sistem pertahanan tubuh juga dipelajari di sekolah-sekolah dalam mata pelajaran biologi.

Fungsi Pertahanan Tubuh Manusia

Sistem kekebalan tubuh merupakan serangkaian sel, jaringan, organ, dan protein kompleks yang bertugas dalam mempertahankan tubuh manusia.

Seperti yang disebutkan sebelumnya, sistem pertahanan tubuh memiliki beberapa fungsi. Menurut Apon Purnamasari dalam Sistem Pertahanan Tubuh (2020) fungsi utama sistem pertahanan tubuh adalah mengenal, menghancurkan, dan menetralkan benda-benda asing atau sel abnormal.

Berikut ini penjelasan fungsi-fungsi sistem kekebalan tubuh manusia:

1. Mempertahankan tubuh dari patogen invasif

Fungsi utama sistem pertahanan tubuh adalah melindungi tubuh dari serangan patogen invasif, seperti bakteri, virus, jamur, dan parasit. Dikutip dari Kids Health, sistem pertahanan tubuh akan bekerja ketika tubuh merasakan adanya zat asing bernama antigen.

Pasukan sistem pertahanan akan mendeteksi antigen dari zat-zat kimia yang ia hasilkan dan mendefinisikannya sebagai ancaman atau bukan. Jika suatu antigen dianggap sebagai ancaman, maka ia akan menghancurkan antigen tersebut sehingga bisa dicerna dan dikeluarkan dari tubuh.

2. Melindungi tubuh dari agen eksternal

Sistem pertahanan tubuh juga bertugas untuk melindungi tubuh dari agen eksternal dengan merespons adanya zat alergen. Masih menurut Purnamasari, agen eksternal yang dimaksud adalah berasal dari luar lingkungan, baik berupa tumbuhan, hewan, maupun zat kimia.

Contoh agen eksternal adalah makanan, obat-obatan, serbuk sari, bulu binatang, polusi, dan sebagainya. Sistem pertahanan tubuh tak hanya merespons agen eksternal sebagai alergen tetapi juga meredakan dan melindungi tubuh dari efek alergi berlebihan.

3. Menyembuhkan luka

Fungsi sistem pertahanan tubuh lainnya adalah mendukung tubuh dalam menyembuhkan luka. Hal ini karena beberapa sel kekebalan tubuh punya kemampuan dalam menyembuhkan jaringan dan regenerasi sel.

Menurut Celeste Piotto, dkk., dalam jurnal Frontiers in Bioengineering and Biotechnology (2018), sel-sel pertahanan tubuh yang bekerja sebagai penyembuh luka termasuk neutrofil, makrofag dan sel T.

Setelah jaringan tubuh mengalami cedera, para sel sistem pertahanan tubuh ini memicu sebuah peradangan. Peradangan inilah yang digunakan para sel sistem pertahanan untuk mendorong perbaikan dan regenerasi jaringan.

Berkat fungsi penyembuhan luka ini, sistem pertahanan tubuh bisa mencegah tubuh terhindar dari infeksi yang dapat terjadi akibat luka terbuka.

4. Mendeteksi dan menghancurkan sel-sel rusak

Sistem pertahanan tubuh tak hanya bisa mendeteksi dan menghancurkan antigen, tetapi juga sel-sel di dalam tubuh yang rusak. Kerusakan sel di dalam tubuh merupakan kondisi berbahaya bagi tubuh.

Sel abnormal atau rusak merupakan pemicu utama timbulnya kanker. Menurut Stony Brook Cancer Center, salah satu sistem pertahanan tubuh yang berfungsi dalam melawan kanker adalah sel T.

Sel ini merupakan bagian dari sel darah putih yang dapat mendeteksi kanker sebagai zat asing yang seharusnya tidak ada di dalam tubuh. Ketika sel T merespons adanya zat asing tersebut, ia akan mencari sel kanker dan menghancurkannya sehingga hilang dari tubuh.

5. Mempertahankan homeostatis

Rafael Elias Marues, dkk., dalam studi yang terbit di jurnal Frontiers in Immunology (2016) menyebut bahwa sistem pertahanan tubuh berperan besar dalam menjaga tubut tetap homeostatis.

Homeostatis adalah kondisi ketika tubuh manusia dalam keadaan stabil atau seimbang. Hal ini karena sistem pertahanan tubuh membantu tubuh menghilangkan berbagai ancaman tubuh yang dapat menyebabkan penyakit.

Selain itu, sistem imun berperan dalam perbaikan dan regenerasi, dan ketika kita terluka, sistem imun membantu menyembuhkan luka tersebut agar tidak terjadi infeksi.

6. Menjaga tubuh dari infeksi berulang

Sistem kekebalan tubuh punya kemampuan istimewa, yaitu 'mengingat' patogen tertentu. Artinya, setelah tubuh terpapar patogen, ia akan mengingat ciri-ciri patogen tersebut dan mengembangkan strategi yang lebih efisien untuk menghancurkannya jika menginfeksi lagi di masa depan.

Berkat fungsi ini, sistem pertahanan tubuh dapat menjaga manusia dari infeksi berulang. Kemampuan sistem kekebalan tubuh dalam mengingat dan mempelajari patogen inilah yang dimanfaatkan para ilmuwan untuk mengembangkan vaksin.

Vaksin adalah antigen yang sudah dilemahkan atau diinaktivasi. Melalui pemberian vaksin, sistem pertahanan tubuh manusia akan diajari untuk mengingat dan memberikan respons imun yang efektif.

Harapannya, jika manusia terinveksi virus sejenis yang lebih berbahaya, sistem pertahanan tubuhnya bisa menghancurkan virus tersebut dan sehingga tidak terjadi infeksi.

Faktor yang Memengaruhi Sistem Pertahanan Tubuh

Kinerja sistem pertahanan tubuh bisa bekerja karena dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tertentu bisa menyebabkan sistem pertahanan tubuh menjadi kuat atau lemah.

Masih menurut Purnamasari, berikut ini daftar faktor yang dapat memengaruhi sistem pertahanan tubuh:

1. Kondisi fisiologis

Faktor pertama yang memengaruhi sistem pertahanan tubuh adalah kondisi fisiologis individu. Ini berkaitan dengan kesehatan organ-organ tubuh.

Organ tubuh yang sehat dapat menjalankan fungsinya dengan baik, termasuk sirkulasi darah, pernapasan, penyerapan nutrisi, dan sebagainya. Kondisi semacam ini tentu dapat meningkatkan kinerja sel-sel kekebalan tubuh dalam melawan bakteri.

Sebaliknya, kondisi organ yang tidak sehat dapat menghambat berbagai kinerja sel lainnya, termasuk sel-sel di sistem pertahanan tubuh.

2. Kondisi mental

Faktor mental juga dapat memengaruhi kerja sistem pertahanan tubuh. Faktanya, kondisi mental buruk seperti stres kronis atau depresi, dapat melemahkan sistem pertahanan tubuh dan memengaruhi respon imun.

Sebaliknya, dalam kondisi mental baik dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan kekuatannya dalam melawan infeksi.

3. Usia

Usia dapat memengaruhi kerja sistem pertahanan tubuh manusia. Misalnya, bayi baru lahir dan lansia lebih rentan terhadap penyakit dibandingkan anak-anak dan orang dewasa.

Hal ini karena sistem pertahanan tubuh bayi baru lahir masih belum berkembang dengan baik.

Sementara itu, bagi lansia sistem kekebalan tubuhnya mengalami penuaan. Kondisi ini mengakibatkan berkurangnya produksi sel-sel kekebalan tubuh penting seperti sel B dan sel T.

4. Genetik

Faktor genetik juga dapat memengaruhi kerja sistem pertahanan tubuh individu. Orang yang memiliki riwayat penyakit menurun terkait sistem imunitas tubuh seperti diabetes melitus atau autoimun dapat menyebabkan mereka lebih berisiko terkena infeksi berbahaya.

5. Gaya hidup

Sistem pertahanan tubuh juga bisa dipengaruhi oleh gaya hidup. Individu dengan gaya hidup sehat seperti raji olahraga, tidak merokok, dan menjauhi alkohol memiliki sistem pertahanan tubuh yang lebih kuat.

Sebaliknya, individu yang menjalani gaya hidup tidak sehat lebih rentan terserang penyakit karena sistem pertahanan tubuhnya lebih lemah.

6. Kualitas tidur

Kualitas tidur juga merupakan faktor penting dalam menjaga kinerja sistem pertahanan tubuh tetap baik. Tidur yang cukup dan berkualitas tinggi penting untuk menjaga sistem pertahanan tubuh tetap kuat.

Dikutip dari Sleep Foundation, saat manusia tidur tubuhnya akan memperbaiki dan memperbarui sel-sel serta sistem imun. Hal inilah yang mendukung kinerja sistem pertahanan tubuh tetap maksimal.

7. Nutrisi

Asupan nutrisi yang sehat dapat memengaruhi kinerja sistem pertahanan tubuh. Faktanya, makanan kaya serat, protein, vitamin, dan mineral dapat membantu menjaga kesehatan organ dan mendukung kinerja sistem pertahanan tubuh.

Individu yang kebutuhan nutrisinya terpenuhi tentu memiliki sistem pertahanan tubuh lebih kuat dari pada individu yang kurang nutrisi.

8. Paparan zat berbahaya

Zat berbahaya juga dapat memengaruhi kinerja sistem pertahanan tubuh. Paparan terhadap zat berbahaya, seperti polusi udara atau bahan kimia beracun, dapat melemahkan sistem pertahanan tubuh. Sistem pertahanan tubuh yang lemah dapat meningkatkan risiko penyakit.

9. Hormon

Keberadaan beberapa jenis hormon ada yang bisa merugikan sistem pertahanan tubuh. Salah satu jenis hormon yang bisa melemahkan sistem pertahanan tubuh adalah hormon kortisol. Hormon ini biasa diproduksi tubuh dalam keadaan stres.

10. Penggunaan obat-obatan

Penggunaan jenis obat-obatan tertentu juga dapat memengaruhi kinerja sistem pertahanan tubuh. Beberapa jenis obat-obatan yang dikonsumsi individu ada yang bersifat melemahkan sel-sel kekebalan.

Jenis obat yang dapat memengaruhi sistem pertahanan tubuh adalah obat imunosupresan yang digunakan bagi pasien penerima donor organ dan pasien dengan autoimun.

Baca juga artikel terkait BIOLOGI atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Dhita Koesno