Menuju konten utama
Membawa Bayi Keluar Rumah

Kapan Bayi Baru Lahir Boleh Keluar Rumah dan Tips Amannya?

Kapan bayi baru lahir boleh keluar rumah? Umur berapa newborn boleh dibawa ke luar? Apa saja tips amannya? 

Kapan Bayi Baru Lahir Boleh Keluar Rumah dan Tips Amannya?
Ilustrasi Newborn. foto/IStockphoto

tirto.id - Saat baru melahirkan, para ibu kerap mempertanyakan terkait boleh-tidaknya membawa bayi keluar rumah. Hal itu berkaitan dengan kepenatan sang ibu pasca-melahirkan atau kehendak untuk membiarkan bayi baru lahir melihat dunia luar. Lantas, Kapan bayi baru lahir boleh keluar rumah dan bagaimana tips amannya?

Budaya di kelompok masyarakat tertentu menganggap bahwa bayi baru lahir belum berusia 40 hari tidak boleh ke luar rumah. Fenomena ini bahkan menjadi perhatian tersendiri di Kementerian Kesehatan Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat.

Laporan Kinerja Direktorat Kesehatan Keluarga Tahun 2021 menyebutkan, banyaknya kalangan masyarakat yang memercayai budaya untuk tidak membawa bayi belum 40 hari ke luar rumah membuat sejumlah agenda terkendala. Salah satunya adalah program kunjungan neonatal yang bertujuan memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar untuk bayi.

Lalu, sebenarnya apakah fenomena yang berlaku di kelompok masyarakat tertentu itu tergolong fakta medis? Kapan newborn boleh keluar rumah? Apa saja tips membawa bayi keluar rumah?

Kapan dan Usia Berapa Bayi Boleh Keluar Rumah?

Tidak ada aturan yang ditetapkan tentang berapa lama ibu harus menunggu sebelum membawa bayi baru lahir ke luar rumah. Beberapa dokter menganjurkan agar orang tua menunggu hingga bayinya berusia beberapa bulan sebelum pergi ke tempat umum yang ramai seperti mal, bioskop, dan pesawat terbang.

Lalu, apakah bayi belum 40 hari boleh keluar rumah? Berdasarkan keterangan dalam situs resmi organisasi Kids Health, hal itu boleh-boleh saja, tetapi tetap dengan pertimbangan tertentu.

Pada dasarnya, newborn baby pasti mengalami saat-saat ketika ia berada di luar rumah. Misalnya, ketika ke luar dari rumah sakit pasca-melahirkan. Anda juga akan membawa bayi baru lahir ke luar rumah suatu saat, tepatnya ke rumah sakit untuk pemeriksaan dua hari atau dua minggu sekali.

Namun, pasangan suami-istri tentu akan menikmati berjalan-jalan di luar dan menghirup udara segar, terutama setelah ibu melahirkan.

Tidak perlu terburu-buru untuk pergi jalan-jalan. Dalam beberapa budaya di masyarakat, perempuan biasa tinggal di rumah bersama bayi barunya selama sebulan atau lebih. Tidak ada salahnya mengikuti budaya yang ada. Akan tetapi, jika ingin membawa newborn ke luar rumah, sang ibu mesti mengetahui dasar pengasuhan dan fakta medis terkait hal itu.

Lantaran tidak ada patokan umur tertentu bayi boleh dibawa ke luar rumah, sang ibu bisa membuat batasan tersendiri. Sebagai misal, membawa newborn ke luar rumah jika sang ibu sendiri sudah merasa siap.

Lebih bagus lagi jika sang ibu mempertimbangkan kondisi bayinya juga. Misalnya, pergi jalan-jalan ke luar rumah ketika bayi sedang tenang dan bahagia. Setelah menyusui dan mengganti popok adalah saat yang tepat.

Jika cuacanya bagus, sang ibu bebas membawa bayi keluar kapan pun. Namun, newborn baby harus dipastikan memakai pakaian yang sesuai untuk menjaga suhu tubuhnya.

Sistem kekebalan bayi baru lahir masih berkembang dan mungkin tidak mampu melawan infeksi. Saat bepergian, sang ibu sebaiknya menghindari kerumunan atau orang lain yang terlihat sakit.

Karenanya, sang ibu mesti memperhatikan siapa saja yang ditemui saat bepergian bersama buah hati. Jika ada kerabat atau orang lain ingin menyentuh atau memegang bayi anda, pastikan dia mencuci tangan terlebih dahulu.

Ilustrasi Newborn

Ilustrasi Newborn. foto/IStockphoto

Tips Membawa Bayi Keluar Rumah

Dalam buku panduan terbitan Healthy Newborn Network berjudul Newborn Care Charts dijelaskan, ibu boleh berjalan-jalan bersama bayinya, baik di bangsal maupun di luar ruangan. Akan tetapi, ia tetap harus memperhatikan posisi Kangaroo Mother Care (KMC), terutama jika kondisi cuaca kurang mendukung.

KMC adalah metode membawa bayi kecil yang terbukti dapat menjaga kehangatan, meningkatkan pemberian makan, mengurangi infeksi, dan mendorong ikatan.

Berikut panduan menggendong bayi dalam posisi KMC menurut Healthy Newborn Network.

  • Kenakan popok dan topi pada bayi.
  • Letakkan bayi dalam posisi tegak lurus pada dada ibu dada ibu, di antara kedua payudaranya dan di dalam blusnya.
  • Tutupi ibu dan bayi dengan selimut atau jaket jika ruangan dingin.
  • Anda dapat menggunakan pakaian khusus; atau menyelipkan blus ibu di bawah bayi atau ke dalam ikat pinggangnya.
  • Bayi harus cukup aman sehingga ibu dapat berjalan-jalan tanpa menggendong bayinya.
  • Jelaskan dan peragakan sampai ibu percaya diri untuk mencobanya posisi kangguru.

Hal-hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Membawa Bayi Keluar Rumah

Kulit bayi lebih sensitif terhadap sinar matahari daripada kulit anak yang lebih besar. Oleh karenanya, sang ibu harus menjaga paparan sinar matahari saat membawa newborn keluar rumah. Usahakan itu berada dalam periode cukup singkat. Misalnya, 10 hingga 15 menit setiap kali terpapar matahari.

Pakaian yang dikenakan kepada bayi baru lahir juga harus diperhatikan. Lindungi kulit bayi Anda dari sengatan matahari dengan pakaian yang lebih panjang dan topi, jika sedang musim panas. Sebaliknya, saat musim penghujan yang cenderung dingin pakaikan baju berlapis, dengan tujuan menjaga suhu tubuh bayi.

Di musim dingin, bayi membutuhkan pakaian yang lebih tebal, plus topi atau penutup kepala. Sebab, newborn baby seringkali tidak memiliki banyak rambut yang berfungsi melindungi suhu panas tubuhnya.

Sang ibu juga mesti memperhatikan waktu dan tempat yang dituju saat membawa bayi. Perkemahan dan tempat-tempat ramai seyogyanya dihindari selama bulan pertama umur bayi. Selain itu, selama tahun pertama bayi, Anda sebaiknya menghindarkan kontak dekat dengan orang-orang yang memiliki penyakit menular.

Kenali Tanda Bahaya saat Membawa Bayi Keluar Rumah

Saat membawa bayi ke luar rumah, pastikan Anda sudah mempersiapkan diri dengan baik. Tidak hanya terkait pakaian untuk newborn tersebut, tetapi juga pengetahuan terkait tanda-tanda bahaya.

Tanda-tanda bahaya pada bayi baru lahir sering kali tidak spesifik. Ini berarti bahwa setiap tanda bahaya dapat menjadi tanda hampir semua penyakit atau masalah pada bayi baru lahir. Tanda-tanda penyakit yang paling umum pada bayi baru lahir adalah: bayi berhenti menyusu dengan baik, kedinginan saat disentuh, atau mengalami kesulitan bernapas.

Buku panduan terbitan organisasi non-pemerintah Save the Children, Care of the Newborn (2004), menjelaskan terkait tanda-tanda bahaya terhadap bayi.

Tanda bahaya pada bayi baru lahir adalah tanda-tanda yang mungkin berarti penyakit serius. Penyakit serius pada bayi baru lahir sering kali menyebabkan kematian dengan cepat. Kematian dapat dicegah jika:

  • Ibu dan keluarga mengenali tanda bahaya dan segera mencari pertolongan kesehatan,
  • Petugas kesehatan segera menstabilkan dan merujuk bayi baru lahir ke fasilitas kesehatan yang sesuai, dan
  • Bayi mendapatkan perawatan medis yang sesuai.

Baca juga artikel terkait NEW TIMELESS atau tulisan lainnya dari Fadli Nasrudin

tirto.id - Gaya hidup
Penulis: Fadli Nasrudin
Editor: Addi M Idhom